HEADLINE

Musrembangdes Desa Leuntolu di Awal Tahun 2022 BLT -DD Masih Ada

 

BELU;Jejakhukumindonesia.com,Pemerintah Desa Leuntolu, Kecamatan Raimanuk  -Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (MusRemBangDes) di awal tahun 2022.

Sesuai pantauan tim media, (Kamis, 26/01/22) kegiatan Musrembangdes ini diselenggarakan di Kantor Desa Leuntolu.


Kepala Desa Leuntolu, Patrisius Luan dalam sambutannya menyampaikan bahwa, kegiatan MusRemBangDes dilakukan setiap tahun. Dan musrembangdes ini dilakukan untuk melihat usulan-usulan yang terjadi di tahun kemarin dan di tahun ini sesuai data SDGS, akan dibahas bersama dan akan dirangkingkan, serta usulan-usulan skala prioritas itu yang akan dibawakan saat pelaksanaan MusRenBangCam di tingkat kecamatan. Setelah itu akan dibawa ke tingkat kabupaten untuk melakukan MusRemBangKab.


"Usulan-usulan tersebut bisa dilihat dalam lembaran yang sudah dibagikan kepada Para Kepala Dusun (Kadus), RT/RW, DPD dan Anggota yang memuat tentang usulan-usulan di tahun kemarin bersama pendataan SDGS tahun kemarin yang datanya mencapai 700an lebih Kepala Keluarga (KK)", jelasnya.


Disampaikan Patris, untuk Tahun Anggaran 2022, masih ada Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD). Setelah MusRemBangDes nanti, Para Kepala Dusun, RT/RW dan semua yang memangku jabatan di ruang lingkup Desa Leuntolu akan duduk bersama untuk melihat kembali peserta yang menerima bantuan atau Keluarga Penerima Manfaat (KPM) apakah angkanya masih 287 atau sudah ada penambahan, itu pun harus disesuaikan dengan kekuatan Anggaran Desa (AD).


"Kalau memang saat pembahasan nantinya, kekuatan Anggaran Desa tidak mencukupi regulasi yang ada, maka akan diadakan kajian lanjutan untuk membenahi kekurangan yang ada. Karena, sesuai peraturan presiden tahun ini, Keluarga Penerima Manfaat (KPM) tetap menerima BLT. Adapun syarat utama yang harus dipenuhi oleh KPM yaitu yang menerima BLT adalah orang yang benar-benar dikatakan miskin, tutup Patris Luan.

Hal senada disampaikan oleh Camat Raimanuk, Roni Mau Luma dalam sambutannya, menegaskan bahwa, dalam setiap usulan itu harus ada sinkronisasi dari usulan pertama hingga seterusnya. Yang lebih utama itu berhubungan dengan air, katanya.


"Air untuk manusia ataupun untuk pertanian harus disinkronkan. Setelah itu rumah, WC yang setiap hari orang butuh. Setiap hari masyarakat butuh. Untuk rehab rumah atau bangunan tidak. Kalau rehab rumah atau bangunan dicantumkan juga ongkos tukang (HOK), boleh dieksekusi".


"Jadi rehab rumah, kasih bahan untuk masyarakat, terus ongkos tukang dibebankan kepada masyarakat..?? Orang sudah tidak mampu. Yang namanya stimulan-stimulan itu berhenti. Mau dari kabupaten juga saya protes. Bantu orang jangan setengah hati. Ini orang susah, rakyat susah", tegas Roni.


Demikian, Kapolsek Raimanuk, IPDA Ilumuddin dalam arahannya, pertama-tama dirinya memohon maaf karena selama ini jarang berkunjung ke Desa Leuntolu.


"Seingat saya dalam  pembentukan kampung tangguh, untuk Desa Leuntolu meraih juara 1 sekabupaten Belu. Penilaiannya, Desa Leuntolu menjadi juara 1 untuk kampung tangguh", katanya.


Dirinya pun tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Kepala Desa Leuntolu dan seluruh masyarakat yang sudah ikut mendukung kegiatan kampung tangguh tersebut. Sehingga Desa Leuntolu dan nama Raimanuk terangkat di tingkat kabupaten saat itu.


Dikatakan Ilumuddin,"setelah saya membaca rencana kerja Pemerintah Desa Leuntolu, ada beberapa bidang/jenis kegiatan yang telah tertulis didalam kertas ini, dan sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Bapak Camat bahwa, ada nota kesepakatan antara Kementrian Desa (Kemendes), Kementrian Dalam Negeri (Mendagri), dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) tentang; pencegahan, pengawasan, dan penanganan masalah anggaran desa", pungkasnya.


Lanjut dirinya, kami dari pihak kepolisian, mungkin tahun-tahun lalu kami tidak mengikuti karena terbentur dengan banyak kesibukan dengan adanya covid-19 yang merajalela, bukan hanya di Kab. Belu atau di Desa Leuntolu, namun covid-19 ini melanda seluruh dunia. Jadi semua kegiatan yang selama ini kita laksanakan sangat minim dan tidak terlaksana.

"Mudah-mudahan di tahun ini, covid-19 teratasi melalui program pemerintah yang melaksanakan vaksinasi kepada masyarakat, bahkan kepada anak-anak yang selama ini digenjot. Namun, untuk Provinsi NTT pencapaiannya belum mencapai 100%  terutama kabupaten Belu baru mencapai 72,49%. Target pemerintah, diawal bulan April sudah bisa mencapai 100%".

Oleh karena itu, saya mengajak bapak/ibu, saudara/i, adik-adik untuk bersinergi guna mensosialisasikan pentingnya  vaksinas ini. 

Menurut Ilumuddin, pihaknya sudah menjadwalkan pelaksanaan kegiatan vaksinasi bersama pihak puskesmas Rafa'e dan dalam waktu dekat akan diadakan kunjungan ke setiap sekolah untuk melakukan vaksinasi kepada anak-anak sekolah.


"Mari kita selamatkan generasi penerus yakni anak-anak kita", pintanya.


Dirinya pun meminta kepada Kepala Desa Leuntolu untuk mendatakan nama-nama anggota Linmas agar bisa bersinergi bersama pihak kepolisian, tutup IPDA Ilumuddin.


Kesempatan lain, Pendamping Kecamatan Raimanuk, Zedekia Tamonob mewakili Dinas PMD dan Dinas P3MD menuturkan bahwa, terkait regulasi penggunaan Dana Desa Tahun 2022, ada beberapa point yang mengatur tentang penggunaan dana desa tahun ini, diantaranya:

1. Perpres Nomor 104 tahun 2021 tentang; menerangkan terkait prioritas utama adalah  program perlindungan BLT.


Jadi, BLT itu maksimal 40% diambil dari pagu anggaran yang ada. Berikutnya program ketahanan pangan dan hewani minimal 20%. Program penanganan Covid-19 minimal 8%. Dalam program prioritas tersebut lebih ditekankan adalah BLT. Sebab BLT diberikan untuk pemulihan ekonomi masyarakat.


2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190 tentang; prioritas penggunaan dana desa,


3. Peraturan Menteri Desa Nomor 7 tahun 2021 tentang prioritas penggunaan dana desa tahun 2022.


Diketahui bahwa pelaksanaan kegiatan musrembangdes ini melibatkan beberapa pihak, diantaranya; Camat Raimanuk, Kapolsek Raimanuk, Pendamping Kecamatan Raimanuk, Tenaga Kesehatan, Pemerintah Desa bersama staf, Tutor PAUD, Kader Posyandu, serta perwakilan dari masyarakat Desa Leuntolu.(SN/TIM)



Baca juga