HEADLINE

Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) belum berakhir. Hingga saat ini, kasus tersebut masih menjadi Ancaman bagi Masyarakat.

TTS;Jejakhukumindonesia.com,Masyarakat dihimbau tetap mewaspadai penyebaran virus tersebut dan melaksanakan program percepatan vaksinasi Covid-19 yang digelar pemerintah di berbagai fasilitas kesehatan dan kerja sama lembaga terkait, Dengan tujuan memutuskan rantai penularan dan penyebaran ditengah masyarakat.


Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten TTS, Pdt. Eben Dominggud Telnoni, S.Th, didampingi Pdt. Lebrik Eko Toy, S.Th., ditemui di kediamannya di Kota SoE, beberapa waktu lalu, menghimbau agar masyarakat wilayah kabupaten TTS untuk tetap mengikuti program percepatan vaksinasi Covid-19 di berbagai fasilitas kesehatan.


"Masyarakat diharapkan tetap mewaspadai penularan virus corona. Walaupun sudah ada kelonggaran prokes, tapi pandemi ini belum berakhir," katanya.


Menurut Pendeta Eben, vaksinasi adalah cara paling efektif untuk memutuskan mata rantai penyebaran corona tersebut. Apalagi capsian vaksinasi Covid-19 di wilayah kabupaten TTS yang masih rendah, yaitu vaksin 1 sebanyak 88,34%, vaksin 2 masih berada diangka 62,29%, dan vaksin 3 masih diangka 8,46%.


"Kami pengurus FKUB Kabupaten TTS mengajak masyarakat di Kabupaten TTS untuk sama- sama ikut vaksin, baik dosis satu, dua maupun tiga. Ini sangat penting untuk memutuskan mata rantai penyebaran covid-19," katanya.


Pdt. Eben, mengimbau warga untuk tidak mudah terpengaruh informasi sesat yang beredar berkaitan dengan efek samping setelah vaksinasi. Sebab, vaksin Covid-19 yang diterima warga telah diuji secara klinis sehingga aman untuk warga. Sementara itu, terdapat kelompok rentan yang belum lengkap mendapatkan vaksinasi dengan berbagai alasan dan penolakan mengikuti vaksinasi.


"Ada yang tidak mau divaksin. Ada yang hanya vaksin satu kali. Ini tidak benar. Yang benar adalah vaksin satu, dua dan tiga. Ini baru lengkap, sehingga covid jangan kena kita. Kalaupun ada, peluang untuk kita terjangkit sangat kecil," katanya.


Berdasarkan data cakupan vaksinasi Covid-19 di Provinsi NTT per 25 Juni 2022, sasaran vaksinasi Covid-19 yang belum mendapatkan vaksinasi dosis 1 sebanyak 11,66%, dosis 2 sebanyak 37,71%, dan dosis 3 sebanyak 85,85%.(wydy)

Baca juga