- #
- #PD
- #PDUI#
- Andre Lado
- AURI
- Baksos
- Bansos
- BEDA BUKU
- BI
- BISNIS
- BUMN
- Daerah
- DAMKAR
- DANA DESA
- DPC P3HI Kota Kupang
- DPP MOI
- Dprd kota
- DPW MOI Provinsi NTT
- EKONOMI
- ekonomi/kemasyarakatan
- ekonomi/kesehatan
- Ekonomi/kreatif
- HUKRIM
- HUKUM
- HUKUM.
- HUT
- HUT RI
- HUT TNI
- KAMIJO
- KEAMANAN DAN KETERTIBAN
- KEBERSIHAN
- kerja sama
- Kerja sama pemkot
- KERJA SAMA PEMPROV & TNI
- KERJA SAMA PEMPROV DAN TNI
- KESEHATAN
- KESHATAN
- KOMSOS
- komsos TNI
- KOPERASI
- KUNKER
- KURBAN
- MILITER
- MOI NTT
- NASIONAL
- NASONAL
- OLARAGA
- OLARAGAH
- OPINI
- PARAWISATA
- Pelantikan MOI NTT
- pelantikan/karantina
- PEMERINTAH
- Pemkot
- PEMKOT BEDA RUMAH
- PEMKOT DAN TNI
- Pemprov NTT
- pend
- PENDIDIKAN
- perhub
- PERKARA
- pers ntt
- peternakan
- PKK
- PKK KOTA
- PKK KOTA KUPANG
- PMI
- POLDA NTT
- POLITIK
- POLRI
- pramuka
- PROFIL
- pwoin
- pwoin ntt
- PWOIN-NTT
- Ramly Muda
- Rasional
- REGIONAL
- RELIGI
- Ripiah
- SERBA-SERBI
- SEREMONIAL
- TMMD
- TNI
- TNI-POLRI
- TNI/POLRI
NTT Masuk 10 Besar Inklusi dan Literasi Keuangan Nasional Sesuai Survei OJK, ada peran Bank NTT
ATAMBUA;Jejakhukumindonesia.com,Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Provinsi NTT, Japarmen Manalu menegaskan bahwa di OJK, mereka selalu melakukan
survei inklusi dan literasi keuangan secara nasional. Dan dalam survei yang dilakukan tiga tahun
sekali itu, pada tahun 2016, Provinsi NTT masih di peringkat 33 dari 34
provinsi di Indonesia. Atau NTT nyaris menjadi juru kunci, soal inklusi dan literasi
keuangan.
“Jadi sangat rendah baik literasi maupun
inklusinya. Tapi kita bersyukur kepada Tuhan, hasil survei tahun 2019 juga
masih sama, pada 2022, kita (NTT) masuk 10 besar tingkat nasional. Ini tidak
kami klaim sebagai pekerjaan OJK, tidak. Itu adalah pekerjaan dari seluruh
pihak termasuk Bank NTT dan lembaga lainnya termasuk tokoh masyarakat, tokoh
agama dan sebagainya,”tegas Japarmen saat memberikan sambutan, ketika hadir
dalam peresmian Be Ju Bisa agen Laku Pandai Bank NTT Kios Elkana Atambua, Senin
(31/1).
Hadir saat itu Kepala Kantor Perwakilan
Bank Indonesia (BI) Provinsi NTT, Stefanus Donny Heatubun, Bupati Belu, dr
Taolin Agustinus, Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho serta
sejumlah undangan lainnya.
Tidak cukup disitu, Japarmen juga menegaskan bahwa dia berharap agar dengan meningkatnya literasi dan inklusi, maka
kedepannya keterlibatan publik terhadap jasa-jasa industri jasa keuangan ini
semata untuk keningkatkan kesejahteraan.
Ada satu contoh nyata yang ditemukan OJK
bahwa 80 persen dari total kredit yang
diberikan oleh bank-bank itu masih lebih banyak menyasar sektor konsumtif. Dan untuk itu OJK mengharapkan
agar kredit-kredit kedepan lebih ke pertanian,
peternakan atau model kerja perdagangan.
“Namun tidak mengapa, ini adalah proses
dan kita memahaminya, mudah-mudahan kedepan semakin ada semangat untuk
berkembang. Tentunya dari Bank juga, khususnya kepada nasabah, ini ibarat guru
dan murid. Murid kalau mau naik kelas, nilai raportnya harus hitam. Jangan merah
maksud saya. Kalau bank sudah beri kepercayaan untuk pinjam duit, maka harus
jaga kepercayaannya supaya bisa naik kelas. Karena itu kami sangat berharap keberadaan
dari Bank NTT melalui Be Ju Bisa, dan
semua sektor bisa dimanfaatkan demi kesejahteraan masyarakat,”pungkasnya. (***)
HUMAS
BANK NTT