HEADLINE

KEPSEK SMPN 1 FATULEU FLORINCE LUMBA , UTAMAKAN KESELAMATAN SEKOLAH DEMI ANAK BANGSA


KUPANG;Jejakhukumindonesia.com,Florince Lumba didampingi sang suami dan Ketua Komite SMPN 1 Fatuleu saat Jumpa Pers pada Minggu (15/05/2022), di Kedai Java, Kota Kupang.


Kota Kupang, JejakHukumIndonesia – Kepala SMP Negeri 1 Fatuleu, Kabupaten Kupang, Florince Lumba, S.Pd., menegaskan bahwa pendidikan karakter merupakan bekal utama yang harus diberikan kepada generasi muda sebagai penerus bangsa. Sudah sepatutnya menjadi tanggung jawab seluruh warga sekolah, masyarakat, dan pemerintah untuk berkolaborasi mendidik anak-anak menjadi pribadi yang baik.


“Sebagai kepala sekolah, saya harus utamakan keselamatan sekolah. Kemudian yang berikut, generasi muda ini. Anak bangsa yang dititipkan di SMP Negeri 1 Fatuleu itu adalah tanggung jawab saya untuk menjaga mereka, harus menjadi pribadi yang baik,” ungkap Florince Lumba saat jumpa pers pada Minggu (15/05/2022), di Kedai Java, Kota Kupang.


Dalam jumpa pers bertema “Pendidikan Karakter Siswa dan Guru” tersebut, Florince mengungkapkan, para guru atau tenaga pendidik adalah aktor utama sekaligus menjadi cerminan bagi para siswa dalam pengembangan moral dan budi pekerti yang luhur.


“Saya seorang guru moral pancasila dan juga para guru sebagai pengajar moral, sebenarnya perilaku seorang guru itu harus dikukuh dan patut untuk ditiru. Pendidikan karakter yang baik hanya mungkin kalau karakter guru-gurunya sudah baik pula,” tandasnya.

Florince menambahkan, penting juga adanya peran serta dan tanggung jawab pemerintah untuk turut mengambil bagian dalam pembentukan karakter peserta didik. Dengan demikian, tambahnya, kepercayaan dan harapan yang dititipkan oleh orang tua, tidak hanya sepenuhnya menjadi kewajiban warga sekolah, melainkan kolaborasi antara pemerintah melalui program-program peningkatan pendidikan karakter bersama dengan sekolah yang dapat dipadu-satukan demi kemajuan bangsa.


“Pemerintah dan sekolah harus bekerja sama, mengkolaborasi program-program dari pemerintah dan lain-lain, sehingga tidak terjadi kesalahan dalam mendidik anak. Karena orang tua di rumah mendoakan dan mendidik anak mereka dengan harapan anaknya akan menjadi baik,” tuturnya.


“Lalu, harapan mereka dititipkan kepada sekolah, dengan harapan sekolah juga akan mendidik anak-anak mereka itu dengan baik. Tetapi akan menjadi berbahaya kalau pemerintah tidak menunjang pertumbuhan dan perkembangan karakter, moral dan mental anak bangsa. Apalagi pemerintah sekarang sedang gencar tentang pendidikan karakter,” pungkasnya.

Informasi yang dihimpun redaksi, jumpa pers tersebut digelar menyusul pemberhentian dua guru SMPN 1 Fatuleu karena terbukti melakukan tindakan amoral di lingkungan sekolah beberapa waktu lalu. Pemberhentian itu menuai protes bahkan ancaman yang ditujukan kepada kepala sekolah.(yb/tim)

Baca juga