- #
- #PD
- #PDUI#
- Andre Lado
- AURI
- Baksos
- Bansos
- BEDA BUKU
- BI
- BISNIS
- BUMN
- Daerah
- DAMKAR
- DANA DESA
- DPP MOI
- Dprd kota
- DPW MOI Provinsi NTT
- EKONOMI
- ekonomi/kemasyarakatan
- ekonomi/kesehatan
- Ekonomi/kreatif
- HUKRIM
- HUKUM
- HUKUM.
- HUT
- HUT RI
- HUT TNI
- KAMIJO
- KEAMANAN DAN KETERTIBAN
- KEBERSIHAN
- kerja sama
- Kerja sama pemkot
- KERJA SAMA PEMPROV & TNI
- KERJA SAMA PEMPROV DAN TNI
- KESEHATAN
- KESHATAN
- KOMSOS
- komsos TNI
- KOPERASI
- KUNKER
- KURBAN
- MILITER
- MOI NTT
- NASIONAL
- NASONAL
- OLARAGA
- OLARAGAH
- OPINI
- PARAWISATA
- Pelantikan MOI NTT
- pelantikan/karantina
- PEMERINTAH
- Pemkot
- PEMKOT BEDA RUMAH
- PEMKOT DAN TNI
- Pemprov NTT
- pend
- PENDIDIKAN
- perhub
- PERKARA
- pers ntt
- peternakan
- PKK
- PKK KOTA
- PKK KOTA KUPANG
- PMI
- POLDA NTT
- POLITIK
- POLRI
- pramuka
- PROFIL
- pwoin
- pwoin ntt
- PWOIN-NTT
- Rasional
- REGIONAL
- RELIGI
- Ripiah
- SERBA-SERBI
- SEREMONIAL
- TMMD
- TNI
- TNI-POLRI
- TNI/POLRI
HEADLINE
Calon Wakil Gubernur Adrianus Garu Unggul Dalam Survei Indikator Politik Indonesia
Gubernur VBL Beli Sirih Pinang di Pasar Kalabahi, Bayar Pake QRIS Bank NTT
KALABAHI;Jejakhukumindonesia.com,Gubernur NTT,
Viktor Bungtilu Laiskodat, dalam kunjungan kerjanya ke Kalabahi Kabupaten Alor,
Kamis (9/6), menyempatkan diri untuk berkunjung ke Pasar Terbakar, Kalabahi.
Pasar tradisional ini terletak di jantung kota, tepatnya di Kelurahan Nusa
Kenari Kecamatan Teluk Mutiara, Kabupaten Alor.
Di pasar ini, telah menanti setidaknya 700
orang pedagang yang berasal dari baik itu Pasar Terbakar sendiri maupun dari
Pasar Kadelang yang sementara dalam tahapan pembangunan kembali oleh Pemerintah
Kabupaten Alor. Setibanya gubernur disana, Gubernur Viktor langsung turun dari
mobilnya dan menuju ke pedagang yang sudah menanti.
"Didampingi Bupati Alor, Amon Djobo, Staf
Khusus Gubernur bidang ekonomi, Prof Daniel Kameo, dan Wakil Bupati, Imran Duru dan Direktur
Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho serta sejumlah pejabat lainnya,
gubernur berbelanja sejumlah barang. Tak luput, dia membeli sirih dan pinang
dari lapak milik Mama Orpa Wenyi. Ketika didatangi, Mama Orpa yang mengenakan
setelan hijau tua itu pun menyambutnya dengan sapaan penuh kekelargaan.
“Selamat datang bapak gubernur, disini ada sirih pinang, silahkan beli. Mari
beli sudah bapak gubernur,”ujarnya sembari tersenyum. Yang disapa pun langsung
menyentuh pinang muda yang berada di depannya.
“Ini berapa, ini sirih juga berapa,”tanya
sosok yang kerap disingkat namanya VBL itu sembari menunjuk pinang maupun sirih
yang masih segar. Dijawab oleh Mama Wenyi sembari menyebut harganya, dan
gubernur pun langsung memintanya membungkus beberapa buah untuk dibawa pulang.
Sontak Mama Wenyi berseru kegirangan. “Terimakasih bapak gubernur, nanti datang
lagi ee,”ujarnya disambut tawa pedagang lainnya.
Namun ada yang menarik dari transaksi siang itu, yakni gubernur
membayar dengan menggunakan layanan non tunai yang sedang giat disosialisasikan
oleh Bank NTT yakni Quick Respond Code Indonesia Standard (QRIS), atau layanan
pembayaran digital yang dihadirkan oleh Bank Indonesia (BI). Pasar terbakar,
Kalabahi adalah satu-satunya pasar di Alor yang para pedagangnya sudah bisa
menerima pembayaran secara digital.
Setidaknya
ada puluhan pedagang pasar yang menjadi merchant QRIS Bank NTT ini dibuktikan
dengan identitas yang digantung pada bagian depan lapak mereka.
“Saya
beli pake QRIS ya,”ujar gubernur yang sesaat kemudian, setelah transaksinya
berhasil, menginformasikannya ke Mama Wenyi “Sudah langsung masuk ya ke
rekeningnya.” Sembari berkelakar dengan Mama Wenyi, gubernur mengajak mereka
untuk terus menjadi merchant QRIS. Mama Wenyi pun mendekatkan wajahnya ke HP
dan mengecek, ternyata benar, transaksinya berhasil. Dia pun tertawa
kegirangan.
Suasana pasar menjadi riuh, karena
beberapa ibu penjual kue rambut, jagung titi, ikan kering serta sirih pinang
yang bersuara keras, dengan nada kelakar meminta gubernur untuk mampir sekalian
memborong semua dagangannya. Yang disapa pun mampir, dan berbelanja aneka
kebutuhan baik itu ikan kering, cabe, sayur dan masih banyak lagi.
Untuk diketahi bahwa Bank NTT saat ini
sedang giatnya melakukan digitalisasi terhadap pasar-pasar tradisional di NTT.
Tak luput, sejumlah pasar yang menjadi ikon di setiap daerah, sudah
‘dimasukinya’. Sebut saja Pasar Inpres Naikoten Kupang dan pasar-pasar lainnya
di Kupang, Pasar Wee Karou, Waikabubak Sumba Barat, Pasar Bobou di Bajawa,
Kabupaten Ngada yang pada 1 Juni kemarin dikunjungi Presiden RI, Joko Widodo,
serta Pasar Batu Cermin, Labuan Bajo. Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander
Riwu Kaho menyebutkan bahwa sudah banyak pasar yang menjadi sasaran Bank NTT
dalam mensosialisasikan layanan pembayaran secara digital.
Atas andil Bank NTT, maka BI mencatat
sejauh ini NTT mengalami kenaikan sebesar 338 persen merchant Qris, atau
meningkat dari 31.000 menjadi 105.000. dan ini mendapat apresiasi dari BI
sebagai regulator. (jh/HB NTT)