HEADLINE

Julie S.Laiskodat: Bonsai Potensi SDA NTT Bernilai Estetika dan Ekonomi Tinggi

 

KUPANG;Jejakhukumindonesia.com,Tiga hari di Hari Sumpah Pemuda Tahun 2021, 28-30 Oktober alun-alun Rumah Jabatan Gubernur menjadi saksi sejarah yang penuh makna. Saksi sejarah karena bertebaran semaraknya tanaman Bonsai menjadi momen pameran  di Hari Sumpa Pemuda ini, Kamis (28/10/21).

Ada 1.000 jenis tanaman bonsai yang mendandani seputaran alun-alun Rumah Jabatan Gubernut NTT itu dan memberi kesan begitu kuat nilai estetikanya dan   juga terbungkus peluang nilai ekonomis tinggi bagi para pengemban tanaman bonsai tersebut.

Mereka yang memiliki pohon bonsai itu adalah orang-orang kreatif dari Kota Kupang yang  terbentuk dalam sebuah wadah dengan nama Komunitas Bonsai (Koboi) Kota Kupang.

Julie Sutrisno Laiskodat,

Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) NTT,  ketika membuka acara Pameran Bonsai tersebut mengatakan, 

"NTT kaya akan sumber daya alam. Salah satunya adalah Bonsai pohon atau tanaman kerdil yang banyak terdapat di daerah ini."

Diulaskannya pula, bahwa Provinsi NTT bukan  hanya kaya tenun ikat yang beragam motif ( beragam motif-red)  yang indah, tapi juga memiliki potensi yang kaya  akan sumber daya alamnya (SDA)

Kekayaan SDA salah satunya  adalah pohon/tanaman Bonsai yang dipamerkan para pegiat pada even Hari Sumpah Pemuda tahun ini.

“Saya ingin Potensi – potensi seperti ini (Bonsai, Red), tidak hanya dilakukan oleh para pegiatnya sekedar hobi. Tetapi juga menjadi usaha bisnis yang membuka lapangan kerja, menghasilkan uang dan keterampilan seni, seni budidaya bonsai yang bernilai estetis,” harap Julie.

Anggota DPR RI Partai Nasdem  Bunda Julie juga menuturkan, "mencintai lingkungan hidup dengan usaha atau budidaya  Bonsai pada pameran ini tidak berdiri sendiri, tetapi mempunyai kaitannya dengan pendidikan keterampilan usaha, keterampilan seni kerajinan."

Soal bagaimana agar bisa terampil menata usaha/budidaya bonsai agar terlihat indah sehingga bernilai ekonomis tinggi

menurut bunda, di sini butuh keterampilan seni bagi mereka ingin terjun dalam usaha bisnis bonsai tersebut..

Di samping itu Julie Sutrisno berpendapat, usaha, bisnis bonsai juga ada ada kaitannya dengan penciptaan lapangan kerja.

Ia mengharapkan agar potensi usaha, bisnis bonsai dapat menghidupkan ekonomi masyarakat di daerah ini. Sehingga  potensi ini tidak dapat diambil orang lain.

Sementara itu Ketua Koboi Kota Kupang, Kristoforus Puan Wawin, SH kepada wartawan di sela-sela kegiatan pameran, Jumat (29/10/2021) menyampaikan, bahwa komunitas yang dipimpinnya ini baru berdiri awal tahun 2020 lalu atau baru 2 tahun.

Tujuan pembentukan Koboi ini guna menghimpun pegiat – pegiat usaha bonsai di kota Kupang dalam satu wadah komunitas yang diberi nama “Koboi” (Komunitas Bonsai) Kota Kupang.

Salah satu program yang dilakukan Koboi Kupang adalah mengadakan pameran Bonsai.

 Tujuan diantaranya memperkenalkan usaha ini kepada masyarakat luas bahwa bonsai bisa menjadi usaha yang mendatangkan nilai ekonomi dan membuka lapangan kerja.

Menurut Kristo, pada momen Hari Sumpah Pemuda ini bonsai – bonsai yang dipamerkan sebanyak 1.000 pohon lebih dengan beragam jenis pohon.

Pameran ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda dan akan berlangsung selama tiga hari. Pameran Bonsai dari Koboi Kupang beranggotakan kurang lebih 50 orang ini mendapat dukungan penuh dari mitra Dekranasda NTT.

Kristo mengatakan, "pameran yang berlangsung selama 3 hari dari tanggal 28-30 Oktober 2021 dikemas dalam beberapa bentuk kegiatan yakni; workshop tentang tanaman Bonsai, Demo cara menanam dan merawat Bonsai, dan Bazar tanaman Bonsai."

Lebih lanjut, disaampaikan, bahwa kegiatan yang bertema,  'NTT Hijau Dalam Pesona 1000 Bonsai' tersebut diikuti oleh pelaku dan pencinta Bonsai, mulai dari petani, trainer, dan kolektor Bonsai.

“Karena kegiatan ini masih berlangsung sekitar satu hari lagi, maka saya mengundang semua masyarakat khusunya yang ada di Kota Kupang untuk mengunjungi kegiatan ini agar bisa mendapat pengetahuan tentang tanaman bonsai,” pinta Kristo.

Lanjutnya kristo terkait dengan perawatan atau merawat bonsai para pemula meraka merasa rumit tetapi bagi pelaku kita tidak merasa rumit karena medianya pas di siram air dan di beri pupuk berkaladan tanaman bonsai ini sama dengan tanaman lainnya." jelasnya. 

 Selain prioritas tanaman " lokal kita juga fokus budidaya tanaman luar negeri seperti dari jepang, cina dan itupun kita budidayakan apa yang menjadi Aspirasi untuk budidaya tanaman dari luar NTT. sehingga kita bisa tahu metode tanaman cangkok dan satu saat tanaman yang bukan dari NTT luar NTT itu akan menjadi banyak yang ada di daerah NTT,

 harapan agar lebih banyak orang datang kunjung tempat pameran bonsai di halaman Rumah jabatan gubernur NTT," harapnya.(hm)




Baca juga