- #
- #PD
- #PDUI#
- Andre Lado
- AURI
- Baksos
- Bansos
- BEDA BUKU
- BI
- BISNIS
- BUMN
- Daerah
- DAMKAR
- DANA DESA
- DPC P3HI Kota Kupang
- DPP MOI
- Dprd kota
- DPW MOI Provinsi NTT
- EKONOMI
- ekonomi/kemasyarakatan
- ekonomi/kesehatan
- Ekonomi/kreatif
- HUKRIM
- HUKUM
- HUKUM.
- HUT
- HUT RI
- HUT TNI
- KAMIJO
- KEAMANAN DAN KETERTIBAN
- KEBERSIHAN
- kerja sama
- Kerja sama pemkot
- KERJA SAMA PEMPROV & TNI
- KERJA SAMA PEMPROV DAN TNI
- KESEHATAN
- KESHATAN
- KOMSOS
- komsos TNI
- KOPERASI
- KUNKER
- KURBAN
- MILITER
- MOI NTT
- NASIONAL
- NASONAL
- OLARAGA
- OLARAGAH
- OPINI
- PARAWISATA
- Pelantikan MOI NTT
- pelantikan/karantina
- PEMERINTAH
- Pemkot
- PEMKOT BEDA RUMAH
- PEMKOT DAN TNI
- Pemprov NTT
- pend
- PENDIDIKAN
- perhub
- PERKARA
- pers ntt
- peternakan
- PKK
- PKK KOTA
- PKK KOTA KUPANG
- PMI
- POLDA NTT
- POLITIK
- POLRI
- pramuka
- PROFIL
- pwoin
- pwoin ntt
- PWOIN-NTT
- Ramly Muda
- Rasional
- REGIONAL
- RELIGI
- Ripiah
- SERBA-SERBI
- SEREMONIAL
- TMMD
- TNI
- TNI-POLRI
- TNI/POLRI
BANK JATIM JAJAKI PELUANG BISNIS DENGAN BANK NTT
Kupang;Jejakhukumindonesia.com, Berbagai inovasi yang berdampak pada kemajuan oleh Bank NTT, menjadikannya sebagai salah satu referensi penting bagi pihak lain, untuk bekerjasama dalam bidang bisnis. Pada Senin (24/10/2022), bertempat di lantai lima kantor pusat Bank NTT di Jl. WJ Lalamentik Kupang, manajemen Bank Jatim melakukan kunjungan bisnis.
"Adapun tujuan kunjungan ini
adalah dalam rangka meningkatkan hubungan hubungan dan penguatan bisnis
diantara sesama Bank Pembangunan Daerah (BPD) serta konsolidasi bank umum
dengan BPD NTT sebagaimana POJK No. 12/POJK.03/2022.
Para pejabat dari Bank Jatim yang
berkunjung antara lain, Direktur Komersial dan Korporasi, Edi Masrianto,
Direktur Konsumer, Ritel dan Syariah, Arief Wicaksono, Pimpinan Corporate
Secretary Budi Sumarsono, Pimpinan Perencanaan Strategis dan Manajer Kinerja
Wahyu Kusumo Wisnubroto; dan Pimpinan Divisi TI Eko Tri. Mereka diterima Direktur
Kredit Paulus Stefen Messakh, Direktur
Kepatuhan Christofel Adoe, Kadiv Rencorsec Endry Wardono, dan sejumlah kepala
divisi lainnya.
Dalam pertemuan itu, manajemen Bank Jatim
mengaku terpukau dengan berbagaio terobosan yang dilakukan oleh Bank NTT yang bagi
mereka, bank kebanggaan masyarakat NTT ini
berpotensi bakal menjadi hub bisnis di
wilayah Timur Indonesia. Apalagi Bank
NTT mempunyai local wisdom dan ini
dirawat secara baik sehingga diharapan nantinya Bank Jatim bisa bekerjasama
dengan Bank NTT. Tak hanya itu, kedepannya
Bank Jatim berharap turut serta menumbuhkembangkan Bank NTT.
“Bank NTT ini menurut prediksi kami bakal
menjadi hub bisnis di wilayah Timur Indonesia. Kita membantu dan memberikan support,
karena banyak hal yang bisa dikembangkan disini. Dan kita lihat angka-angka
keragaannya naik terus, ini yang kita ingin support Bank NTT,”ungkap Edi
Masrianto saat Kunjungan Kerja dan Bussiness
Opportunity Offering.
Saat itu, Edi mengaku tertarik dengan berbagai
sektor potensial di NTT sehingga mereka pun
melakukan Bussiness Opportunity
Offering atau penawaran peluang bisnis , seperti Bank NTT yang sukses
menggarap sektor sektor UMKM contohnya pengembangan kelor. “Sama juga dengan
kami di Jatim, masing-masing daerah punya produk unggulan. Nah, di NTT ternyata
ada juga, tidak hanya kain tenunnya yang menarik dan beraneka ragam motif,
tetapi dari sisi agroculturnya juga ada,”ujar Edi Masrianto yang juga tertarik
dengan potensi ternak sapi di NTT. ”Ini yang akan kita kolaborasikan dan
sinerikan antara Bank Jatim dan Bank NTT,”tambahnya
Bahkan baginya, dengan status sebagai sesama
BPD ini menjadi sebuah kekuatan besar, apabila solid. Dan soliditas baginya tak hanya sekedar lips service tetapi mereka sama senasib dan sepenanggungan. “Kami
di BPD ingin tumbuh di daerahnya masing-masing. Bagi teman-teman yang mungkin
belum punya pengalaman di satu sisi, dan kami sudah berpengalaman lebih dahulu
maka kami harus membantu mensuport mereka. Dan mereka yang sudah punya
keunggulan sisitem, kami harus bisa belajar. Jadi saling mengisi, bukan kami
yang paling bisa, tetapi ternyata di Bank NTT banyak hal lebih yang kami belum
tahu. Itu yang kami sinergikan,”ujar Edi Masrianto.
Di kesempatan itu, Edi Marsianto
memaparkan, aset Bank Jatim tahun 2021 mencapai Rp100,72 triliun (tumbuh 20,45
persen [YoY]), dan mencatat laba bersih Rp 1,52 triliun (tumbuh 2,29 persen
[YoY]). Bank Jatim memiliki sistem
digitalisasi yang diterapkan diantaranya Bank Jatim Mobile pada tahun 2016,
virtual account (2018), BJTM Connect (2019), Jatim QRIS (2020), Jconnect
(2021), dan Jconnect Invest & Jconnect Remittance (2022).
Sementara Direktur Kredit Bank NTT, Paulus
Stefen Messakh juga memberikan gambaran umum tentang kondisi Bank NTT bhwa terhitung
September 2021, Bank NTT memiliki aset sebesar Rp17,41 triliun serta modal inti
Rp2,2 triliun. Saat ini Bank NTT terus meningkatkan business planning dan sukses
mengelola program ketahanan pangan dengan pembiayaan pada ekosistem
pertanian yakni kopi, kakao, vanili, dan jagung
“Bank NTT menjadi off taker mengirimkan 100 ton jagung yang merupakan program TJPS di NTT khususnya dari Sumba Barat Daya ke Jawa Timur. Pada sektor peternakan, Bank NTT membangun ekosistem penggemukan sapi dan yang menjadi off taker adalah PD Flobamor. Kita juga memperhatikan pembiayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang diharapkan memberikan kontribusi pertumbuhan ekonomi. Dan, kami juga telah menerbitkan tools e catalogue UMKM dan masuk ke marketplace,”tegas mantan Kadiv SDM itu.
Bahkan menurutnya kedepan Bank
NTT bisa masuk dalam kerja sama kredit sindikasi karena hingga saat ini
pertumbuhan kredit Bank NTT mencapai 39 persen karena hanya masuk ke sektor
kecil seperti skim Kredit Mikro Merdeka. Selain itu, penggunaan digitalisasi kredit
Mikro Merdeka memakai Mobile Banking Bank NTT dengan sistem hybrid. (HUMAS BANK NTT)
1.