- #
- #PD
- #PDUI#
- Andre Lado
- AURI
- Baksos
- Bansos
- BEDA BUKU
- BI
- BISNIS
- BUMN
- Daerah
- DAMKAR
- DANA DESA
- DPP MOI
- Dprd kota
- DPW MOI Provinsi NTT
- EKONOMI
- ekonomi/kemasyarakatan
- ekonomi/kesehatan
- Ekonomi/kreatif
- HUKRIM
- HUKUM
- HUKUM.
- HUT
- HUT RI
- HUT TNI
- KAMIJO
- KEAMANAN DAN KETERTIBAN
- KEBERSIHAN
- kerja sama
- Kerja sama pemkot
- KERJA SAMA PEMPROV & TNI
- KERJA SAMA PEMPROV DAN TNI
- KESEHATAN
- KESHATAN
- KOMSOS
- komsos TNI
- KOPERASI
- KUNKER
- KURBAN
- MILITER
- MOI NTT
- NASIONAL
- NASONAL
- OLARAGA
- OLARAGAH
- OPINI
- PARAWISATA
- Pelantikan MOI NTT
- pelantikan/karantina
- PEMERINTAH
- Pemkot
- PEMKOT BEDA RUMAH
- PEMKOT DAN TNI
- Pemprov NTT
- pend
- PENDIDIKAN
- perhub
- PERKARA
- pers ntt
- peternakan
- PKK
- PKK KOTA
- PKK KOTA KUPANG
- PMI
- POLDA NTT
- POLITIK
- POLRI
- pramuka
- PROFIL
- pwoin
- pwoin ntt
- PWOIN-NTT
- Rasional
- REGIONAL
- RELIGI
- Ripiah
- SERBA-SERBI
- SEREMONIAL
- TMMD
- TNI
- TNI-POLRI
- TNI/POLRI
HEADLINE
Calon Wakil Gubernur Adrianus Garu Unggul Dalam Survei Indikator Politik Indonesia
BULAN INI JURI FESTIVAL DESA BINAAN BANK NTT DIJADWALKAN ROADSHOW KE LOKASI NOMINATOR
KUPANG;Jejakhukumindonesia.com,Juri Festival Desa Binaan Bank NTT
dan Festival PAD tahun 2022, direncanakan akan melakukan penelusuran ke
lokasi-lokasi nominator. Ke-12 orang juri ini akan mengunjungi sebanyak 115
buah desa terhitung 19 Juni ini dan akan berakhir pada 12 Agustus mendatang.
Adapun pihak Bank NTT sebagai penyelenggara event paling bergengsi tingkat
Provinsi NTT ini, sudah menyiapkan seluruh keperluan demi kelancaran kegiatan.
Setiap dewan juri ‘dijatahi’ dua kabupaten
dan kota di NTT, dan mereka akan meninjau langsung persiapan para nominator
dalam event ini. Di lokasi, dewan juri akan mengkonfirmasi data-data yang sudah
diserahkan oleh para penyelenggara, yakni Bank NTT di tingkat cabang serta
desa-desa maupun UMKM sebagai peserta festival.
"Untuk diketahui, belum lama ini dewan juri
yang dipimpin oleh Prof Dr. Intiyas Utami, SE., M.Sc., Ph.D sudah menggelar
rapat dan membahas materi yang akan dipakai sebagai alat ukur di lapangan.
Dan, yang membanggakan dari pelaksanaan
festival ini adalah, Bank NTT ingin agar festival ini memproduksi desa yang
benar-benar mandiri dan layak berdasarkan variabel yang dijadikan sebagai alat
ukur. Bahkan tidak main-main, iven ini didesain setara iven nasional, dengan
instrumen yang dipakai adalah mengacu pada indeks desa membangun dari
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi serta Desa
Wisata dari Kementerian Parekraf.
Sebelumnya,
ketika tampil pada BeritaSatu TV, Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu
Kaho menegaskan bahwa festival ini adalah salah satu ritme yang dimainkan untuk
menggairahkan sektor UMKM. Desa yang dulu tak digarap, padahal memiliki banyak
potensi sumberdaya alam baik pertanian dan perkebunan, serta kaya akan sumber
daya alam laut, kini mulai digarap oleh Bank NTT.
“Festival Desa
Binaan ini untuk menuntun kehidupan
masyarakat desa ke arah yang lebih sejahtera, meningkatkan perekonomian
masyarakat perdesaan, mewujudkan kemandirian masyarakat desa,”tegas Alex,
demikian dia biasa disapa. Tamatan Fakultas Hukum Undana Kupang ini
menambahkan, keunggulan lain iven ini yakni meningkatkan pertumbuhan
perekonomian masyarakat desa yang Multiply Effect, menciptakan Desa Binaan yang mandiri
dan berbasis digital, sentralisasi produk perbankan baik itu produk Dana Pihak
Ketiga (DPK) dan Kredit dan juga menjadi pusat informasi potensi unggulan di
daerah tersebut.
“Nah dalam
festival ini masyarakat dilatih dan didampingi hingga berhasil dalam
pengolahan, packaging hingga pemasaran produk lokal unggulannya. Kita bantu
mereka dalam proyeksi karya intelektual, yakni bekerjasama dengan Kementerian
Hukum dan HAM NTT, untuk pembuatan hak atas kekayaan intelektual. Juga ada
indikasi geografis sehingga dari sisi legalitas, ada pengakuan oleh
negara,”ujar Alex lagi.
Di sektor
pariwisata pun sama. Ada narasi yang dihadirkan untuk menjembatani pesan
leluhur ke generasi berikutnya, narasi ini tercatat secara digital, dan
siapapun yang ke lokasi, tinggal scan pada barcode yang disiapkan lalu dengan
mudahnya mengikuti alur ceriteranya.
Diberitakan sebelumnya, adapun syarat utama iven ini yakni setiap Desa Binaan memiliki akses jalan ke lokasi terjangkau; Memiliki potensi ekonomi yang Multiply Effect pada masyarakat desa; Desa tersebut memiliki keragaman usaha; Produk yang dijual merupakan hasil produktifitas masyarakat setempat; Transaksi penjualan produk dan jasa berbasis elektronifikasi dengan menggunakan produk-produk bank NTT (Menggunakan QRIS)
Desa Binaan atau produk yang dihasilkan
ter-elektronifikasi memuat cerita/history desa dan produk-produk yang
dipasarkan (dalam bentuk barcode); Produk yang dijual wajib dikemas
dengan branding bank NTT; Memiliki Lopo Dia Bisa yang dijadikan
tempat usaha dan juga sebagai media informasi potensi unggulan yang ada di
daerah tersebut; Memiliki Agen Dia Bisa minimal 50% dari pelaku ekonomi
yang ada di desa tersebut. Dan yang tidak kalah penting, diharapkan dari
kegiatan-kegiatan ini berdampak pada peningkatan PAD desa maupun kabupaten/kota
setempat.
"Sementara, Bank
NTT melibatkan kalangan akademisi dan profesional sebagai dewan juri. Mereka
diantaranya: Dr. Intiyas
Utami,SE.,M.Sc.,Ph.D (Unsur Akademisi, Guru Besar UKSW Salatiga dan Staff
Khusus Gubernur NTT bidang Ekonomi dan Akuntabilitas Publik), Dr. Daniel
Kameo,Ph.D (Unsur Akademisi, Guru Besar UKSW Salatiga dan Staff Khusus Gubernur
NTT bidang Pembangunan dan Ekonomi), Pius Rengka (Staf Khusus Gubernur),
Handrianus Paulus Asa (Regulator/Bank Indonesia), I Ketut Oka Widisa (Kepala
Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan NTT), James Adam (Unsur Akademisi,
Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia NTT), Ni Dewa Agung Ayu Sri Liana Dewi
(Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kupang), Alexon Lumba, SH., M.Hum (Kadis
Pendapatan dan Aset Daerah NTT), Johny Lie Rohi Lodo SH (Dinas Parekraf NTT),
Tamran Ismail, S.Si., MP (Kepala Kantor Balai POM NTT), Bobby Lianto, MM., M.Ba
(Ketua KADIN NTT) dan Stanley Boymau (Media Consulting Bank NTT). (jh/HUMAS BANK NTT)