DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA KUPANG: KBM TATAP MUKA KHUSUSNYA SD KELAS V & SMP KELAS VIII

 

 KOTA KUPANG;Jejakhukumindonesia.com Berdasarkan surat keputusan Walikota Kupang terkait dengan PPKM Level 4 di Kota Kupang sampai dengan tanggal 7 memang ada perbedaan dengan instruksi-instruksi lainnya terkait dengan PPKM Level 4.

Kadis P dan K Kota Kupang Drs. Dumuliahi Djami, M.Si Ketika di temui media ini diruangan nya, rabu ,7 /08/ 21) ia mengatakan berdasarkan surat Walikota Terbaru tanggal 24-Agustus  memberikan ruang kepada Dinas untuk mengatur sekolah-sekolah tentang asesmen-asesmen nasional yang akan kita hadapi.

''Dinas diberikan kewenangan untuk mengatur sekolah-sekolah sesuai dengan prokes terkait dengan persiapan untuk Asesmen Nasional bagi SMP pada bulan oktober khususnya Kelas VIII sedangkan untuk SD itu kelas V,'' kata Kadis P dan K Kota tersbut.

Lanjutnya ia mengatakan untuk kelas VIII  oleh kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi  menunjuk masing-masing Sekolah maksimal 50 orang siswa, jadi dari 50  orang tersebut 45 ikut pertandingan dan 5 orangnya  cadangan, sedangkan untuk SD akan dilaksanakan pada bulan November yang dilibatkan dalam asesmen nasional Untuk kelas V SD yaitu diambil secara acak oleh kementrian jumlahnya 40 orang, 35 orangnya inti sedangkan 5 orang sebagai cadangan.

''Terkait ini ada beberapa orang tua yang komentar, mengapa anaknya tidak diikut sertakan, karena memang yang ikut hanya terbatas  bahkan ada yang bilang semua siswa mempunyai hak yang sama tetapi  ini terkait aturan yang dibuat dari kementrian bahwa Untuk SMP 50 orang dan SD 40 orang dan nama juga ditentukan oleh kementrian itu sendiri bukan berdasarkan rangking tetapi diacak berdasarkan data dapodik yang ada sehingga mengeluarkan 40 siswa untuk SD dan 50 siswa untuk tingkat SMP,'' kata Dumul.

Lanjut Kadis dan untuk SMP kemarin sudah cek dan ada beberapa sekolah yang sudah tatap muka tetapi itu khususnya untuk kelas VIII yang 50 orang saja dan itu terbatas bukan untuk semua kelas."Jelasnya 

''Dan itu dilakukan ada yang dua hari dalam seminggu dan ada yang tiga hari, dan setiap kelas yang kita lakukan adalah 10 orang tidak lebih dari itu, nah persiapan itu dilakukan untuk mempersiapkan mental siswa untuk bisa bersaing dengan yang lain, kemudian teknis pelaksanaannya, oleh karena itu semua berbasis Computer maka  sekolah mempersiapkannya.

dari SD dan SMP dilakukan simulasi sehingga pada saat kegiatan mereka tidak kaku lagi, dan yang melatih mereka adalah operator tingkat provinsi mereka melatih semua operator sekolah sesudah itu operator sekolah yang menyampaikannya lagi kepada siswa."Jelas kadis. 

Terkait dengan Vaksinasi khususnya guru-guru sudah 90 persen dan adanya dukungan kerja sama dengan Dinas Kesehatan kota, Untuk itu Penerapan protokol kesehatan dan syarat Vaksin bagi guru merupakan kunci utama."tutup Dumul Djami. (hm)

Baca juga