HEADLINE

BI NTT Menggelar Gema Edukasi Beta Sayang Rupiah, dan Gerakan Menjaga Kedaulatan Rupiah

 

KUPANG;Jejakhukumindonesia.com,Dalam rangka menjaga kedaulatan rupiah sebagai alat pembayaran yang sah di seluruh wilayah Indonesia dan sebagai pemersatu bangsa, Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT menggelar Gema Edukasi Beta Sayang Rupiah (Gebyar Rupiah). Gebyar rupiah dilakukan menyongsong hari uang nasional (ORI), pada tanggal 30 Oktober nanti.

Gebyar Rupiah dengan tagline Menjaga Rupiah di Selatan Indonesia, dilaksanakan dalam beberapa event, yakni pre event, main event dan post event. Hal itu disampaikan oleh Perwakilan Kepala Bank Indonesia Provinsi NTT, I Nyoman Ariawan Atmaja pada konferensi pers di Warung Kopi seduh, Senin (18/10/2021).

"Peringatan Sumpah Pemuda 28 Oktober dan Hari Uang 30 Oktober 2021, akan dijadikan momentum untuk mengedukasi masyarakat akan sejarah dan perjuangan Rupiah dalam mempersatukan bangsa," kata I Nyoman.

Menurutnya, Gebyar Rupiah dilakukan dengan tujuan untuk memperkuat pemahaman nilai Cinta, Bangga dan Paham Rupiah di masyarakat untuk menjaga kedaulatan di wilayah terselatan NKRI. Selain itu, BI Perwakilan NTT juga turut mendukung pemulihan ekonomi nasional khususnya di NTT dengan mengadakan kegiatan pameran dan workshop.

I Nyoman menjelaskan,  mengenali keaslian dan merawat rupaih merupakan wujud cinta rupiah. Sementara kebanggaan terhadap rupiah harus diwujudkan melalui sikap menjaga kadaulatan rupiah sebagai simbol kedaulatan bangsa. Selanjutnya, mengenal fungsi Rupiah dalam konteks mendorong aktivitas perekonomian sebagai bentuk Paham Rupiah.

NTT sebagai salah Provinsi yang memiliki 1.192  pulau dengan 72 bahasa daerah perlu menjaga kedaulatan rupiah. Terlebih NTT sebagai salah satu Provinsi yang berbatasan langsung dengan Negara lain dan pulau Rote sebagai pulau yang berada paling Selatan Indonesia, kecintaan dan kebanggaan terhadap rupiah perlu ditingkatkan.

Sebagai upaya menumbuhkan cinta, kebanggaan dan pemahaman masyarakat terhadap rupiah, beberapa kegiatan akan dilakukan, antara lain, pre event dari tanggal 15-27 Oktober. Ada beberapa perlombaan yang dilakukan yakni, pembuatan flyers, lomba menulis artikel dan pemilihan duta rupiah Flobamorata.

"Untuk pemilihan duta rupiah Flobamorata ini, kami pilih dari mahasiswa. Tujuan duta rupiah Flobamorata ini mereka yang akan membantu kami untuk mensosialisasikan tentang cinta, bangga dan paham rupiah," kata Daniel Agus Prasetyo, Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi NTT.

Pada perlombaan lain itu bisa diikuti oleh semua masyarakat dengan cinta, bangga dan paham rupiah sebagai tema. Daniel pun menambahkan, NTT dengan berbagai bahasa daerah, kehadiran duta rupiah Flobamorata nanti diharapkan mampu menerobos perbedaan itu dan mengemakan CBP Rupiah.

Untuk memperdalam kecintaan, kebanggaan dan pemahaman masyarakat pada rupiah, kegiatan akan terus dilakukan sampai tanggal 4 Desember. Rangkaian kegiatan itu adalah bagian dari post event, sebagai salah satu upaya membantu pemulihan ekonomi nasional, khususnya di NTT.

"untuk memperluas jangkauan edukasi CBP Rupiah, Gebyar Rupiah NTT 2021 tetap akan berlangsung s.d 4 Desember 2021 melalui berbagai kegiatan post event. Beberapa kegiatan yang akan dilakukan adalah Pameran Museum BI Pameran dilakukan di Mall Lippo, Workshop Baking Class Ide Usaha Kue Nataru, ToT Cinta Bangga Paham Rupiah Perbankan dan Bendahara SKPD, dan Virtual Run," ujar Aries Chandra Wijaya, Manajer Unit Implementasi Pengelolaan Uang Rupiah.

Gebyar Rupiah di NTT akan dilakukan ditiga tempat, yakni di Kota Kupang sebagai Ibukota Provinsi NTT, kemudian di pulau terselatan Indonesia yakni Kabupaten Rote Ndao. Selain itu, untuk menegakkan kedaulatan rupiah ditanah air, salah satu lokasi kegiatan adalah di Kabupaten Belu yang berbatasan dengan Timor Leste.(hms*)

Baca juga