- #
- #PD
- #PDUI#
- Advokat Jhon Samurwaru
- Andre Lado
- AURI
- Baksos
- Bansos
- BANTUAN HUKUM GRATIS
- BEDA BUKU
- BI
- BISNIS
- BUMN
- Daerah
- DAMKAR
- DANA DESA
- DPC P3HI Kota Kupang
- DPP MOI
- Dprd kota
- DPW MOI Provinsi NTT
- EKONOMI
- ekonomi/kemasyarakatan
- ekonomi/kesehatan
- Ekonomi/kreatif
- Herry Battileo
- HUKRIM
- HUKUM
- HUKUM.
- HUT
- HUT RI
- HUT TNI
- Imelda Christina Bessie
- KAMIJO
- Kapolda NTT
- KEAMANAN DAN KETERTIBAN
- KEBERSIHAN
- kerja sama
- Kerja sama pemkot
- KERJA SAMA PEMPROV & TNI
- KERJA SAMA PEMPROV DAN TNI
- KESEHATAN
- KESHATAN
- KOMSOS
- komsos TNI
- KOPERASI
- KUNKER
- KURBAN
- LBH SURYA NTT
- MILITER
- MOI NTT
- NASIONAL
- NASONAL
- Oknum Guru SDI Sikumana 3
- OLARAGA
- OLARAGAH
- OPINI
- PARAWISATA
- Pelantikan MOI NTT
- pelantikan/karantina
- PEMERINTAH
- Pemkot
- PEMKOT BEDA RUMAH
- PEMKOT DAN TNI
- Pemprov NTT
- pend
- PENDIDIKAN
- perhub
- PERKARA
- Perlawanan Eksekusi
- pers ntt
- peternakan
- PKK
- PKK KOTA
- PKK KOTA KUPANG
- PMI
- POLDA NTT
- POLITIK
- POLRI
- Polsek Maulafa
- pramuka
- PROFIL
- pwoin
- pwoin ntt
- PWOIN-NTT
- Ramly Muda
- Rasional
- REGIONAL
- RELIGI
- Ripiah
- Sengketa Tanah
- SERBA-SERBI
- SEREMONIAL
- TMMD
- TNI
- TNI-POLRI
- TNI/POLRI
Dugaan Dana IKOMA Mengalir ke Mantan Rektor, Prof. Fred Benu: Saya Tidak Tahu!
KUPANG;Jejakhukumindonesia.com,Isu panas soal dugaan aliran dana iuran Ikatan Orang Tua Mahasiswa (IKOMA) di Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Nusa Cendana (Undana) terus menggelinding. Kini, nama mantan Rektor Undana, Prof. Fred Benu, ikut terseret dalam pusaran kasus tersebut.
Namun, Prof. Benu langsung membantah tegas tudingan itu. Ia menegaskan tidak tahu-menahu soal dugaan dana IKOMA yang disebut-sebut mengalir ke sejumlah pihak, termasuk dirinya.
“Saya tidak tahu. Silahkan tanya Rektor,” kata Prof. Fred Benu saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (17/10/2025).
Menurutnya, saat menjadi Rektor, Ia tidak tahu menahu tentang hal itu, apakah pihak Rektorat dulu sudah melakukan pemeriksaan atau belum.
“Silahkan tanyakan saja ke Rektorat. Saya bukan Rektor lagi. Tanyakan apakah pihak Rektorat dulu sudah melakukan pemeriksaan atau belum. Dan Bagaimana hasil Pemeriksaan internal dimaksud. Silahkan tanya ke Rektor Undana saja,” tandas mantan Rektor Undana dua periode ini.
Dugaan penyimpangan dana IKOMA mencuat setelah sejumlah orang tua mahasiswa dan pihak internal kampus melaporkan adanya pungutan tanpa dasar hukum yang jelas. Dana yang terkumpul disebut mencapai lebih dari Rp2 miliar, namun tidak jelas laporan penggunaannya.
Seorang orang tua mahasiswa yang enggan disebut namanya mengaku kecewa karena tidak pernah ada transparansi soal dana itu.
“Kami membayar iuran setiap tahun, tapi tidak tahu uangnya untuk apa. Kalau benar sampai mengalir ke pihak luar, ini sangat mengecewakan,” ujarnya.
Sementara itu, sejumlah mahasiswa alumni FKM Undana ikut bersuara. Mereka menilai kampus harus terbuka dan tidak menutup-nutupi persoalan ini.
“Dana itu hasil keringat orang tua kami. Harus ada penjelasan yang jujur. Jangan sampai nama Undana rusak gara-gara masalah ini,” ujar Rini (nama samaran), salah satu alumni FKM Undana.
Isu ini sontak menyeret nama Prof. Apris Adu, yang kini tengah mencalonkan diri sebagai Rektor Undana. Publik menilai, dugaan pungli di FKM menjadi ujian integritas dan transparansi kepemimpinannya.
Beberapa pihak meminta, kasus ini harus segera diusut agar tidak mencederai proses pemilihan rektor yang sedang berjalan.
“Kalau benar ada pungutan tanpa dasar hukum, itu pelanggaran serius terhadap prinsip tata kelola kampus yang bersih,” tegas salah satu akademisi yang enggan disebut namanya.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak FKM maupun Prof. Apris Adu belum memberikan klarifikasi resmi. Sementara pihak rektorat Undana juga belum mengeluarkan pernyataan terkait dugaan pungli ini.
Kasus dugaan pungli IKOMA ini kini menjadi sorotan tajam publik, yang menuntut transparansi dan penegakan aturan di lingkungan kampus negeri terbesar di Nusa Tenggara Timur tersebut.(* Tim)