HEADLINE

BMKG NTT IMBAU PADA MASYARAKAT PENTINGNYA WASPADA DAN HATI HATI TERHADAP PERALIHAN MUSIM

KUPANG ,Jejakhulumindonesia.com, Kepala Stasiun Klimatalogi NTT RAHMATTULLOH ADJI SP ,pada jumpa pers di ruang loby 1 kantor gubernur NTT,Senin,3/10/22) ia Menyampaikan berdasarkan hasil pantauan Analisis BMKG NTT bahwa Curah hujan yang terjadi di Wilayah Nusa Tenggara Timur pada kondisi curah hujan rendah, menengah dan tinggi. Peralihan dari musim kemarau ke musim hujan sedang berlangsung.


Dari Analisis curah hujan BMKG, sudah ada sebagian daerah di Wilayah NTT yang mengalami musim penghujan yakni di Flores bagian barat, dan Pulau Timor di wilayah Soe.


"Sekarang sudah ada sebagian daerah yang mengalami musim penghujan, yaitu di Pulau Flores bagian Barat dan untuk Pulau Timor di kota Soe, sementara daerah lain baru masuk masa peralihan,"kata Adji

"Musim Hujan tahun ini, diprediksi akan dimulai pada bulan Oktober Minggu ke tiga, di sebagian wilayah, dan sisanya akan berlangsung pada awal November. dan kondisi kejadian Cuaca Ekstrim di masa masa peralihan biasanya sering terjadi Angin puting beliung dan juga terjadi pecahan tanah di sertai hujan , untuk saat ini sudah memasuki masa masa peralihan untuk itu Masyarakat perlu perhatikan situasi dan kondisi cuaca. "jelasnya. 


"Prediksi musim penghujan tahun ini mengalami kemajuan dan lebih panjang, yang akan dimulai pada Minggu ke tiga Oktober di beberapa daerah, sedangkan secara keseluruhan akan terjadi di bulan November," sebut rahmat.


Hujan yang sementara berlangsung ini disebut masa peralihan, karena belum memenuhi kriterianya.


Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan pangan provinsi NTT, Lecky Federich Koli mengatakan  berdasarkan analisis BMKG ini maka, para petani diminta agar menghitung dengan baik saat menanam, dan selalu memantau informasi yang di keluarkan oleh BMKG NTT agar menghindari gagal tanam dan gagal panen, yang dapat membuat petani rugi

Saya mengharapkan agar petani dapat terus memantau  informasi dari BMKG, sehingga tidak mengalami gagal tanam maupun gagal panen yang akan membuat petani rugi,” tegasnya.


Menghadapi musim penghujan tahun ini, dinas pertanian dan Ketahanan pangan NTT sedang melakukan distribusi bibit, baik itu jagung, padi maupun sorgum."tutup lecky koli.(*)

Baca juga