HEADLINE

DEKRANASDA NTT LAUNCHING MINUMAN HAYDRINK

 

KUPANG;Jejakhukumindonesia.com,Dewan Kerajinan Nasional Daerah ( Dekranasda) Provinsi NTT berkolanborasi  dengan Dapur Kelor Indonesia meluncurkan sebuah brand bernama “Haydrink” yang merupakan franchise atau warlaba berbasis Kelor pertama di Indonesia bahkan di Asia Tenggara dengan mengusung konsep Minuman Kelor  dengan berbagai cita rasa yang sangat cocok dengan kalangan Milenial saat ini.

Launching Minuman Kelor “haydrink” ini dilaksanakan pada hari Jumad, 24 September 2021, bertempat di Booth 1 halaman kantor Pos Indoseia cabang Kupang, dilakukan  oleh Dekranasda Provinsi Nusa Tenggara Timur,  yang diwakili oleh Wakil Ketua Dekranasda, Ny. Maria Fransiska Djogo. Peluncuran ini dilakukan serempak untuk 19 titik usaha kelor yang menyebar dalam wilayah kota Kupang.

“Tujuan utama kami untuk memberdayakan petani kelor yang ada di NTT. Kelor juga memiliki 10 varian yang dapat digunakan untuk kesehatan masyarakat. Kami mengembangkan kelor menjadi kemasan-kemasan minuman yang bercita-rasa sesuai keinginan kaum milenial masa kini. Kami terus akan mengembangkan kelor ini agar masuk pasaran nasional dan internasional,” ucap Maria Djogo, kepada sejumlah Awak media yang hadir. 

Atas nama Ketua Dekranasda NTT, Maria Fransiska Djogo, berharap semoga dengan adanya pengembangan kelor, dapat mendorong para petani untuk terus giat menanam kelor sehingga NTT memiliki pasokan kelor yang cukup untuk melayani kebutuhan pasaran nasional dan internasional.

Kepada masyarakat NTT, isteri Wakil Gubernur NTT ini mengatakan, agar mengkonsumsi kelor sesuai petunjuk yang baik, yaitu, apabila memasak daun kelor jangan dicampur dengan takis atau rantingnya, sebab jika masak daun bercampur tangkainya maka dapat menghilangkan kasiat daun kelor tersebut.

“Kalu masak daun dengan tangkainya maka dapat menetralisir kembali kasiatnya sehingga tidak bermanfaat apa-apa bagi kesehatan kita,”tutur Bunda NTT 2.  

Hadir dalam acara Launching tersebut, Ketua Komisi II DPRD Provinsi NTT, Kasimirus Kolo, yang dalam kesempatan itu ia mengatakan bahwa DPRD NTT sangat memberikan apresiasi yang tinggi terhadap apa yang telah dilakukan oleh pihak Dekranasda NTT. Kasim berharap, apa yang telah dilakukan oleh Dekranasda didukung oleh Pemerintah Provinsi NTT, sehingga Progam Pembangunan Bidang kelor tetap berjalan menuju sukses sesuai harapan Pemerintah dan Masyarakat Provinsi NTT.

“ Kami bangga karena apa yang dilakukan Dekranasda melalui tahapan-tahapan sesuai dengan pemikiran kami. Awalnya kami berharap agar pengembangan kelor bisa menyentuh kebutuhan masyarakat luas, pengembangan kelor harus mampu mendorong dan mendatangkan ekonomi bagi para petani kelor, dan ini sudah dilakukan oleh Dekranasda. Semoga masyarakat NTT mendukung upaya pengembangan kelor ini,”ucap Kasimirus dengan nada mengajak.

Sementara itu, lewat Keterangan Pers, yang dikeluarkan oleh Ketua Dekranasda Provinsi NTT, Julie Sutrisno Laiskodat, mengatakan,  Peluncuran Haydrink telah melalui beberapa proses sejak awal inisiasi hingga saat ini, dimana tim Dekranasda NTT dan Dapur Kelor Indonesia, bersama-sama melakukan penjaringan peserta, pelatihan berkolaborasi dengan pihak Bank BRI, Grab dan pelatihan untuk meracik minuman Haydrink. Peserta yang mengikuti Program Haydrink ini adalah kaum Milenial di Kota Kupang. 


Dalam keterangan pers itu, Julie Sutrisno menjelaskan, untuk mengikuti progam ini, peserta hanya perlu melampirkan KTP, foto lokasi penjualan beserta beberapa persyaratan untuk pembukaan tabungan di Bank BRI serta pembayaran dengan menggunakan aplikasi pembayaran non tunai. Program ini juga berkolaborasi dengan Jasa Transportasi Online Grab yang memiliki fitur Grab Food sehingga dapat memudahkan dalam melakukan pemesanan produk darimana saja."Jelasnya.

Julie Sutrisno Laiskodat, yang adalah Isteri dari Gubernur NTT tersebut mengatakan,  bahwa tujuan dari program Haydrink ini adalah untuk dapat menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kecakapan kaum milenial dalam berwirausaha. 

Selain untuk membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan kecakapan kaum milenial dalam berusaha, tujuan program ini juga adalah pengembangan Kelor NTT yang menurut penelitian merupakan Kelor terbaik nomor 2 di dunia setelah Kelor dari Kepulauan Canary di Spanyol. 

“Kelor merupakan makanan super atau super food memiliki kandungan gizi dan vitamin yang sangat bagus bagi tubuh terutama di saat pandemi seperti sekarang,  dimana tubuh membutuhkan asupan nutrisi yang cukup sehingga dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap radikal bebas dan penyakit,” ungkap Julie dalam Keterangan Pers tersebut.

Julie Sutrisno Laiskodat, yang juga adalah Anggota Komisi IV DPR RI, mengatakan, bahwa Booth Haydrink tersebar di beberapa titik dalam wilayah Kota Kupang dan tidak menutup kemugkinan akan dikembangkan di daerah lain di NTT. 

Katanya, untuk saat ini Haydrink di Kota Kupang akan dijadikan sebagai Pilot Project dan  selanjutnya dapat dikembangkan di seluruh wilayah NTT mengingat NTT memiliki potensi kelor yang berlimpah serta sudah ada beberapa daerah yang menyatakan berminat untuk mengembangkan program serupa seperti di wilayah Belu dan Malaka. 

Sebagai Ketua Dekranasda Provinsi NTT, Julie Sutrisno Laiskodat, mengatakan,  sebagai mitra Pemerintah Provinsi NTT, Dekranasda Provinsi NTT mendukung penuh Program Bapak Gubernur NTT untuk mengembangkan Kelor NTT sebagai salah satu komoditi unggulan dari NTT demi mewujudkan NTT bangkit, NTT sejahtera. 

“NTT dengan 3026 desa memiliki potensi yang luar biasa dan akan memberikan dampak luar biasa juga bagi masyarakat NTT jika dikembangkan dengan baik,”ucap Julie.

Pengakuan 5 orang Kaum Milenial yang menangani pemasaran Minuman Kelor pada  Booth  Haydrink 13, mengaku kalau mereka tertarik bekerjasama dengan Dekranasda Provinsi untuk memasarkan Minuman Kelor Haydrink sebab memiliki manfaat kesehatan yang bagus. Kaum milenial sejumlah 5 orang tersebut berasal dari Mahasiswa Poltekes Jurusan Farmasi Kupang.

“ Mulanya kami sedikit ragu karena takut terganggu dengan masalah waktu kuliah, namun dalam perjalanannya kami mampu mengatur waktu sehingga kami bisa mengikuti pelatihan-pelatihan menyangkut cara meracik kelor hingga pemasarannya. Kini kami miliki 3 Booth, yang satu di Gopala sini, yang satu di Oebufu dan satu di kampus kami. Harga 1 gelas 18.000, banyak orang yang beli,”ucap Filomina Manek Mahasiswa Poltekes Jurusan Farmasi , yang adalah koordinator Booth 13 Penjualan Haydrink di halaman Apotik Gopala-Oebobo Kupang."Tutup Filomina. (hm)

Baca juga