HEADLINE

REFLEKSI KRITIS 4 TAHUN KEPEMIMPINAN VICTORY - JOSS UNTUK PERCEPATAN PEMBANGUNAN DI NTT

KUPANG;JejakhukumIndonesia.com,Gubernur NTT, Dr. Viktor Bungtilu Laiskodat, SH.,M.Si menjadi pembicara pertama dalam diskusi publik dan coffee morning bertajuk “Refleksi Kritis 4 Tahun Kepemimpinan Victory-Joss.” Diskusi ini berlangsung di Aula Utama El Tari Kupang.


Dalam diskusi yang dimoderatori dosen FISIP Unwira, Mikhael Rajamuda Bataona ini, Viktor Laiskodat memberikan apresiasi kepada Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Provinsi NTT sebagai penyelenggara diskusi.


Ia mengatakan dirinya bersama Wakil Gubernur Josef Nae Soi menyampaikan terima kasih karena diskusi ini merupakan sebuah langkah maju yang dilakukan jurnalis NTT. “Ini sesuatu keniscayaan dalam pembangunan masa kini. Oleh karena itu, kita perlu memberikan apresiasi. Saya bilang kepada teman-teman SMSI, namanya pemerintah pasti mempunyai kekurangan. Hari ini saya mau mendengar yang kurang-kurang itu. Kalau kelebihannya saya tidak tertarik. Yang saya mau dengar yang kurang itu,” kata Gubernur VBL.


"Ia mengatakan, kekurangan pemerintah mesti didiskusikan agar dapat dilakukan penyempurnaan. Oleh karena itu, program-program yang telah dicanangkan pemerintah dapat dinilai dan dikritik, sehingga menjadi masukan bagi pemerintah untuk memperbaikinya

VBL juga menyinggung beberapa program yang tidak maksimal dijalankan karena berbagai kendala. Ia mencontohkan, program belajar ke luar negeri untuk 2.000 terkendala kondisi covid-19, seroja, ASF dan kendala-kendala lain. “Karena itu, bukan excuse, tapi ini hal yang perlu didiskusikan lagi. Bahwa saya punya mimpi, dan memang itu harus dilakukan. Air bersih misalnya, memang harus kita pecahkan bersama karena masalah paling sulit adalah air. Air kita zat kapur yang begitu tinggi,” kata VBL.


Selain itu, program penanganan stunting. Menurutnya, stunting masih sangat tinggi di NTT. Oleh karena itu, melalui diskusi yang digagas SMSI ini, dirinya ingin mendapat masukan-masukan dan pikiran konstruktif untuk dapat ditindaklanjuti pemerintah. Dengan demikian, apa yang belum sempurna, dapat diperbaiki.


“Bagi saya sempurna itu seperti masyarakat sejahtera semua, tidak ada yang sakit, bisa membiayai pendidikan, kebutuhan dasar terpenuhi, sehingga tidak ada yang sempurna. Saya mengajak mari kita diskusikan dengan baik,” ujarnya

Di akhir pemaparannya, mantan anggota DPR RI ini mengajak semua komponen untuk bekerja keras, kerja bersama, dan kerja ikhlas untuk menuju kesempurnaan yang diharapkan. “Jadi lebih baik saya memberikan ruang kepada siapapun untuk memberikan kritik yang konstruktif bagi pemerintah NTT,” kata VBL.


Dalam pemaparan materi Inche Sayuna memberikan 5 catatan dan rekomendasi  antara lain pemyelesaian masalah tanah aset pemda uang bermasalah seperti Besipae, Manulai 2, Sumba Timur dan Bolok.


Inche juga ungkapkan terkait pinjaman daerah yang tidak disetujui Banggar DPRD NTT tetap dilakukan pinjaman oleh Pemda sebesar Rp76M yang diestimasi total hutangnya akan berulah.(*)

Baca juga