Dari Budaya Lokal ke Ruang Digital: Dosen Kimia FKIP Undana Ajak Guru Malaka Kembangkan Pembelajaran Diferensiasi

 

Betun;Jejakhukumindonesia.com,Dalam upaya mendukung peningkatan kualitas pembelajaran di daerah, dosen Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Nusa Cendana (Undana) mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan tema “Pengembangan Pembelajaran Diferensiasi: Kolaborasi Teknologi dan Kearifan Lokal Malaka.” 


Pantauan Media ini Kegiatan tersebut digelar pada 10 Juni 2025 yang bertempat di SMA Negeri Bolan dan diikuti oleh puluhan guru dari sekolah tersebut yang sangat antusias mengikuti rangkaian kegiatan.


Ketua Tim pengabdian, Prof. Dr. Yantus A.B. Neolaka, M.Si, dalam sambutannya mengungkapkan harapan agar kegiatan ini dapat menjadi pijakan kuat dalam membangun sinergi antara perguruan tinggi dan sekolah, khususnya di Malaka. 

“Semoga kegiatan ini dapat terus berlanjut dan memberikan dampak nyata dalam meningkatkan mutu pendidikan melalui kolaborasi yang erat,” ujarnya


 Ia juga memberikan apresiasi terhadap antusiasme para guru yang sangat aktif selama kegiatan, terutama dalam sesi diskusi dan berbagi pengalaman.


Diketahui Kegiatan tersebut dibagi menjadi dua sesi utama yakni Sesi pertama berupa pemaparan materi oleh narasumber, Klaudia E.N. Bambut, M.Pd, yang membahas strategi pembelajaran diferensiasi yang efektif dengan mengintegrasikan teknologi digital serta mengangkat kearifan lokal sebagai sumber belajar yang relevan dan kontekstual.


Dalam pemaparan Materi Klaudia menekankan pentingnya mengenal karakteristik dan kebutuhan siswa secara individual, serta memanfaatkan kekayaan budaya Malaka sebagai kekuatan dalam proses pembelajaran.


 Setelah sesi pemaparan, kegiatan dilanjutkan dengan workshop yang lebih praktis, di mana para guru diberikan pelatihan langsung dalam pengembangan platform belajar digital menggunakan Google Site.


Para guru pun sangat interaktif dalam sesi sharing, saling bertukar ide dan praktik baik yang telah mereka terapkan, sekaligus mengajukan berbagai pertanyaan yang memperkaya diskusi.


Dalam kesempatan tersebut, para guru juga menyampaikan pesan penting kepada pihak perguruan tinggi agar terus hadir memberikan dukungan, khususnya dalam pengembangan bahan ajar dan buku yang sesuai dengan konteks budaya lokal di Malaka. Mereka berharap materi pembelajaran yang disajikan tidak hanya teoritis, tetapi juga aplikatif dan bisa menjadi sumber belajar yang nyata untuk siswa.


Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam mendorong transformasi pendidikan di Malaka, menggabungkan kearifan lokal dengan teknologi digital untuk menciptakan pembelajaran yang lebih adaptif, inovatif, dan bermakna. Harapannya, sinergi antara dosen dan guru ini dapat terus diperkuat demi kemajuan pendidikan di daerah.(Ab)

Baca juga