- #
- #PD
- #PDUI#
- Andre Lado
- AURI
- Baksos
- Bansos
- BEDA BUKU
- BI
- BISNIS
- BUMN
- Daerah
- DAMKAR
- DANA DESA
- DPP MOI
- Dprd kota
- DPW MOI Provinsi NTT
- EKONOMI
- ekonomi/kemasyarakatan
- ekonomi/kesehatan
- Ekonomi/kreatif
- HUKRIM
- HUKUM
- HUKUM.
- HUT
- HUT RI
- HUT TNI
- KAMIJO
- KEAMANAN DAN KETERTIBAN
- KEBERSIHAN
- kerja sama
- Kerja sama pemkot
- KERJA SAMA PEMPROV & TNI
- KERJA SAMA PEMPROV DAN TNI
- KESEHATAN
- KESHATAN
- KOMSOS
- komsos TNI
- KOPERASI
- KUNKER
- KURBAN
- MILITER
- MOI NTT
- NASIONAL
- NASONAL
- OLARAGA
- OLARAGAH
- OPINI
- PARAWISATA
- Pelantikan MOI NTT
- pelantikan/karantina
- PEMERINTAH
- Pemkot
- PEMKOT BEDA RUMAH
- PEMKOT DAN TNI
- Pemprov NTT
- pend
- PENDIDIKAN
- perhub
- PERKARA
- pers ntt
- peternakan
- PKK
- PKK KOTA
- PKK KOTA KUPANG
- PMI
- POLDA NTT
- POLITIK
- POLRI
- pramuka
- PROFIL
- pwoin
- pwoin ntt
- PWOIN-NTT
- Rasional
- REGIONAL
- RELIGI
- Ripiah
- SERBA-SERBI
- SEREMONIAL
- TMMD
- TNI
- TNI-POLRI
- TNI/POLRI
HEADLINE
Dewan Pers Larang Eks Ketum PWI Pusat Hendri Bangun Berkantor di Gedung Dewan Pers.
Manajemen Bank NTT Saat Ini yang Terbaik Mereka adalah Para Leader Yang Disiapkan oleh: Daniel Tagu Dedo
JAKARTA;Jejakhukumindonesia.com,Direksi
Bank NTT yang bertugas saat ini adalah kader-kader yang dipersiapkan sejak akan
berakhirnya Masa Jabatan Direksi (2013-2017). Ada 29 orang yang kami kirimkan ke
berbagai Pendidikan Manajemen dan terakhir ke “Rumah Perubahan Prof Renald Kasali”.
Saya berdiskusi dengan Prof Renald Kasali bahwa kami Manajemen ingin menyiapkan
Calon Leader Bank NTT, karena saat itu saya sudah memasuki Periode kedua
di Bank ini. Rencana ini didukung oleh Dewan Komisaris saat itu yang memiliki
talenta-talenta hebat antara lain Pak Sekda Provinsi Bapak Frans Salem dan
Bapak Prof Fred Benu, sehingga Manajemen saat itu memiliki daya dukung yang
luar biasa. Kami juga sering mendapatkan nasehat dari Pak Welliam Nunuhitu dan
Bapak Amos Corputi yang telah meletakkan
dasar yang kuat bagi Bank NTT.
Di
rumah Perubahan Prof Renald Kasali, para calon leader diberikan berbagai
Materi tentang Strategi Bisnis, tentang Perubahan-Perubahan yang terjadi di
Dunia Bisnis dan Perbankan, serta tidak lupa simulasi-simulasi Rapat Direksi,
Rapat Direksi dengan Dewan Komisaris juga Rapat Umum Pemegang Saham, dan mereka
diuji dan diberikan Nilai, dari sanalah kita manajemen saat itu sudah
mengetahui siapa-siapa saja Calon Leader masa depan Bank NTT yang
semuanya berasal dari internal Bank NTT.
Saya gembira mendengar Manajemen Baru Bank NTT yang
dipilih oleh Para Pemegang Saham diisi oleh Alex Riwu Kaho, Steven Messakh,
Chris Adoe, Johny Praing dan Hilarius Minggu. Potensi mereka sudah terlihat selama
saya berada bersama-sama mereka. Pak Alex Riwu Kaho pernah saya percayakan menjadi
Ketua Tim Penerbitan Obligasi Bank NTT Pertama dengan nilai perolehan Dana
Obligasi Rp.500 Milyar. Dan setelah itu bahkan Bank NTT mampu menerbitkan
Obligasi lagi.
Jadi
dari 29 orang yang disiapkan muncul 5 Leader yang saat ini memimpin di
Bank NTT, masih terdapat lagi beberapa yang mampu memimpin Bank ini di masa
yang akan datang.
Kinerja Keuangan Bank NTT &Permodalan Bank NTT Posisi
Akhir Tahun 2022 Memuaskan
Berdasarkan
data keuangan, nampak bahwa Kinerja Keuangan Bank NTT dalam kondisi Sehat dilihat
dari aspek pertumbuhan volume usaha, profitabilitas (kemampuan menciptakan laba),
likuiditas, efisiensi, dan permodalan. Laba Operasional (unaudited) Tahun 2022
sebesar Rp.337Milyar, dan Laba Setelah Pajak Rp.255 Milyar, lebih tinggi
dibandingan Laba Operasional dan Laba Setelah Pajak Tahun 2019, 2020, 2021
(lihat Annual Report tahun-tahun tersebut) yang masing-masing 2019 Laba
Operasional Rp.329 Milyar dan Laba Setelah Pajak Rp.236 Milyar, Tahun 2020 Laba
Operasional Rp.325 Milyar dan Laba setelah Pajak Rp.236 Milyar, Tahun 2021 Laba
Operasional Rp.310 Milyar dan Laba Setelah Pajak Rp.228 Milyar. Trend Laba
Operasional dan Laba Setelah Pajak ini menjadi bukti betapa Manajemen Bank NTT
saat ini berusaha menghasilkan profitabilitas secara maksimal, walaupun adanya “kebijakan penurunan suku bunga
Kredit PNS sebesar 5,5%”, atau rata-rata adanya potensi penurunan pendapatan bunga sebesar
Rp.263,8 Milyar / tahun yang tidak nampak secara kuantitatif karena adanya
pendapatan bunga baru). Penurunan Bunga Kredit kepada PNS adalah kontribusi
Bank NTT yang positif untuk meringankan beban pengembalian pinjaman para PNS
kepada Bank NTT, yang jumlahnya mungkin saat ini sudah mencapai 60.954PNS
sebagai Debitur (Peminjam) di Bank NTT.
Rasio Kredit Bermasalah (Non Performance Loan / NPL) hanya 1,9% berada
di bawah rata-rata NPL Perbankan Nasional, kinerja ini SANGAT SEHAT.
Jumlah Kecukupan Perhitungan Modal Minimum (KPPM) 26,55% adalah SEHAT, walaupun persyaratan Modal Rp.3
Trilliun masih perlu diusahakan penambahannya sebesar +/-Rp.700 Milyar, menurut
saya Manajemen tentu sudah dapat mengantisipasi, antara lain melalui kerjasama dengan
Bank DKI yang telah memenuhi persyaratan Modal Rp.3 Trilliun dan juga Pak Alex
Riwukaho sangat memahami bahwa Bank NTT dapat menerbitkan Obligasi Sub-Ordinasi
sebesar Rp.1,5 Trilliun untuk menambah Tier-2 yang akan memperhitungkan Obligasi
Sub-Ordinasi sebesar 50% sebagai Tier-2, maka pemenuhan Modal Rp.3 Trilliun
dapat teratasi; sehingga pemberitaan bahwa Bank NTT akan di-down grade menjadi
BPR menurut saya tidak akan terjadi. Penerbitan Obligasi Sub-Ordinasi tersebut dapat
menjadi sumber dana pembiayaan Infrastruktur dan mendorong pertumbuhan kredit produktif
di NTT.
Dari aspek perkreditan, saya juga melihat adanya terobosan-terobosan
yang bagus untuk membiayai Sektor UMKM dengan sangat serius, hal ini terlihat dengan
pembinaan Sektor UMKM dan penyediaan Kredit Mikro Merdeka adalah Inovasi Produk
Kredit Mikro yang smart, didukung dengan digitalisasi transaksi yang
semakin beragam.
Digitalisasi Transaksi
Di
bidangini, saya harus angkat “Dua Jempol”kepada Manajemen dan Karyawan/ti Bank
NTT, karena telah melakukan transformasi di bidang transaksi perbankan Bank NTT
ke-arah Digital Banking yang memang seharusnya dilakukan. Seharusnya prestasi
ini menjadi kebanggaan masyarakat NTT. Kalaupun terdapat kekurangan dalam melengkapi
dokumen-dokumen perijinan dari Bank Indonesia, tentunya Manajemen Bank NTT
mampu untuk memenuhinya. Karena budaya kepatuhan (compliance nature)
sudah terbentuk dalam kurun waktu dua dekade ini di Bank NTT, sejak OJK
menerapkan banking compliance system di Indonesia.
Manajemen Bank NTT Mampu mengatasi berbagai Tantangan yang
dihadapi
Sebagaimana
saya sampaikan di atas, bahwa mereka yang memimpin Bank NTT saat ini telah disiapkan
jauh hari sebelum mereka dipilih untuk memimpin Bank ini, sehingga saya percaya
mereka mampu melakukan mitigasi risiko terhadap berbagai tantangan yang
dihadapi Bank NTT, baik itu internally maupun tantangan persaingan dan
tantangan dampak pandemic covid-19, krisis ekonomi dan krisis keuangan yang
dikuatirkan banyak pihak. Selain dari Pendidikan manajemen perbankan yang telah
mereka lalui, juga pengalaman panjang yang mereka miliki selama menjadi karyawan
Bank NTT. Ingatlah mereka para Direksi saat ini adalah pegawai Bank NTT yang
meniti karier dari bawah hingga mencapai posisi puncak sebagai Direksi saat ini.
Berikanlah kesempatan yang cukup bagi mereka untuk mengelola Bank NTT dengan tenang
dan dengan skill yang mereka miliki, mereka butuh dukungan semua pihak
di NTT untuk melayani lebih professional dan lebih sungguh. Dan di tangan merekalah
kita berharap mereka bisa juga mempersiapkan generasi Pemimpin Bank NTT
berikutnya, karena Leader yang Baik akan mampu menciptakan Leader Baru
yang lebih hebat.(*)