HEADLINE

AKIBAT MIRAS SEKELOMPOK PEMUDA MENGEROYOK SALAH SATU ANAK KOMPAS PAROKI NUROBO

 

BELU; Jejakhukumindonesia.com,Salah satu orang anggota Komunitas Pastoran (KOMPAS) Paroki Santa Maria Fatima Nurobo-Dekenat Malaka-Keuskupan Atambua mendapat penganiayaan dari oknum yang diduga sedang mengkonsumsi minuman keras di Dusun Tulaema, Desa Leuntolu-Kecamatan Raimanuk, Kabupaten Belu. Selasa 01/ Juni /2021, Pukul 18:30 WIT.

Kejahatan kembali dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak berpri-kemanusiaan dan tak beretika. Aksi penganiayaan terhadap seorang pemuda yang merupakan salah satu anggota Komunitas Pastoran (KOMPAS)

meresahkan hati para Pastor Missionaris yang bertugas di Wilayah misi Paroki Sta. Maria Fatima Nurobo. 

Aksi bejat seperti ini sudah bertentangan dengan ajaran agama yang dianut oleh semua umat beragama dari berbagai keyakinan yang tersebar di Nusantara ini terutama yang berkeyakinan katholik.

Damianus Andre Seran, selaku korban penganiayaan kepada wartawan menyampaikan bahwa,"kejadian ini berawal disaat saya sedang mengantar pulang Ibu Maria Lebo ke tempat tinggalnya di Dusun Obor-Desa Rafa'e, Kecamatan Raimanuk, yang saat itu baru saja menyelesaikan rapat pemantapan panitia pelaksana Misa Pentahbisan Imam baru dan Diakon yang akan digelar pada tanggal 08 s/d 09 Juni mendatang di Gereja Nurobo."ungkap Andre.

Tandasnya lebih lanjut,"disaat usai pertemuan, saya diminta oleh Ibu Maria untuk mengantar pulang ke tempat tinggalnya yang jauh dari Gereja Katholik Nurobo. Dipertengahan jalan, saya bersama ibu yang saya bonceng sempat dicegat untuk minta rokok oleh para pelaku".

Saya sempat berhenti seraya seraya melontarkan jawaban, "saudara saya tidak punya rokok". Beberapa menit kemudian kami dibiarkan untuk melanjutkan perjalanan menuju tempat tujuan. Melihat kami sudah melanjutkan perjalanan, para pelaku mulai berpindah tempat ke lokasi kedua seraya menyusun rencana jahat agar bisa diutarakan kepada saya."jelas Andre.


Sepulang dari tempat tujuan, saya kembali dicegat oleh 2 orang pelaku untuk kedua kalinya di lokasi yang berbeda dengan alasan membantu mereka mendorong sebuah motor yang mereka bawa saat itu. Disitulah saya dianiaya. Mereka melontarkan tinjuan kearah saya yang saat itu masih berada diatas motor yang saya gunakan.


"Saat kedua pelaku tersebut keasyikan menganiaya saya, salah satu dari mereka sempat memanggil ketiga orang teman lainnya agar bisa menganiaya saya secara bersama-sama. 

Ketika mereka menghampiri saya seorang diri, salah satu dari ketiga pelaku lainnya sempat melepaskan beberapa kali tendangan kearah rusuk saya, lalu mencabut sebilah pisau untuk mengancam. Motor komunitas paroki Nurobo yang saya kendarai pun turut dibanting di jalanan. Saya merasa aksi penganiayaan ini merupakan aksi perencanaan,"pungkasnya.

Dan setelah saya dianiaya, para pelaku membiarkan saya pergi begitu saja seraya melontarkan sebuah kalimat,"Kau mau lapor polisi na pergi lapor sudah. Atau kau mau lapor keluarga di Nurobo, silahkan lapor saja." jelas Andre.


Pastor Paroki melalui rekan kerjanya, Pastor Alexius Kedi, CMF mengonfirmasikan kepada media via WhatsApp grup (Selasa, 31/05/2021) bahwa," Motor Pastoran rusak berat akibat di banting oleh para pelaku di lokasi. Aksi pengeroyokan ini dilakukan oleh: Odi Tae (warga Masyarakat Desa Leuntolu), Sigibertus Manek (warga Desa Launtolu), Rivan (warga masyarakat Desa Meotroy, Kecamatan Laenmanen-Kab. Malaka) dan dua pelaku lainnya yang tak dikenal identitas (Warga Masyarakat Dusun Obor-Desa Rafae-Kecamatan Raimanuk) yang tidak saya kenal namanya." ungkap Pastor Alexius  kesal.

Lebih lanjut, Pastor Alexius mengatakan bahwa"motor CBR yang biasa digunakan oleh Pastor Paroki untuk pelayanan keliling Paroki dan Pengendaranya yang mengantar seorang Ibu pulang dari pastoran yang baru saja mengikuti pertemuan tahbisan Imam dan Diakon di pukul sampe babak belur.

Saya sendiri sudah berangkat menuju  tempat kejadian namun para pelaku penganiayaan sudah melarikan diri. 


"Saya akan menelusuri pergerakan mereka yang setiap hari urus pajak, lempar mobil dan motor" tegas Pater Lecxy penuh kesal.

Dengan rusaknya motor pastor paroki maka secara langsung menghentikan pelayanan untuk bulan Juni sebagai sanksi atas pelayanan sebelum para pelaku ditemukan dan di proses secara hukum.

"Dengan ini saya menyatakan bahwa wibawa dan martabat para pastor dan atau gembala Umat di Paroki Santa Maria Fatima Nurobo semakin hari semakin diinjak injak. Hal ini berawal dari kasus perencanaan penikaman terhadap pastor paroki di tahun 2020 kemarin. Hari ini motor milik pastor dirusakkan dan salah satu anak komunitas pastoran (Kompas) kembali dihajar habis-habisan dan dianiaya semena-mena", kata Pastor Lexsi.

Setelah melihat wajah korban yang baru saja tiba di lokasi, yang dihiasi oleh luka memar, secara spontanitas Pastor Alexius langsung menghubungi sekaligus melaporkan Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Raimanuk Via telpon terkait kasus pengeroyokan ini agar bisa disikapi secepatnya."tutup Alexius.(ew)

Baca juga