- #
- #PD
- #PDUI#
- Andre Lado
- AURI
- Baksos
- Bansos
- BEDA BUKU
- BI
- BISNIS
- BUMN
- Daerah
- DAMKAR
- DANA DESA
- DPP MOI
- Dprd kota
- DPW MOI Provinsi NTT
- EKONOMI
- ekonomi/kemasyarakatan
- ekonomi/kesehatan
- Ekonomi/kreatif
- HUKRIM
- HUKUM
- HUKUM.
- HUT
- HUT RI
- HUT TNI
- KAMIJO
- KEAMANAN DAN KETERTIBAN
- KEBERSIHAN
- kerja sama
- Kerja sama pemkot
- KERJA SAMA PEMPROV & TNI
- KERJA SAMA PEMPROV DAN TNI
- KESEHATAN
- KESHATAN
- KOMSOS
- komsos TNI
- KOPERASI
- KUNKER
- KURBAN
- MILITER
- MOI NTT
- NASIONAL
- NASONAL
- OLARAGA
- OLARAGAH
- OPINI
- PARAWISATA
- Pelantikan MOI NTT
- pelantikan/karantina
- PEMERINTAH
- Pemkot
- PEMKOT BEDA RUMAH
- PEMKOT DAN TNI
- Pemprov NTT
- pend
- PENDIDIKAN
- perhub
- PERKARA
- pers ntt
- peternakan
- PKK
- PKK KOTA
- PKK KOTA KUPANG
- PMI
- POLDA NTT
- POLITIK
- POLRI
- pramuka
- PROFIL
- pwoin
- pwoin ntt
- PWOIN-NTT
- Rasional
- REGIONAL
- RELIGI
- Ripiah
- SERBA-SERBI
- SEREMONIAL
- TMMD
- TNI
- TNI-POLRI
- TNI/POLRI
HEADLINE
Pesan Menkumham untuk Pimti Pratama : Berikan Pelayanan Terbaik kepada Masyarakat
TAMPIL DI STUDIO TV NASIONAL DIRUT BANK NTT BEBER KEBERHASILAN DIGITALISASI UMKM
JAKARTA;Jejakhukumindonesia.com,Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho,
Kamis ,16- Juni -2022 ,diundang hadir dalam Special Dialog, sebuah acara yang
didesain khusus oleh manajemen Beritasatu TV Jakarta, untuk menampilkan
tokoh-tokoh nasional yang geliatnya menginspirasi negeri.
Sembilan hari yang lalu, Primus
Dorimulu, Direktur Beritasatu Media Holdings, yang juga presenter dalam program
ini, menghadirkan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Firli Bahuri dalam topik
Firli Menjawab Keraguan Publik. Disana selama 50.36 menit Firli berbicara
mengenai strateginya memberantas korupsi. Program ini juga panggung yang disiapkan untuk tokoh
nasional yakni kepala negara hingga para menteri.
" pada Kamis petang tadi, Primus mendatangkan tiga narasumber
berkelas, yang membahas sebuah topik special, yakni ‘Digitalisasi Bank untuk
mendukung UMKM Provinsi’. Yang membanggakan adalah, Dirut Bank NTT Harry
Alexander Riwu Kaho, diundang hadir mewakili sederetan pemimpin perusahaan
daerah (BPD) di Indonesia, dalam program yang disiarkan secara live dari studio
Berita Satu TV, Kamis pukul 16.00-17.00 Wita. Hadir bersama Alex dalam live
talkshow di studio, Primus Dorimulu sebagai presenter dan Bayu Prawira Hie yang
adalah Digital Tranformation Expert, sedangkan mengikuti secara daring, Wiweko
Probojakti yang adalah Direktur TI, Konsumer dan Jaringan BPD Jawa Tengah.
"Sebagai pengantar, Primus melontarkan pertanyaan mengenai apakah
digitalisasi perbankan sudah menjadi kebutuhan nasabah ataukah belum, serta
bagaimana prospek digitalisasi UMKM di NTT. Dijawab oleh Alex bahwa dunia sudah
familiar dengan digitalisasi, berbeda dengan NTT yang karena kondisi topografi
serta geografis bebeda-beda. Namun ini bukan kendala karena merupakan tantangan
bagi sektor perbankan seperti Bank NTT untuk menyiasatinya. Bank NTT lalu secara
masif berkolaborasi dengan semua pihak.
“Sehingga digitalisasi ini bisa dirasakan manfaatnya oleh semua pihak
termasuk UMKM. Pandemi COVID menghantam fondasi ekonomi NTT dari level normal
dari sebelumnya terkoreksi normal, hampir minus. Namun dalam kerja-kerja
bersama dalam spirit yang sama, untuk membangun kembali fundamental ekonomi
berbasis UMKM maka kolaborasi menjadi sebuah strategi untuk membangun sebuah
ekosistem yang dalam ekosistem itu digitaliasi bisa dilakukan secara inklusi
dengan berbagai pihak termasuk UMKM,”tegas Alex.
Memang digitalisasi membutuhkan kerja keras, sehingga Bank NTT pada 2019 melakukan review dan kajian untuk segera beradaptasi dengan kemungkinan terjadinya hal-hal yang tak diinginkan. Ketika BI menghadirkan terobosan sistem pembayaran yang lebih modern, yakni penerapan QRIS ini menjadi salah satu terobosan untuk gaya atau model digitalissi yang akan berkembang. “Bank NTT segera melakukan upgrade core banking sehingga bisa mengakomodir potensi-potensui peluang di kemudian hari. Setelah itu tahapan berikutnya adalah mereviwe tenaga-tenaga IT baik special hire maupun organik untuk mampu mendesain program-program yang berbasis potensi unggulan di NTT. Karena jika Bank NTT mau bersaing namun jika tak memiliki karakteristik yang kuat, maka akan tergerus dan tenggelam,”tegasnya.
" Alex menambahkan produk dan layanan yang disiapkan oleh Bank NTT seperti melakukan
diversifikasi produk, pendekatan-pendekatan yang tepat untuk usaha-usaha yang
berbasis potensi lokal. Dia bersyukur karena masyarakat mau beradaptasi.
Apalagi dengan ratio elektronik dan ratio kelistrikan di NTT yang mulai
membaik, membuat habid berubah dengan cepat termasuk masyarakat di pedesaan.
Alex merinci, setidaknya 6.000 UMKM binaan Bank NTT yang sudah bisa
menggunakan layanan digital. Ini mengacu pada meningkatnya transaksi-transaksi digital
dari hari ke hari. Ada beberapa kegiatan yang dihadirkan untuk mendukung digitalisasi
terhadap layanan perbankan seperti Festival Desa Binaan Festival PAD dimana seluruh
peserta sudah harus familiar dengan transaksi digital.
“Kami memantaunya dari kanal-kanal pembayaran ada peningkatan yang sangat signifikan. Trend kita menunjukkan pertumbuhan yang hampir mencapai 30 persen dan kita melihat adanya prospek yang sangat baik,”tegas Alex Riwu kaho.
"Dirut menambahkan
saat ini Bank NTT memiliki kurang lebih 9.000 agen digital sejak 2019-2022. Dan
ini sebuah lompatan eksponensial untuk pertumbuhan yang sangat luar biasa karena mereka punya modal sendiri dan
bisa mempergunakan jasa layanan bank untuk berkreasi. Mereka pun bisa
mengembangkan pola pembayaran yang ada. Ada Agen Dia Bisa, dikembangkan ke Lopo
Dia Bisa, lalu Lopo Dia Bisa ini kombine antara agen DIA Bisa dan UMKM yang ada
sehingga disitulah marketplace itu ada karena mereka mengupload setiap produknya.
Bank NTT memfasilitasi mereka dengan membuatkan E-Katalog.
“Untuk menjaga sustainable, maka kita terus mengembangkan keahlian warga,
seperti packaging diperindah. Lewat kerjasama dengan Dekranasda, kita
berkolaborasi sehingga lebih berkualitas dan layak di pasar. Seperti kolaborasi dengan KADIN NTT, UMKM kita menembus pasar di
Singapura, Timor Leste dan sebagainya,”ujar Alex.
"Pihaknya bersyukur karena NTT memiliki gubernur, bupati dan kepala daerah
yang sangat peduli serta punya komitmen yang kuat misalnya untuk pemenuhan
modal inti minimum yang mana semua sudah komit agar pada tahun 2023, pemenuhan
modal inti ini terpenuhi Rp 3 Triliun. Di bagian akhir, Alex berkesimpulan
bahwa dari sisi industri perbakan, apa yang sudah dilakukan oleh regulator dan
tuntutan market itu tidak masalah. Namun dari sisi lain untuk menghidupkan
sustainable perbankan dimana ada konsumer dan konsumer itu adalah UMKM, maka
salah satu yang harus dilakukan oleh regulasi apalagi untuk daerah seperti NTT,
yakni harus diberlakukan semacam relaksasi dalam regulasi sehingga merangsang
pertumbuhan-pertumbuhan UMKM lebih bergairah. Jika regulasi diterapkan secara
umum tentu sulit sehingga dibutuhkan perlakuan khusus.
Sementara itu Bayu Prawira Hie saat itu mempertegas bahwa memang BPD dimiliki oleh Pemda dengan sasaran adalah ASN. Hal ini bagus dan menjadi modal income yang reguler namun dia menyarankan agar jangan lupa bahwa misi sebuah BPD adalah menjadi agen pertumbuhan ekonomi daerah. Karena itu adalah tepat jika bank mulai menyasar sektor UMKM.
"BPD ini benar-benar
harus merangkul masyarakat, selain karena misinya, juga agar mereka bisa
berkembang serta terciptanya keeratan BPD dengan masyarakat. BPD harus membangun sentimen dari masyarakat sehingga
mereka pun mau agar banknya harus lebih bagus. Ini tugas bagi BPD. Agar BPD tidak
saja menyasar kredit konsumtif namun produktif,”pungkasnya. ( JH/HUMAS BANK NTT)