HEADLINE

SMPN 2 NEKAMESE TERAPKAN SISTEM PEMBELAJARAN LURING DAN ONLINE SELAMA DUA TAHUN SAAT PANDEMI COVID-19

 Kupang;Jejakhukumindonesia.com  Jejakhukumindonesia--Ana Wattu, Wanita yang akrab disapa itu, selaku Wakil Kepala Sekolah(Wakasek) SMPN 2(dua) Nekamese,ketika di temui media ini diruangannya belum lama ini Ia menjelaskan terkait sistem pembelajaran Luring dan Online pada 2(dua) tahun akibat covid-19. 


Ia menjelaskan bahwa dengan adanya metode pembelajaran luring, para Siswa/i di SMPN 2 Nekamese terbilang masih kekurangan Handphone(Hp) android karena tidak memiliki ekonomi yang menunjang dari Orang Tua. 


"Disini kami memakai metode luring itu, anak-anak disini masih kurang di HP android karena ekonomi orang tua itu terbatas" katanya 


Sehingga, kata Wattu, dari pihak SMPN 2 Nekamese antusias untuk melakukan pembelajaran dengan mengantar tugas Dari Rumah ke Rumah Siswa/i tersebut.


"kami mengantar tugas ke Rumah masing-masing, waktu itu juga tidak bisa kerja kelompok juga, jadi dari rumah ke rumah. Itu untuk kecamatan Nekamese dengan sekian Desa yang anak-anaknya Sekolah disini" Ungkapnya


Di SMPN 2 Nekamese, kata Dia, sebanyak 199(seratus sembilan puluh sembilan) Murid, sehingga komitmen dari para Guru-Guru untuk mengantar tugas ke para peserta didik.


"sampai disana, Guru juga seperti mengajar. Kami menjelaskan cara kerjanya, dan kapan akan dikumpulkan kembali dan itu kami jemput lagi. jadi kalau mau dibilang vakum, yah tidak vakum" Ucapnya


Setalah 2(dua) tahun dengan menerapkan metode pembelajaran luring, Lanjut Wattu, Para Guru melakukan pembelajaran terbatas sesuai peraturan menteri, para Murid dalam satu roumble terdapat 18(delapan belas) orang.


"jadi setelah 2 tahun itu, masuk semester pertama kami lakukan pembelajaran yang namanya pembelajaran terbatas" katanya 


"Jadi satu roumble bisa terbagi dua kelas lagi" Tambahnya


Ia juga berharapa agar dukungan dari orang tua murid dan pemerintah serta para Guru untuk saling berkolaborasi agar dapat mewujudkan generasi penerus Bangsa dengan cerdas melalui cara membaca. Menurutnya, minimnya para Siswa/i dalam pembelajaran yaitu salah satunya membaca.

"terkait menulis dan membaca itu bukan tugasnya untuk Guru saja, karena waktu yang paling banyak peserta didik itu di pihak orang tua. Sehingga, kami berharap agar Guru, Orang Tua murid dan Pemerintah bekerja sama untuk kita cerdaskan para Siswa/i dengan membaca" Ucap Ana wattu spd. 


Wattu juga berharap agar, kedepannya SMPN 2 Nekamese tetap eksis dengan mengikuti perkembangan zaman pada Dunia Pendidikan sehingga terus mencerdaskan anak-anak Bangsa.


"SMPN 2 Nekamese dengan Akreditasi B tahun ini, dan itu dalam proses. Tapi kami berkomitmen bahwa, biar akreditasinya B tapi nilainya tetap naik" Jelasnya.(*)

Baca juga