HEADLINE

Hoax, Berita Tentang Rusaknya Ruas Jalan Pu'ukungu-Orekose

 


Ende; Jejakhukumindonesia.com,Pemerintah Kabupaten Ende, Provinsi  NTT memastikan bahwa berita tentang rusaknya Jalan Kabupaten Ende, Ruas Pu'ukungu-Orekose setelah dikerjakan kontraktor PT SAK adalah berita bohong alias hoax.


Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Ende, Fransiskus Lewang, didampingi Kepala Bidang Bina Marga Nasril Majid usai jumpa pers, Jumat (19/2/21) di Kantor Dinas PU Ende.


"Berita tentang rusaknya ruas Jalan Pu'ukungu-Orekose setelah dikerjakan Tahun 2019 oleh PT SAK adalah berita bohong atau hoax. Tidak sesuai dengan fakta sebenarnya di lapangan," tandas Lewang.


Menurut Lewang,  pihaknya telah menurunkan tim untuk memeriksa kondisi jalan dan longsor tapi ternyata yang diberitakan salah media online itu ternyata tidak benar. "Tidak sesuai fakta sebenarnya di lapangan," tegas Lewang.


Sebelumnya, dalam jumpa pers Lewang menjelaskan, Ruas Jalan Pu'ukungu-Orekose yang menghubungkan  Kecamatan Kecamatan Nangapanda-Maukaro itu telah selesai dikerjakan PT SAK pada tahun 2019 lalu.  "Tidak ada kerusakan badan jalan seperti yang diberitakan. Longsor seperti diberitakan terjadi pada dinding tebing karena curah hujan yang tinggi dan yang kami telah bersihkan material longsoran," papar Lewang.


Lewang merincikan, total panjang ruas jalan tersebut sekitar 33,2 Km. "Sepanjang 21 km telah ditingkatkan dengan dihotmix sejak tahun 2015. Total dananya sekitar Rp 42 Milyar.  Sedangkan sisanya, sepanjang 12,2 Km belum pernah ditangani Pemkab Ende karena keterbatasan dana," jelasnya.


Dengan demikian, lanjutnya, ruas  jalan yang ditangani Pemkab Ende telah tuntas dikerjakan. "Dalam segmen yang telah ditangani, Pu'ukungu-Orekose tidak yang  ada titik yang belum dikerjakan,' ujar Lewang.

Menurut Lewang, dalam nomenklatur awal tertera pengerjaan jalan ruas Pu'ukungu - Orekose. "Tapi dalam perjalanannya terjadi perubahan nomenklatur menjadi pengerjaan jalan ruas Pu'ukungu - Orekose - Kambubheka. Ini untuk menjawab sisa ruas jalan yang belum dikerjakan dalam jalur jalan tersebut," jelas Kadis Lewang.


Segemen yang belum ditangani/dikerjakan pada ruas tersebut yakni dari Kampung Oja menuju Kambubheka. "Sedangkan dari Kambubheka menuju perbatasan Kabupaten Nagekeo sepanjang 4 km sudah dikerjakan. Kita tetap prioritas peningkatan jalan untuk menyelesaikan ruas yang belum dikerjakan sepanjang 12,2 km," papar Lewang.


Pihaknya, kata Lewang,  selalu cepat merespon  jika terjadi longsor atau jalur jalan putus, pasti ada pemberitahuan dari kepala desa atau camat. "Memang kita akui dengan intensitas hujan yang tinggi sangat rawan terjadi longsoran, tetapi dengan lebar badan jalan yang ada, arus transportasi tetap berjalan seperti biasa," papar Lewang.


Hal senada juga dikatakan Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Ende, Nasrul Majid, mengatakan, sejak adanya informasi kerusakan dan longsoran pada satu titik di jalur jalan Puukungu - Orekose, pihaknya langsung mendatangi lokasi tersebut.


"Kami setelah mendapat informasi dan perintah dari atasan langsung turun memantau kelokasi. Faktanya di lokasi kondisi jalan baik dan tidak ada persoalan, arus transportasi tetap berjalan normal. Memang masih ada titik sepanjang 12,2 KM yang belum kita kerjakan karena keterbatasan dana. Kita akan menggunakan sistim long segmen sehingga bisa menjawab kebutuhan masyarakat di wilayah tersebut," paparnya. (hm /tim)

Baca juga