- #
- #PD
- #PDUI#
- Andre Lado
- AURI
- Baksos
- Bansos
- BEDA BUKU
- BI
- BISNIS
- BUMN
- Daerah
- DAMKAR
- DANA DESA
- DPP MOI
- Dprd kota
- DPW MOI Provinsi NTT
- EKONOMI
- ekonomi/kemasyarakatan
- ekonomi/kesehatan
- Ekonomi/kreatif
- HUKRIM
- HUKUM
- HUKUM.
- HUT
- HUT RI
- HUT TNI
- KAMIJO
- KEAMANAN DAN KETERTIBAN
- KEBERSIHAN
- kerja sama
- Kerja sama pemkot
- KERJA SAMA PEMPROV & TNI
- KERJA SAMA PEMPROV DAN TNI
- KESEHATAN
- KESHATAN
- KOMSOS
- komsos TNI
- KOPERASI
- KUNKER
- KURBAN
- MILITER
- MOI NTT
- NASIONAL
- NASONAL
- OLARAGA
- OLARAGAH
- OPINI
- PARAWISATA
- Pelantikan MOI NTT
- pelantikan/karantina
- PEMERINTAH
- Pemkot
- PEMKOT BEDA RUMAH
- PEMKOT DAN TNI
- Pemprov NTT
- pend
- PENDIDIKAN
- perhub
- PERKARA
- pers ntt
- peternakan
- PKK
- PKK KOTA
- PKK KOTA KUPANG
- PMI
- POLDA NTT
- POLITIK
- POLRI
- pramuka
- PROFIL
- pwoin
- pwoin ntt
- PWOIN-NTT
- Rasional
- REGIONAL
- RELIGI
- Ripiah
- SERBA-SERBI
- SEREMONIAL
- TMMD
- TNI
- TNI-POLRI
- TNI/POLRI
HEADLINE
Calon Wakil Gubernur Adrianus Garu Unggul Dalam Survei Indikator Politik Indonesia
Guru Besar UKSW Salatiga Salut Terobosan Cerdas Bank NTT
KUPANG;Jejakhukumindonesia.com,Terobosan Bank NTT yang mulai
menggarap sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), diacungi jempol oleh Guru
Besar UKSW Salatiga dan Staff Khusus Gubernur NTT bidang Pembangunan dan
Ekonomi, Prof Dr. Daniel Kameo,Ph.D.
Kepada media belum lama ini, guru besar
yang saat ini dilibatkan dalam sejumlah kegiatan bear di NTT karena
pemikirannya yang brilian ini menegaskan “Menurut hemat saya itu (garap UMKM)
adalah satu terobosan yang luar biasa dari Bank NTT karena masa depan sistem
transaksi bisnis di dunia menggunakan sistem digital. Kelebihan Bank NTT, dia
menjangkau pasar yang sangat luar yang tidak dilirik oleh dunia perbankan
konvensional.”
UMKM menurutnya selama ini bagi sebagian
orang dianggap tidak penting, namun sebenarnya sebagai mayoritas, UMKM memiliki
kekuatan lebih. Bahkan dia menyebut, ekonomi bangsa digerakkan oleh sektor UMKM
yakni jumlahnya 98 persen dari total bisnis Indonesia dengan jumlah pengusaha
lebih dari 50 juta.
“Justru dialah (UMKM) yang harus kita
layani. Sebenarnya Bank NTT sudah mulai membangun dan memelihara calon market
dia yang paling besar. Menurut saya ini pelayanan publik yang luar biasa dari
Bank NTT,”tegas Prof. Kameo.
Apalagi menurutnya, Bank NTT tidak hanya
sekedar memberdayakan para pengusaha kecil, melainkan para pelaku bisnis kecil
ini diperkenalkan dengan dunia perbankan dan perkenalan mereka tidak sekedar
membuka rekening melainkan pada loncatan teknologi terkini. Pembayaran dengan
layanan perbankan secara digital adalah sebuah terobosan brilian Bank NTT yang
harus diapresiasi.
“Itu menurut saya, suatu terobosan luar
biasa. Ini dua kegunaan sekaligus. Pertama Bank NTT melakukan monetisasi
ekonomi lokal masyarakat, kedua, dia mulai membangun market dia. Segmen pasar
yang jarang dilirik oleh perbankan profesional,”tembah Profesor Kameo.
Ketika dimintai tanggapannya terkait
semangat Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat sebagai pemegang saham
pengendali pada Bank NTT, yang mendukung Bank NTT menggarap sektor UMKM, Prof
Kameo mengungkapkan bahwa jika dilihat dari kacamata ekonomi, maka kekuatan
ekonomi bangsa ada di UMKM.
“Jangankan gubernur, presiden sendiri
mengatakan, inilah masa depan ekonomi Indonesia. Karena pelakunya mayoritas adalah mereka (UMKM).
Menggairahkan ekonomi, tentu harus melibatkan pelaku ekonomi,. Siapa pelaku
ekonomi, tentu yang jadi mayoritas. Adalah UMKM. Jadi, disitulah harusnya dunia
perbankan, dunia finansial bekerjasama dengan mereka karena dialah pemain utama
di pasar,”tegasnya.
Berdasarkan hasil riset, korporasi-korporasi besar di
Indonesia jumlahnya kurang dari dua persen dan menurutnya, jika seluruh dunia
perbankan berebut pasar kecil itu maka tentu persaingannya akan ketat sekali.
Namun sesungguhnya ini tidak serta merta membangun basis ekonomi nyata dari
Indonesia.
Diakui bahwa jika hari ini Gubernur NTT
dan Bank NTT bertemu tantangan, mengenai peralihan pembayaran dengan
menggunakan layanan digital, maka itu sebuah hal yang lumrah. Masyarakat memang
merasakan ada hal yang baru, dan ada yang familiar serta ada yang tidak.
“Memperkenalkan sesuatu yang baru itu tidak
mudah. Bahkan tingkat kegagalannya cenderung tinggi sekali tetapi tetap harus
dilakukan. Saya senang, mengapa Bank NTT ini harus saya beri apresiasi, karena
nama lembaga keuangan ini saja sudah Bank Pembangunan Daerah. Tapi tidak sering
kita sebut. Harusnya nama aslinya BPD. Dialah motor pembangunan di daerah. Dia
sedang menjalankan fungsinya, misinya. Karena ini sesuatu yang baru, maka kita
kerjanya lebih keras dari pekerjaan pelayanan perbankan konvensional,”ujar
Prof. Kameo.
Di akhir
pernyataannya, dia menyarankan kepada Bank NTT untuk lebih fokus lagi
dalam penetrasi layanan. Alasannya, karena ini adalah hal baru dan targetnya
adalah kaum awam sehingga fokus adalah solusinya.
“Fokus saja satu dan dua yang kecil agar
nantinya dia jadi model,. Dan energi kita terarah, jangan terlalu disebar
sehingga terlalu luas. Kalau kita fokus dan berhasil, maka ini akan menjadi
model, dan yang lain akan menjadikan dia sebagai contoh. Ketika sudah berhasil,
maka masyarakat akan melihat ini sebuah langkah baik dan mudah mengajak dia
terlibat,”tegasnya menambahkan “Saya melihat Bank NTT sementara berada pada
track yang benar, bahkan sangat benar.” (Jh/HB NNT)