HEADLINE

APD dan BHP Covid-19 Senilai Rp 1,7 M Raib Di Gudang Dinkes NTT

 

Kupang;Jejakhukumindonesia.com, Alat Kesehatan (Alkes) berupa Alat Pelindung Diri (APD) dan Barang Habis Pakai (BHP) Covid-19 dengan nilai sekitar Rp 1,7 M diduga raib dari gudang Dinas Kesehatan (Dinkes) NTT.

Demikian diungkapkan sumber yang sangat layak dipercaya kepada Tim Media ini di Kupang, Senin (23/5/21). Menurut sumber yang dikenal sebagai ‘orang dalam’ di Dinas Kesehatan NTT, raibnya APD dan BHP senilai Rp 1,7 M tersebut telah menjadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI.

 

“Ada temuan BPK RI di Dinas Kesehatan NTT senilai Rp 1,7 M di Dinas Kesehatan NTT. BPK RI saat melakukan pemeriksaan tidak menemukan sejumlah barang yang diadakan pada tahun 2020. Tolong ditelusuri. Barang-barang itu hilang alias raib dari gudang,” ungkap sumber yang enggan disebutkan namanya.

 

Berdasarkan halaman konsep temuan BPK RI Perwakilan NTT yang diperoleh Tim Media ini dari sumber tersebut, ada 8 jenis APD dan BHP yang tidak diyakini keberadaannya oleh pemeriksa. BPK RI  menilai barang yang diduga raib itu sebesar Rp 1.746.930.679,-.

 

BPK RI merincikan APD dan BHP yang raib, yakni 1) Satu paket persediaan sarung tangan steril dengan nilai sekitar Rp 248 juta; 2) Kacamata google sekitar Rp 19 Juta; 3) Alkohol 70% sekitar Rp 49 Juta; 4) Hand Sanitizer sekitar sekitar Rp 345 Juta; 5) Masker Bedah sekitar Rp 12 Juta; 6) Masker N95 M (10) sekitar Rp 561 juta; 7) Masker N95 (20) sekitar Rp 412 Juta; dan 8) Masker Kain dengan nilai sekitar Rp 198 Juta (rincian lengkap lihat table).

 

Menurut BPK RI, berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan, diketahui bahwa jumlah fisik BHP dan Alkes pada Gudang Dinas Kesehatan sudah melebihi kapasitas gudang sehingga identifiksi keberadaan persediaan berdasarkan sumber dana menjadi sulit dilakukan.

Namun, lanjut tulis BPK RI, sampai pemeriksaan berakhir, Kepala Seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan menyatakan bahwa tidak dapat melakukan penelusuran keberadaan selisih fisik delapan jenis persediaan tersebut. “Maka Persediaan BHP dan Alkes senilai Rp 1.746.930.679,- tidak dapat diyakini keberadaannya,” tulis BPK RI.


Kepala Dinas Kesehatan NTT, Messe Ataupah yang dikonfirmasi via pesan WhatsAPP mengatakan tidak ada APD dan BHP yang hilang dari Gudang Dinas Dinkes NTT. “Tidak ada yang hilang, semua baik-baik saja. Bisa tanya ke BPK,” tulisnya.

Dikonfirmasi lebih lanjut tentang APD dan BHP yang hilang sesuai temuan BPK RI, Kadis Ataupah tetap menampiknya. “Barang ada kok. Bisa tanya ke kabid dan kasie,” katanya. (sf/tim)

Baca juga