HEADLINE

BI PERWAKILAN NTT BERSAMA MEDIA BRIEFING DENGAN TOPIK KONDISI PEREKONOMIAN NTT 2022

 

 

KUPANG;Jejakhukumindonesia.com,Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Timur melaksanakan media briefing dengan topik Kondisi dan Prospek Perekonomian Provinsi NTT Periode Juni 2022, yang diselenggarakan Jam 14:00 Wita di Restoran Popeye, Steak and Chinese Food yang berlokasi di Oebufu Kota Kupang NTT.


Acara ini dihadiri oleh Bapak I Nyoman Ariawan Atmaja , Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, dan hadir pula Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia NTT yaitu Bapak Heri Catur Prabowo & Bapak Daniel Agus Prasetyo , serta Bapak Aries Chandra Wijaya sebagai Manajer Unit Implementasi Pengelolaan Uang Rupiah BI NTT.


Perkembangan Ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Timur di Triwulan I Tahun 2022 dapat kinerja tercatat tumbuh sebesar 1,62% year on year (yoy), melambat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 3,10% (yoy). Pertumbuhan ekonomi NTT lebih rendah dibandingkan dengan Nasional yang tumbuh sebesar 5,01% (yoy).


Adapun struktur ekonomi Provinsi NTT berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) di Triwulan I Tahun 2022, untuk Sisi Lapangan Usaha mencakup Pertanian 30%, Perdagangan 12%, Konstruksi 10%, Administrasi Pemerintah 12%, Pendidikan 9% dan Sektor lainnya 28%.

Untuk Sisi Pengeluaran mencakup Konsumsi swasta 72%, Konsumsi Pemerintah 14%, Investasi 46% , sedangkan Net Ekspor (impor) dari NTT sendiri masih di angka minus 35%.


Kinerja Ekonomi NTT pada Triwulan I tahun 2022 terutama bersumber dari investasi dan konsumsi rumah tangga. Sementara dari sisi lapangan usaha (LU) , kinerja LU Konstruksi, LU Perdagangan Besar dan Eceran, serta LU Pertanian menjadi penopang pertumbuhan ekonomi NTT.


Menurut Bapak I Nyoman Ariawan Atmaja, Kepala BI NTT mengatakan Secara kumulatif, kinerja perekonomian Provinsi NTT pada tahun 2021 tercatat sebesar 2,51% (ctc), lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2020 yang terkontraksi -0,83% (ctc), pertumbuhan Nasional di angka 3,69% pada 2021 (ctc). Meningkatnya pertumbuhan ekonomi NTT pada tahun 2021 terutama bersumber dari akselerasi investasi yang ditopang oleh berlanjutnya proyek pemerintah, dan permintaan domestik yang meningkat, seiring dengan meningkatnya mobilitas masyarakat pasca pelonggaran kebijakan pembatasan.


Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) Provinsi NTT Tahun 2021, sebesar Rp110,8 Triliun , share pembagian Nasional 0,65%, dan peringkat rangking angka pertumbuhan Provinsi NTT di yaitu peringkat 29 dari 34 Provinsi seluruh Indonesia.


Pertumbuhan Provinsi NTT tahun 2021 tercatat tumbuh sebesar 2,51% (ctc), berada pada rentang proyeksi 2,42%-3,22% (ctc). Pada Tahun 2022, pertumbuhan ekonomi Provinsi NTT diperkirakan terus berlanjut mencapai 3,55%-4,35% (ctc) dengan faktor pendorong diantaranya :

bidang pertanian, curah hujan yang kondusif pada musim anam, food estate Kabupaten Sumba Tengah NTT, dan rencana perluasan Food Estate (FEST) di Kabupaten Belu NTT, rencana pengembangan Pabrik Pakan Ternak dan 1000 Desa Sapi, Perluasan TJPT Tanam Jagung Panen Ternak.

Di bidang konstruksi, pendorongnya adalah pembangunan pinjaman PT.SMI 1,01Triliun akan diselesaikan pada Triwulan III 2022, Berlanjutnya PSN dan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) di Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat Provinsi NTT.

Untuk Akomodasi Makan dan Minum (AKMAMIN) dengan faktor pendorong penyelenggaraan Side Event G20 Labuan Bajo NTT. Kemudian Kebijakan Pemerintah dan Bank Indonesia dengan pendorong Bantuan Sosial Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), insentif PPnBM dan pelonggaran uang muka serta LTV Loan to Value Ratio yaitu ukuran pinjaman dibandingkan dengan nilai properti yang dijadikan agunan.


Perkembangan inflasi pada Mei 2022 Provinsi Nusa Tenggara Timur, Menurut I Nyoman Ariawan Atmaja, Kepala BI NTT, mengalami inflasi sebesar 0,23% month to month (mtm) melandai dibandingkan bulan sebelumnya. Inflasi terutama didorong oleh beberap komoditas makanan seperti daging ayam ras, ikan tongkol, ikan tembang, dan ikan kembung. Sementara itu, angkutan udara juga masih menjadi salah satu penyumbang inflasi di bulan mei 2022.

Untuk komoditas Deflasi di NTT bulan Mei 2022 yakni cabai merah, bayam, tomat, cabai rawit dan sayur kangkung, dari 3 wilayah yang dijadikan sample mewakili NTT yaitu Kota Kupang, Maumere dan Waingapu.

Secara Tahunan, inflasi Provinsi NTT pada mei 2022 tercatat 3% (yoy), lebih rendah dari inflasi Nasional di angka 3,55% (yoy). Kenaikan tekanan inflasi terutama didorong oleh kenaikan harga kelompok administered prices.


Strategi Bank Indonesia dalam mendukung Pemulihan Ekonomi dan Digitalisasi, dengan melakukan berbagai bauran kebijakan dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi nasional dan pengendalian inflasi, diantaranya penetapan suku bunga acuan (BI7DRR) 3,50%,

Normalisasi kebijakan Likuiditas melalui Kenaikan Giro Wajib Minimum (GWM),

Insentif Penyaluran Kredit Bagi Perbankan baik kepada sektor prioritas maupun UMKM,

Dukungan Pengembangan UMKM melalui Karya Kreatif Indonesia (KKI), Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (GBBI), Gerakan Nasional Bangga Berwisata di Indonesia (GBWI).

Perpanjangan Merchant Discount Rate (MDR) QRIS bagi UMKM sevesar 0% diperpanjang hingga 31 Desember 2022,

Koordinasi Moneter dan Fiskal, Bank Indonesia berkomitmen dalam pembelian SBN sebesar Rp224 Triliun untuk pembiayaan kesehatan dan kemanusiaan dalam APBN 2022,

Dukungan Presidensi G20 di tahun 2022, Bank Indonesia bersama Kementerian Keuangan berupaya menyukseskan 6 (enam) agenda Prioritas jalur Keuangan Presidensi Indonesia pada G20 Tahun 2022, serta memperluas kerja sama Internasional dalam Promosi Investasi dan Perdangangan.


Acara berakhir dengan sesi tanya jawab bersama para media, pers dan wartawan, dengan foto bersama, dan ramah tamah.(jh/BI)

Baca juga