HEADLINE

PERKEMI NTT Sukses Bina 33 Orang Kenshi di Dojo LBH Surya NTT

 

KOTA KUPANG ;Jejakhukumindonesia.com  Persaudaraan Beladiri Kempo Indonesia (PERKEMI) Provinsi Nusa Tenggara Timur sukses membina 33 orang kenshi di Dojo LBH Surya NTT. Hal tersebut nampak berdasarkan pantauan awak media dalam sesi latihan, Pada Minggu, (11/07/2021).

Dojo Kempo yang resmi berdiri Pada 31 Juli 2020 tersebut, awalnya memiliki Kenshi yang rata-rata beranggotakan para wartawan pada Media Online Indonesia (MOI) Provinsi NTT dan Advokat maupun Paralegal di Kantor Lembaga Bantuan Hukum Surya NTT itu,

Kini mulai berkembang dan digandrungi oleh anak-anak muda yang memiliki kecintaan terhadap olahraga beladiri keras tersebut.

Terbukti dari 65 orang kenshi yang berlatih keras, saat ini 33 orang telah berhasil mengikuti ujian kenaikkan tinggat dari Kyu V ke Kyu IV dan melalui proses seleksi cukup ketat.

Herry FF Battileo, SH, MH, selaku Ketua Dojo LBH Surya NTT, ketika dimintai tanggapannya mengatakan bahwa, 

"Kita berproses cukup lama yakni selama kurang lebih sudah satu tahun, sehingga teknik dan jurus-jurus dasar sudah betul-betul dikuasai baru kita ajukan ujian ke KONI. Mereka yang rajin berlatih akhirnya berhasil masuk seleksi untuk mengikuti ujian kenaikkan sabuk." Ujarnya

Menurut Herry (Sapaan akrabnya) yang juga Ketua DPW Media Online Indonesia (MOI) Provinsi NTT tersebut, dari 33 orang tersebut nantinya ada yang akan dipersiapkan untuk menjadi atlet dimasa depan.

"Diantara mereka sudah ada yang kita lirik dan mereka akan dibimbing baik secara mental maupun fisik dan mudah-mudahan bisa menjadi atlet Kempo NTT." Harapnya.

Masih menurut Advokat kondang Kota Kupang itu, beberapa wartawan dan Pengacara yang berlatih memiliki skill yang bagus namun karena sudah berumur sehingga bukan menjadi prioritas,

"Mereka semua lumayan, namun rata-rata sudah bukan usia muda lagi sehingga tidak mungkin menjadi atlet. Akan tetapi ilmu beladiri yang mereka dapatkan itu akan menjadi bekal dalam melaksanakan tugas mereka di tengah-tengah masyarakat." Pungkasnya. (hm)

Baca juga