HEADLINE

Warga Leonmeni TTS Tolak Pekerjaan Jalan, Diduga Tidak Sesuai dengan Rencana

 

 Kupang;Jejakhukumindonesia.com,Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Timor Tengah Selatan Ir. Melianus O.B Selan, melalui Kepala Bidang Bina Marga membantah kalau jalan Santian-Leonmeni sudah sesuai perencanaan. Biarpun ada pada papan informasi peningkatan ruas jalan strategis desa Santian-Leonmeni namun kerjanya di Sabun-Leonmeni itu sudah sesuai.


Demikian disampaikan oleh Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kabupaten TTS melalui telepon genggamnya Kadis PUPR Ir. Melianus O.B Selan pada Selasa, (4/6/2024) sore sekitar pukul: 16.30.


Menurutnya bahwa tidak ada Sabun-Leonmeni namun yang ada itu Santian-Leonmeni Sesuai dengan Surat Keputusan “SK kow Pak harus bicara Sabun-Leonmeni itu bagaimana,” tanya Kabid Kepada wartawan. Ia mengatakan bahwa wartawan tidak mengerti maka harus bertemu untuk konfirmasi, terkait ruas jalan Sabun-Leonmeni. 


Lanjutanya, ruas jalan Sabun-Leonmeni tapi satu ruas, bukan kita kerja dari Santian, dan setop di Leonmeni harus tuntas, temu dan konek “pak bikin ini opini publik bahwa kami tidak becus”. Tidak becus karena pemberitaan. Namun sesungguhnya pekerjaan tersebut diduga kuat ada pada Santian-Lenomeni namun dikerjakan di Sabun-Leonmeni.


Ketika wartawan kembali bertanya kepada Kabid bahwa apakah pemberitaan itu merugikan Dinas pada bagian yang mana dan wartawan sudah berulang kali mengkonfirmasi Kadis namun tidak  ada jawaban. Maka Kabid itu mengakhiri pembicaraannya.


Kabid mengakhiri pembicaraan dan Kadis PUPR TTS melanjutkan pembicaraan pada handphone yang sama  bahwa ada tingkat kesulitan untuk bertemu wartawan, karena mereka tiap hari ada di kantor dan ada di Desa untuk mengontrol seluruh pekerjaan di Desa, katanya.


Kadis membantah tidak ada lumpur di ruas jalan Sabun-Leonmeni dan tahap pekerjaan sudah sesuai perencanaan, katanya.


Menurut Kadis PUPR TTS terkait pemberitaan tersebut membuat mereka terganggu dan jalan naik turun. Disisi lain juga ia berterima kasih kepada media, kalau pemberitaan itu sangat membantu Dinas untuk meningkatkan pengontrolan pekerjaan Jalan Santian-Leonmeni.


Ketika wartawan pertanyakan keadaan di lapangan, malah dikatakan bahwa karena sudah diberitakan jadi seperti itu dan wartawan lebih mengetahui teknis dibandingkan Kadis sambil mengelak pertanyaan wartawan.


Lanjut Kadis bahwa yang ia ketahui berbeda dengan yang wartawan ketahui. Dan tanpa konfirmasi sudah memuat pekerjaan mereka padahal wartawan sudah melakukan konfirmasi berulang kali via WhatsApp pribadinya Kadis pada, (20/5/2024). Namun tidak memberi jawaban alasan masih ada kegiatan, jelasnya.


Sebelumnya juga media Berita-Cendana.Com-telah menerbitkan berita dengan judul:


“Warga Leonmeni TTS Tolak Pekerjaan Jalan, Diduga Tidak Sesuai Rencana”


Masyarakat Leonmeni menolak dengan keras terkait peningkatan jalan desa strategis ruas jalan Leonmeni-Santian. Diduga Pekerjaan tidak sesuai dengan rencana kerja, karena tertuang pada papan proyek tersebut bahwa peningkatan jalan Leonmeni-Santian namun dikerjakan di Sabun-Leonmeni, apakah itu dibenarkan?.


Demikian disampaikan penolakan warga melalui Kepala Desa Lenomeni Zet Nokas di lokasi pekerjaan ruas jalan tersebut pada Senin, (20/5/2024).


“Masyarakat Leonmeni menolak, dengan datang di Rumah saya dan melakukan aksi protes, kenapa di papan informasi peningkatan jalan desa strategis Leonmeni-Santian tetapi pekerjaan Jalan itu ada di Desa Sabun-Leonmeni. Seharusnya Desa Leonmeni dapat 2.100 meter tetapi nyata nya Desa Leonmeni dapat 200 meter saja,” jelas Kades Leonmeni mengulangi pernyataan warga.


Lanjut Nokas, Pekerjaan ruas jalan itu juga diduga sirtunya tidak tepat, karena jalan itu berlumpur dan susah dilintasi. “Saya nilai sirtu gunung yang digunakan oleh CV. TIMOR KONSTRUKSI itu tidak cocok karena tanah yang digunakan itu berlumpur. Kalau sirtu berlumpur seperti itu tentunya aspal tidak akan bertahan lama, tegasnya.


Sirtu dasar dari jalan tersebut seharusnya terdapat bebatuan 70-80% namun kenyataannya sirtu yang digunakan adalah sirtu gunung tanah sehingga ketika turun hujan berlumpur. Aspal yang nantinya digunakan tidak akan bertahan lama, waktu tidak lama jalan tersebut sudah bisa rusak karena sertu dasar tidak kuat, jelas Sang Kades.


Selain itu, masyarakat Desa Sabun juga mengakui bahwa sirtu itu tidak cocok karena intensitas hujan sedikit pun berlumpur. pengguna jalan kaki juga melintasi jalan tersebut licin dan berlumpur, jelas Marta. 


Marta juga mengaku, kalau sirtu itu tanah yang berlumpur dan tidak layak untuk digunakan di jalan. “Kami ini masyarakat awam tentang jalan tetapi kita lihat saja sudah tahu bahwa tanah itu tidak cocok untuk kerja jalan, jelas Warga.


Pada tempat terpisah, Pengawas, mengatakan bahwa sirtu itu sudah masuk uji laboratorium, dan bukan CV yang menentukan sirtu itu tetapi dari  Dinas PUPR yang menentukan sehingga menggunakan tanah itu. Namun sekarang kondisi hujan sehingga berlumpur, jelas Ambros. 


“Terkait kerja di Desa Sabun itu kami tidak tahu kenapa di papan informasi Leonmeni-Santian tetapi kerja di Sabun- Leonmeni itu dari Dinas yang tentukan lokasi, kami kerja saja sesuai arahan Dinas,” jelas Pengawas.


Terpisah tim media melakukan konfirmasi kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, (PUPR) Kabupaten Timor Tengah Selatan, Ir. Melianus O.B Selan terkait Pekerjaan Jalan tersebut namun Kadis menghindari wartawan. Hingga berita ini diturunkan belum ada penjelasan dari Kadis PUPR TTS terkait sirtu dan pengalihan dari Leonmeni-Santian ke Dilansir dari Berita Cendana.com(*/ytb)

Baca juga