- #
- #PD
- #PDUI#
- Andre Lado
- AURI
- Baksos
- Bansos
- BEDA BUKU
- BI
- BISNIS
- BUMN
- Daerah
- DAMKAR
- DANA DESA
- DPP MOI
- Dprd kota
- DPW MOI Provinsi NTT
- EKONOMI
- ekonomi/kemasyarakatan
- ekonomi/kesehatan
- Ekonomi/kreatif
- HUKRIM
- HUKUM
- HUKUM.
- HUT
- HUT RI
- HUT TNI
- KAMIJO
- KEAMANAN DAN KETERTIBAN
- KEBERSIHAN
- kerja sama
- Kerja sama pemkot
- KERJA SAMA PEMPROV & TNI
- KERJA SAMA PEMPROV DAN TNI
- KESEHATAN
- KESHATAN
- KOMSOS
- komsos TNI
- KOPERASI
- KUNKER
- KURBAN
- MILITER
- MOI NTT
- NASIONAL
- NASONAL
- OLARAGA
- OLARAGAH
- OPINI
- PARAWISATA
- Pelantikan MOI NTT
- pelantikan/karantina
- PEMERINTAH
- Pemkot
- PEMKOT BEDA RUMAH
- PEMKOT DAN TNI
- Pemprov NTT
- pend
- PENDIDIKAN
- perhub
- PERKARA
- pers ntt
- peternakan
- PKK
- PKK KOTA
- PKK KOTA KUPANG
- PMI
- POLDA NTT
- POLITIK
- POLRI
- pramuka
- PROFIL
- pwoin
- pwoin ntt
- PWOIN-NTT
- Rasional
- REGIONAL
- RELIGI
- Ripiah
- SERBA-SERBI
- SEREMONIAL
- TMMD
- TNI
- TNI-POLRI
- TNI/POLRI
HEADLINE
Pemkot Kupang dan Bank NTT Perkuat Kerja Sama untuk Pembangunan Rumah Layak Huni bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah
PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR “ PENYELENGGARAAN FORUM KEMITRAAN BISNIS INDONESIA-TIONGKOK KE-4, PELUANG INVESTASI UNTUK PROVINSI NTT
Mabar;Jejakhukumindonesia.com,Dalam rangka menjalin kerja sama antara Indonesia dengan
Tiongkok, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko
Marves) bersama Sekretariat High-level Dialogue and Cooperation Mechanism
(HDCM RI-RRT) melaksanakan “Forum Kemitraan Bisnis Indonesia-Tiongkok Ke-4”
pada Selasa, tanggal 5 Desember 2023 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Acara
ini dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi
Ad Interim (Menko Marves AI) Erick Thohir.
Acara tersebut diisi dengan, plenary session on
investment (presentasi singkat dan tanya jawab oleh perusahaan Tiongkok
dan perusahaan Indonesia yaitu Perusahaan GEM, Huawei Indonesia, Indonesia
Wedabay Industrial Park, TransNusa Aviation, Kereta Cepat Indonesia-China, PT.
Pertamina), plenary on public policy (presentasi singkat dari K/L
terkait seperti Kementerian BKPM, Kementerian ESDM, Kementerian KKP, Kemenkes
dan OIKN), serta sesi breakout-room dimana terdapat
delapan klaster yang dapat dipilih peserta sesuai bidang minat masing-masing.
Delapan klaster tersebut yaitu: Agrikultur dan Peternakan, Kelautan Perikanan,
Pariwisata, Kesehatan,Hhilirisasi Pertambangan dan Green Energy, Konektivitas,
Pendidikan, dan Bilateral.
Dalam forum ini, Erick menyebut nilai perdagangan dan
investasi dengan Tiongkok meningkat signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
“Neraca perdagangan defisit menjadi neraca perdagangan surplus selama 43 bulan
terakhir, bahkan mencapai 3 miliar dolar AS pada bulan lalu” ujar Erick dalam
Forum Kemitraan Bisnis Indonesia dan Tiongkok ke-4 di Labuan Bajo, Nusa
Tenggara Timur (NTT), Selasa (5/12/2023).
Erick menyampaikan forum ini wujud kemitraan strategis
komprehensif yang terjalin sejak penyampaian inisiatif 21st Century Maritime
Silk Road oleh Presiden Tiongkok Xi Jinping di Jakarta pada Oktober 2013.
Erick mengatakan kemitraan strategis juga berhasil menorehkan sejumlah capaian
penting seperti konektivitas infrastruktur, kereta cepat Jakarta-Bandung,
hilirisasi industri khususnya critical mineral, serta energi hijau dan transisi
energi.
Pemerintah Indonesia, lanjut Erick, mengapresiasi dukungan
dari NDRC RRT, BUMN Indonesia dan Tiongkok, perbankan, yang kolaborasi
menyukseskan operasional kereta cepat. Dirinya menyebut kerja sama kedua negara
juga telah mendorong hilirisasi industri yang berdampak pada pertumbuhan
ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.
"Kami apresiasi peran investor Tiongkok yang telah menjadi industri pionir, meletakkan fondasi dan membawa perubahan signifikan untuk hilirisasi industri dan pemerataan ekonomi di Indonesia," ucap Erick
Erick menyampaikan Indonesia juga mendorong peningkatan
kerja sama pengembangan berkelanjutan untuk mendukung ketahanan pangan, energi,
dan kesehatan, mulai dari herbal dan food estate, perikanan, hilirisasi
ekonomi biru, penelitian dan observasi laut dalam, pengembangan EBT,
bioteknologi, termasuk National Gene Bank dengan BGI.
"Pengembangan talenta, pelatihan vokasi dan kejuruan,
didukung dengan kerja sama sains dan teknologi juga sangat penting untuk
populasi kedua negara kita yang mencapai 1,7 miliar orang atau lebih dari 20
persen populasi dunia," lanjut Erick.
Erick meyakini kerja sama yang berlandaskan prinsip saling
percaya, menghormati, dan menguntungkan akan membuat kedua negara mampu
mengoptimalkan keunggulan sumber daya. Hal ini akan membawa manfaat dan
kesejahteraan bagi masyarakat kedua negara.
"Sebagai dua negara besar, baik dari segi luas wilayah
dan populasi, kerja sama yang berpegang teguh pada prinsip saling menguntungkan
ini akan menjadi kerja sama yang jangka panjang dan berkelanjutan,"
sambung Erick.
Erick pun mengajak para investor dan pimpinan dunia usaha
tak sekadar mendorong kinerja industri, melainkan juga ESG, teknologi ramah
lingkungan, dan meningkatkan pengembangan riset dan teknologi di Indonesia.
Erick menyebut Chairman GEM, Prof. Xu Kaihua, menjadi contoh dengan memberikan
beasiswa setiap tahun kepada puluhan mahasiswa Indonesia, mendirikan Lab
Hidrometalurgi pertama di dalam kawasan industri dan juga membangun Joint-Lab
untuk energi baru dengan ITB dan universitas unggulan lainnya di Indonesia.
"Investasi yang paling berharga adalah investasi
kepada manusia. Pembangunan yang paling bermanfaat adalah pembangunan yang
berpusat pada pembangunan manusia, pembangunan yang berpusat pada rakyat,"
kata Erick.
Acara ini turut dihadiri oleh Menteri Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif, Kepala Badan Karantina Indonesia, Ketua China Chambers, Duta
Besar RRT untuk Indonesia di Jakarta, Duta Besar RI untuk Tiongkok di Beijing,
Staf Khusus Menko Marves Bidang Infrastruktur dan Tekhnologi/Wakil Sekretaris
Jenderal I HDCM RI-RRT dan Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda
Provinsi Nusa Tenggara Timur yang mewakili Penjabat Gubernur NTT bapak Ayodhia
G.L. Kalake,SH,MDC yang sekaligus merupakan Sekretaris Jenderal HDCM RI-RRT.
Harapan Pemerintah dan Rakyat Provinsi Nusa Tenggara Timur terhadap Hasil Pertemuan Forum Kemitraan Bisnis Indonesia-Tiongkok Keempat di Labuan Bajo
Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Timur
dalam sambutannya yang disampaikan oleh Dra. Flouri Rita Wuisan, MM, Plt.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Provinsi Nusa Tenggara Timur menyampaikan,
Pemerintah Provinsi dan rakyat Nusa Tenggara Timur memberi apresiasi dan sangat
berterima kasih kepada Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi dan
KADIN Indonesia Komite Tiongkok (KIKT) karena telah memilih Labuan Bajo sebagai
tempat penyelelenggaraan Forum Kemitraan Bisnis Indonesia-Tiongkok Keempat ini.
Pemerintah Provinsi NTT menyambut dengan
penuh suka cita kehadiran para tamu dan peserta Forum dengan harapan besar
melalui pertemuan bisnis yang sangat bergensi tersebut para investor tidak
sekedar menikmati panorama Labuan Bajo
yang sangat eksotis tetapi memiliki
minat yang besar untuk berinvestasi di Provinsi NTT, karena Provinsi NTT sangat
kaya akan potensi sumber daya alam antara lain :
1. Bidang Pariwisata, pengembangan pariwisata yang
sedang berkembang adalah kawasan Labuan Bajo. Kawasan ini juga menciptakan
peluang bagi pendukung pariwisata, misalnya konektivitas dan perhotelan. Selain Labuan Bajo, Provinsi NTT diberkati
dengan destinasi eksotis bagi wisatawan dengan1.582 destinasi wisata berupa
keajaiban alam, eksotisme kebudayaan, dan keunikan atraksi tradisional, yang
dapat dikembangkan dan dikemas menjadi kawasan wisata dengan “paket wisata
tematik yang lengkap”. Beberapa contoh objek daya tarik wisata berbasis
alam dan budaya di Provinsi NTT
seperti Danau Tiga Warna Kelimutu (Geopark)
di Ende; Festival berburu/menangkap
ikan paus di Lembata; Festival Semana Santa (Perayaan Paskah) di Flores Timur;
Festival tenun ikat pewarnaalami di Sikka, Festival kuda Sandalwood (Pasola) di
Sumba; Tempat menyelam Scuba di Alor, dll.
2. Bidang
Pertanian dan Perkebunan; Komoditas pertanian dan perkebunan andalan NTT antara
lain jagung, kelor, kopi, cokelat, cengkeh dan vanili. Kopi Flores khususnya
Kopi Manggarai yang pernah meraih penghargaan tahun 2019 di Paris. Coklat Gaura
asal Sumba memiliki citra rasa yang sangat memikat dan pernah mengikuti pameran
coklat terbesar dunia yaitu Salon du Chocolat 2019 di Paris.
3. Bidang
Peternakan, NTT merupakan salah satu daerah pemasok daging sapi terbesar untuk
memenuhi kebutuhan nasional. Pemerintah Daerah terus berfokus untuk
meningkatkan kualitas pembibitan sapi unggulan khas daerah, seperti Sumba
Ongole. Sektor Peternakan NTT menyediakan peluang investasi yaitu pabrik pakan
ternak, penggembalaan ternak, Rumah Potong Hewan, serta industri pengolahan
daging sapi, babi, dan ternak lainnya.
4. Bidang
kelautan dan perikanan, Potensi Perikanan Tangkap NTT mencapai 393.360 ton per
tahun, sedangkan saat ini realisasi pemanfaatannya baru mencapai 139.050 ton
atau sebesar 35,34 persen. Peluang investasi di bidang perikanan antara lain:
kapal nelayan modern, pabrik es dan pengalengan ikan, container berpendingin
serta armada yang lebih kecil untuk logistik rantai dingin yang lebih lincah.
Peluang di bidang garam dan rumput laut adalah pengembangan end-to-end pada sisi hulu maupun hilir,
dapat pula bekerjasama dengan petambak lokal.
5. Bidang
Energi dan Pertambangan, adapotensi Energi Baru Terbarukan yang bersumber dari
laut yang dapat dikembangkan sebagai pembangkit listrik tenaga arus laut
(PLTAL) memanfaatkan karakteristik beberapa selat di NTT yaitu Selat Pantar,
Selat Gonzalu, Selat Boleng, Selat Molo Manggarai dan Selat Larantuka. Sejak
tahun 2017, Pulau Flores juga telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat sebagai
pulau Panas Bumi. Pulau Sumba dan Pulau
Timor sesuai untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga surya karena
tingginya intensitas sinar matahari. NTT juga kaya akan potensi pertambangan
seperti mangan, pasir besi, bauksit, dan
pasirkuarsa, dengan kualitas tinggi akibat faktor alamiah.
Dalam rangka mendorong pertumbuhan investasi, Pemerintah
Provinsi NTT telah menerapkan kebijakan pembebasan biaya penerbitan dokumen,
penyederhanaan birokrasi perizinan secara elektronik dan terintegrasi, serta
percepatan pelayanan masyarakat melalui membangun sistem pelayanan publik
terpadu. Karena itu, diharapkan
melalui kegiatan Forum Kemitraan Bisnis RI - RRT ke - 4 ini dapat mendorong
peningkatan investasi dari negara Republik Rakyat Tiongkok ke negara Republik Indonesia khususnya di Nusa
Tenggara Timur.(*)