HEADLINE

Tim PKM Prodi Teknik Pembuatan Tenun Ikat FST Undana Adakan Pelatihan Kewirausahaan dan Manajemen Usaha bagi Pengrajin Tenun Kampung Alor

 

(Kupang;Jejakhukumindonesia.com,Tim Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Program Studi (Prodi) Teknik Pembuatan Tenun Ikat Fakultas Sains dan Teknik (FST) Universitas Nusa Cendana mengadakan Pelatihan Kewirausahaan  dan Manajemen Usaha bagi Pengrajin  Tenun Kampung Alor. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Selasa, (31/08/2021), bertempat di rumah  tenun Kampung Alor, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang. 

Kegiatan ini diikuti 18 peserta; 10  pengurus dan anggota Kelompok Tenun Kampung Alor sebagai mitra kegiatan, dan 8 orang tim PKM; 2 (dua) orang dosen  dan 6 (enam) orang mahasiswa Teknik Pembuatan Tenun Ikat, FST Undana. Pelaksanaannya tetap mengedepankan protokol kesehatan (prokes).

Tim PKM Prodi Teknik Pembuatan Tenun Ikat FST Undana diketuai oleh ;  Ariency Kale Ada Manu, ST., MT., dan beranggotakan Rima N. Selan, ST., MT., dan Theodora Murni C. Tualaka, ST., M.Arch.

Rima N. Selan dalam sambutannya mewakili Ketua Tim PKM mengatakan, bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, khususnya penenun Kampung Alor  yang dilatarbelakangi adanya sejumlah kendala yang dihadapi para pengrajin tenun ikat. Terutama dalam hal pemasaran, yakni kurangnya pengetahuan dalam mempromosikan produk mereka sehingga produk-produk yang mereka hasilkan butuh waktu lama untuk terjual.

 “Diharapkan  kegiatan PKM ini dapat menambah pengetahuan tentang kewirausahaan dan Manajemen Usaha (Analisis SWOT dan Pemasaran Digital) sehingga usaha mitra lebih maju dan mampu bersaing di pasaran,” jelas Rima.

Sementara itu, Yosefina K.I.D.D. Dhae, ST., M.IT (InfoMgt), Dosen Tetap Prodi Manajemen FEB Undana, selaku narasumber kegiatan tersebut memaparkan, bahwa seorang wirausaha harus memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui pemikiran kreatif dan tindakan inovatif demi terciptanya peluang. 

Dalam berwirausaha, kata Yosefina, seorang wirausaha harus mampu memadukan watak pribadi, keuangan dan sumber daya yang ada. “Syarat berwirausaha adalah harus memiliki kemampuan untuk menemukan dan mengevaluasi peluang, mengumpulkan sumber-sumber daya yang diperlukan dan bertindak untuk memperoleh keuntungan dari peluang-peluang tersebut, “ terangnya. 

Menurutnya, tujuan-tujuan usaha yang diharapkan dapat tercapai jika disertai proses kegiatan yang bertanggungjawab terhadap perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan pengendalian sumber daya yang ada dalam menjalankan dan memaksimalkan hasil yang didapatkan. 

Ini, lanjutnya, yang kemudian disebut dengan Manajemen Usaha. “Manajemen usaha tidak hanya diterapkan untuk suatu bisnis besar saja, semua lini bisnis dari usaha kecil sekalipun sebaiknya menerapkannya,” tegasnya.

Dalam kesempatan ini, Yosefina juga menjelaskan, bahwa untuk solusi yang dihadapi para pengrajin tenun, khususnya Pengrajin Tenun Kampung Alor harus kembali menganalisa lingkungan usahanya. Kelompok Pengrajin harus tahu kekuatan , kelemahan, peluang dan ancaman usahanya. 

“Akun sosial Media  yang dimiliki adalah salah satu kekuatan  yang dapat dimaksimalkan penggunaannya dalam memasarkan produk-produk yang dihasilkan, dimana jangkauan konsumen lebih luas dan ada interaksi langsung dengan konsumen. “imbuhnya.

Ester Abolla, Ketua Kelompok Tenun Kampung Alor dan selaku tuan rumah kegiatan tersebut, merasa senang sekali dengan adanya pelatihan yang diadakan Tim PKM ini. 

“Tantangan yang kami hadapi  saat ini adalah banyaknya pesaing dan karena pandemi. Membuat Inovasi baru seperti membuat pashmina adalah langkah kami dalam menghadapi persaingan dengan pengrajin lainnya, tetapi  pandemi mengharuskan kami mengubah cara pemasaran. Suatu kesyukuran bagi kami mendapat kesempatan ikut pelatihan ini, menambah pengetahuan manajemen dan cara pemasaran produk kami. Semoga ke depannya, tenunan Alor, khususnya dari Kampung Alor ini semakin mampu bersaing di pasaran,”harap Ester. (gsn)

Baca juga