- #
- #PD
- #PDUI#
- Andre Lado
- AURI
- Baksos
- Bansos
- BEDA BUKU
- BI
- BISNIS
- BUMN
- Daerah
- DAMKAR
- DANA DESA
- DPP MOI
- Dprd kota
- DPW MOI Provinsi NTT
- EKONOMI
- ekonomi/kemasyarakatan
- ekonomi/kesehatan
- Ekonomi/kreatif
- HUKRIM
- HUKUM
- HUKUM.
- HUT
- HUT RI
- HUT TNI
- KAMIJO
- KEAMANAN DAN KETERTIBAN
- KEBERSIHAN
- kerja sama
- Kerja sama pemkot
- KERJA SAMA PEMPROV & TNI
- KERJA SAMA PEMPROV DAN TNI
- KESEHATAN
- KESHATAN
- KOMSOS
- komsos TNI
- KOPERASI
- KUNKER
- KURBAN
- MILITER
- MOI NTT
- NASIONAL
- NASONAL
- OLARAGA
- OLARAGAH
- OPINI
- PARAWISATA
- Pelantikan MOI NTT
- pelantikan/karantina
- PEMERINTAH
- Pemkot
- PEMKOT BEDA RUMAH
- PEMKOT DAN TNI
- Pemprov NTT
- pend
- PENDIDIKAN
- perhub
- PERKARA
- pers ntt
- peternakan
- PKK
- PKK KOTA
- PKK KOTA KUPANG
- PMI
- POLDA NTT
- POLITIK
- POLRI
- pramuka
- PROFIL
- pwoin
- pwoin ntt
- PWOIN-NTT
- Rasional
- REGIONAL
- RELIGI
- Ripiah
- SERBA-SERBI
- SEREMONIAL
- TMMD
- TNI
- TNI-POLRI
- TNI/POLRI
HEADLINE
Pemkot Kupang Gelar Sosialisasi Cegah Korupsi, Gratifikasi dan SPI Kepala Sekolah
JURI FESTIVAL DESA BINAAN BANK NTT DAN FESTIVAL PAD MULAI VERIFIKASI TAHAP PERTAMA
KUPANG;Jejakhukumindonesia.com,Sejak pekan kemarin, juri Festival
Desa Binaan Bank NTT dan Festival PAD, mulai melakukan kunjungannya ke 115 buah
desa yang mengikuti kompetisi paling bergengsi ini. Dan di pekan pertama
penjurian, tiga orang juri dijadwalkan untuk turun ke desa-desa di tiga
kabupaten, masing-masing Prof. Daniel Kameo di Kabupaten Manggarai Timur, Pius
Rengka di wilayah Kabupaten Kupang dan Stenly Boymau di Kabupaten Nagekeo. Tiga
kabupaten ini yang pertama dan akan dilanjutkan pekan berikutnya di daerah lain
baik oleh ketiga juri diatas maupun oleh juri yang lain.
Selasa (19/7), Stenly Boymau yang adalah
juri pertama tiba di Mbay, dan keesokan harinya melakukan penjurian ke Desa
Ululoga Kecamatan Mauponggo. Desa ini dinobatkan sebagai desa wisata oleh
Kementerian Parekraf RI, pada tahun 2021 lalu. Legitimasi ini tak lain karena
Ululoga kaya akan potensi wisata, mereka memiliki kampung adat Pajoreja. Di
kampung ini, warga menyiapkan rumah tinggal mereka untuk homestay, dengan
layanan pembayaran non tunai, menggunakan QRIS.
Ada aneka makanan khas yang disajikan,
serta desa ini memiliki banyak potensi pertanian. Sebut saja berhektar-hektar
pala, kopi, vanili serta aneka tanaman pertanian lainnya. Mereka pun memiliki
sumur tua sebagai tempat wudhu, manakala sumur ini tidak pernah kering airnya
walau kemarau sekalipun. Di desa ini pun, anak-anak muda dilatih menjadi
pemandu wisata yang setia mengantar para wisatawan untuk tracking ke Gunung
Ebulobo yang kawahnya aktif.
Kepala desa setempat, Pither Leko
didampingi Sekdes, Krispianus Moo, menjelaskan mereka memiliki tiga potensi
yang sudah dikembangkan yakni sirup Pala, kerupuk talas dan pot rotan.
Kehadiran Bank NTT cukup berdampak manakala masyarakat didampingi sejak
produksi, desain kemasan hingga pemasaran.
Sementara di Desa Anakoli Kecamatan Wolowae,
mereka justru unggul di sektor pertanian holtikultura dan pariwisata yakni
pesona pantai Kotajogo yang memikat hati. Berhektar-hektar lahan tidur kini
dipenuhi aneka tanaman seperti cabe, terung, serta sayuran. Pemasarannya
dibantu oleh Bumdes setempat.
Kepala desa setempat, Joseph Laka Rani
kepada juri dengan bangganya menjelaskan geliat Bumdes setempat yang terus
berkreasi menghadirkan jenis usaha baru dengan kontribusi yang lumayan untuk
PAD. Mereka pun memberlakukan karcis masuk ke lokasi wisata pantai, dan juga
merencanakan akan membangun pertanian berbasis pariwisata.
Sementara Prof Daniel Kameo, Kamis (21/7)
melakukan kunjungan ke Desa Compang Ndejing Kecamatan Borong Kabupaten
Manggarai Timur. Disana mereka diterima aparat desa setempat, sembari melihat
dari dekat parade produk unggulan rebok, makanan khas Manggarai Timur serta olahan
pangan lokal jagung, ubi, pisang dengan nama produknya Neka Los. Mereka pun
memiliki agrowisata buah melon yang memakai pupuk produksi Kelompok Tani Gempur
Gejur dan Neka Los.
Mereka pun mengunjungi Desa Golo Loni yang
terkenal karena memiliki tempat wisata utama river tubing. Ini adalah satu-satunya di NTT, mereka memiliki
lokasi wisata arung jeram. Tak hanya itu, tim ini pun berkunjung ke Desa Satar Punda.
Juri ketiga, Pius Rengka kebagian jadwal
di Kabupaten Kupang. Pius pun mendatangi Desa Noelbaki yang terkenal memiliki
banyak UMKM, serta memiliki pantai eksotik yang baru dipersiapkan menjadi
destinasi wisata. Pangai ini diberi nama Pantai Panmuti. Selanjutnya, mereka
pun berkunjung ke Desa Tunbaun yang juga memiliki produk-produk UMKM dengan
salah satu produk unggulan, virgin coconut oil (CVO), kain tenun, dan olahan
keripik.
Penjurian akan dilanjutkan pekan ini, dan
seluruh juri dipastikan akan turun ke lokasi desa binaan yang masuk nominasi
tahun ini. Peninjauan ke lokasi akan berlangsung hingga 12 Agustus mendatang,
setelah itu setiap juri akan memasukkan nama-nama desa yang dikunjunginya
disertai skor berdasarkan hasil amatan di lapangan.
Untuk diketahui, dewan juri dipimpin oleh
Prof Dr. Intiyas Utami, SE., M.Sc., Ph.D (unsur Akademisi, Guru Besar UKSW
Salatiga dan Staff Khusus Gubernur NTT bidang Ekonomi dan Akuntabilitas
Publik), Prof. Dr. Daniel Kameo,Ph.D (unsur Akademisi, Guru Besar UKSW Salatiga
dan Staff Khusus Gubernur NTT bidang Pembangunan dan Ekonomi), Pius Rengka
(Staf Khusus Gubernur), Handrianus Paulus Asa (Regulator/Bank Indonesia), I
Ketut Oka Widisa (Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan NTT), James
Adam (Unsur Akademisi, Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia NTT), Ni Dewa
Agung Ayu Sri Liana Dewi (Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kupang), Alexon
Lumba, SH., M.Hum (Kadis Pendapatan dan Aset Daerah NTT), Johny Lie Rohi Lodo
SH (Dinas Parekraf NTT), Tamran Ismail, S.Si., MP (Kepala Kantor Balai POM
NTT), Bobby Lianto, MM., M.Ba (Ketua KADIN NTT) dan Stanley Boymau (Media
Consulting Bank NTT). ( JH/ HUMAS BANK NTT)