HEADLINE

Hindari Demonstran TKD, Sikap Bupati Edi Endi Dinilai Contoh Buruk Bagi Demokrasi di Mabar

 

Mabar ;Jejakhukumindonesia.com,Bupati Manggarai Barat (Mabar) , Edistasius Endi dinilai menghindar  dan bahkan mengabaikan (tidak mempedulikan, red) kehadiran demonstran Tenaga Kontrak Daerah (TKD) Mabar yang tergabung dalam Federasi Serikat Buruh Indonesia saat berdemonstrasi di halaman Kantor Bupati Mabar pada Senin  (10/01/2022). Sikap Bupati Edi Endi tersebut, dinilai masyarakat sebagai contoh buruk bagi Demokrasi dan ketidakberpihakan kepada masyarakat kecil di Mabar. 


Demikian disampaikan salah satu anggota demonstran, Jursintus Jemali, salah seorang demonstran kepada tim wartawan media ini pada Selasa (11/01/22), menanggapi sikap Bupati Edi Endi tersebut. 


“Gaya kepemimpinan Bupati Edi menjadi pelajaran bagi pemimpin selanjutnya  yang tidak patut diteladani.  Karena suara rakyat itu suara kebenaran dan suara kebenaran itu suara Tuhan yang secara etis sebagai seorang pemimpin harus melayani.Sehingga saya menganggap Edi Endi gagal membangun demokrasi di kota super premium ini," kritiknya.


Menurutnya, apa yang dilakukan oleh Bupati Edi Endi merupakan signal lonceng kematian keadilan dan demokrasi di Kabupaten Manggarai Barat. "Juga merupakan signal terpuruknya demokrasi di Kota super premium," tegasnya lagi. 


Yursintus menduga, alasan ketidakhadiran Edi Endi di hadapan para demonstran adalah karena dirinya menyimpan kejahatan terselubung soal pemotongan upah TKD. Edi diduga melakukan mal-praktik dana yang dipotong dari upah Tenaga Kontrak Daerah. Sebab itu, Edi tidak berani hadapi para demonstran. 


“Saya menduga Bupati Edi menyimpan kejahatan yang terselubung dan dibungkus rapi terkait pemotongan gaji TKD.  pertanyaan yang muncul di publik, ke kantong siapa uang gaji TKD yg dipotong itu?“ tantangannya. 


Oleh sebab itu, lanjutnya, pihaknya mendesak POLRI, Kejaksaan serta KPK segera memeriksa Bupati Edi. Terutama, terkait dugaan penggelapan uang gaji TKD dan yang merugikan keuangan negara serta memeriksa pihak-pihak yang terlibat dalam kasus ini. 


“Saya menduga Edi tidak berkerja sendiri untuk mewujudkan delik ini. Pasti ada unsur penyerta dengan berbagai modus operandi yg berbeda dari pihak lain,” tegasnya.


Hal ini, kata Yursintus, berbeda dengan Ketua DPRD Mabar, Martinus Mitar yang dengan gagah berani menerima kedatangan Demonstran buruh di halaman gedung DPRD Mabar. (tarsi/tim)

Baca juga