HEADLINE

DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN NTT TARGET PRODUKSI JAGUNG 400 RIBU TON PROGRAM TJPS

Kupang,jejakhukumindonesia.com, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur(NTT) melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan pangan Provinsi NTT menargetkan produksi jagung dari program  Tanam Jagung Panen Sapi(TJPS) sebanyak 400 ribu ton. 


Kapala Dinas Pertanian dan Ketahanan pangan Provinsi NTT, Lecky Frederick Koli mengatakan, dari total 400 ribu ton yang ditargetkan, sebagiannya akan dimanfaatkan untuk kepentingan industri pakan ternak di NTT. 


"Jadi terget produksi yang kita harapkan dari prgaram TJPS di musim tanam satu ini sekitar 400 ribu ton. Sebagiannya kita gunakan untuk industri pakan ternak  dan selebihnya akan dikirim ke luar, termasuk ke Surabaya" ujar Lecky Koli, selasa(27/9) di ruang lobi 1(satu) kantor Gubernur NTT.


Menurut Lecky, dalam jangka pendek, pemerintah NTT akan menjalin kerja sama dengan kabupaten Bagli untuk mensuplai kebutuhan jangung dari NTT ke Provinsi Bali.


"Sementara Provinsi Bali mensuplai daging ayam dan telur ayam untuk kebutuhan kita di Provinsi NTT, khsusunya di pulau Sumba" Ucapnya


Untuk menghadapi musim tanam 2022/2023, kata Lecky, Dinas Pertanian Provinsi NTT sudah melakukan persiapan sekaligus mengantisipasi krisis pangan global yang akan dihadapi di tahun 2023 mendatang. 


"itu tantangan sangat serius. Karena itu, kami dari Dinas Pertanian yang ditugaskan untuk menjaga ketahanan pangan daerah, harus menyiapkan berbagai hal dan mengkoordinasikan untuk memastikan musim hujan ini, lahan sebanyaknya harus ditanam, untuk bisa di produksi" Ungkapnya


Pada musim tanam tahun 2022, Ujar Lecky, Pemerintah Provinsi(Pemprov) NTT menargetkan sebanyak 105 ribu hektar lahan. namun, dari target tersebut, baru 37 ribu hektar lahan yang digunakan untuk menanam.


"Dan penanaman itu dilakukan di musim tanam kedua pada bulan April-September kemarin(red). Hasilnya sudah dipanen dan dijual oleh offtaker. Sehingga para petani sudah mendapatkan hasilnya. Sisa lahannya akan dikerjakan pada, musim tanam satu tahun 2022-2023 di bulan oktober-maret" Jelasnya


"Kita siapkan lebih dari 88 ribu hektar, semua itu sudah kita ajukan ke Bank pelaksana, dan sekitar 40.000 lebih yang sudah di seleksi untuk di lakukan pencairan pertama, agar petani bisa melakukan penanaman" .Tambahnya.

Ia menambahkan, berdasarkan hasil koordinasi dengan BMKG, musim hujan akan jatuh pada minggu terakhir bulan oktober 2022 mendatang. 


"sehingga kita sudah lakukan persiapan untuk memprioritaskan lokasi-lokasi yang curah hujannya mendahului, seperti Flores bagian barat".sebut kadis.


"Sementara para offtaker sedang melakukan penyaluran bibit dan puput di sejumlah lokasi yang akan dilakukan penanaman, ikuti Kabupaten lain, yang curah hujan akan jatuh pada bulan november nanti."tutup lecky(jh*)

Baca juga