HEADLINE

BUDIDAYA PERIKANAN SEBAGAI MASA DEPAN MASYARAKAT NTT

KUPANG;Jejakhukumindonesia.com,Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL), saat menerima Ketua Majelis Klasis Kota Kupang Timur : Pdt. Samuel Benyamin Pandie bersama Panitia Perayaan Paskah Bahari Klasis Kota Kupang Timur, masing-masing : I Wayan Astawa selaku : Ketua Panitia, Sekretaris Panitia : Jemi Manu, dan Para Anggota Panitia : Pendeta Yaty Pandie-Malada dan Pdt. Mercy Kapioru-Patikawa, pada hari ini,  Senin, 3 April 2023, bertempat di Ruang Kerja Gubernur NTT, Gedung Sasando Kantor Gubernur NTT. 


Maksud kedatangan dari Ketua Majelis Klasis Kota Kupang Timur bersama Tim Panitia Perayaan Paskah Bahari Klasis Kota Kupang Timur Tahun 2023 adalah dalam rangka menyampaikan rencana perayaan Paskah Bahari Tahun 2023 dengan maksud  sebagai upaya mengembangkan potensi kelautan bagi jemaat-jemaat di wilayah pesisir pantai yang bergelut dengan usaha sebagai nelayan, dan juga bagi para pelaku usaha UMKM/kuliner, yang dilaksanakan di sepanjang pantai dan destinasi pantai wisata mulai dari Kelurahan Oesapa Barat sampai Lasiana dalam wilayah pelayanan Klasis Kota Kupang Timur. Kegiatan tersebut rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 21 April 2023 mendatang, bertempat di Lokasi Wisata Muara Abu (Belakang Dutalia) Kelurahan Oesapa Barat, Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang.  


“Saya menyambut baik kegiatan Paskah Bahari ini, karena sangat potensial untuk lebih mendorong peningkatan ketahanan ekonomi rumah tangga masyarakat nelayan di pesisir wilayah pantai, mulai dari Oesapa sampai dengan Lasiana yang masuk dalam wilayah Kota Kupang Timur. Ketahanan ekonomi dari setiap jemaat harus mampu bangkit kembali setelah dihantam pandemi. Nah ini sangat baik sebagai motivasi positif bagi jemaat-jemaat untuk terus mandiri dan maju, seperti juga yang sudah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Kupang dengan pembukaan wisata kuliner di sepanjang lintasan Jalan Palapa pada Sabtu, 1 April 2023 lalu”, ungkap Gubernur Laiskodat yang didampingi oleh Plt. Kadis Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT : Stefania T. Boro. 


Orang Nomor Satu NTT ini juga mengatakan bahwa kekayaan laut di NTT sangat besar dengan berbagai potensi yang belum dikelola secara optimal, sehingga diperlukan berbagai upaya kreatif dari masyarakat dan juga keterlibatan aktif lembaga gereja, untuk ikut terlibat secara masif dalam usaha pengelolaan dan pemanfatan pantai dan laut, agar dapat dinikmati oleh banyak orang demi kesejahreraan.


“Masyarakat nelayan di Kota Kupang ini, khususnya yang hidup di wilayah pesisir pantai mulai dari Oesapa sampai Lasiana harus punya kepekaan dan nurani yang mampu merubah kehidupannya sendiri. Para nelayannya harus didorong untuk bisa meningkatkan taraf hidupnya. Produk Perikanan Tangkap melalui Budidaya Perikanan, khususnya Budidaya Kerang harus mendapat perhatian lebih untuk dioptimalkan.  Kenapa Kerang ? karena kerang adalah pakan terbaik untuk lobster, dan sekarang ini juga sementara dibudidaya di Mulut Seribu, Rote Ndao. Supaya isi daging lobster lebih bergizi, maka lobster harus banyak makan kerang. Jika kita mau agar lobster dapat berkembang secara masif, maka kuncinya adalah kerang juga harus dibudidaya dengan lebih baik lagi”, jelas Putera Semau ini. 


Menurut Doktor Pariwisata jebolan UKSW Salatiga ini, selain potensi perikanan tangkap dan Perikanan Budidaya yang perlu mendapat perhatian, sektor pariwisata dan kuliner di sepanjang pantai mulai dari Oesapa sampai di Lasiana juga harus mampu dikelola oleh komunitas secara lebih profesional.


“Sampah masih menjadi momok bagi pengembangan pariwisata di daerah ini. Saya pikir keterlibatan gereja tentunya akan lebih memacu jemaat dan masyarakat untuk bisa lebih sadar dalam meningkatkan pola hidup bersih, sehingga lingkungan dan ekosistem pariwisata pantai dan wilayah perairan tetap terjaga dengan baik. Jika lingkungan tempat dimana kulinernya disajikan dapat ditata dengan rapi dan bersih , maka ini akan menjadi sebuah pilihan destinasi yangb diminati, termasuk pengembangan UMKM harus juga mendapat perhatian lebih dari lembaga gereja agar manfaat lebihnya bisa dirasakan oleh jemaat itu sendiri”, urai Gubernur Viktor.

“Sampah juga bisa dilihat dari sisi positifnya, karena sampah itu sendiri adalah berkat, bagi masyarakat manakala masyarakat dapat mendaur ulang sanmpah agar dapat memberi nilai ekonomis lebiih, dengan pola manajemen pengelolaan sampah yang lebih modern”, tambah Gubernur Laiskodat. 


“Kami sadar bahwa sebagai pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, bahkan kami mengakui jika gereja dengan berbagai pendekatan, kegiatan dan gebrakannya, akan lebih berpengaruh untuk lebih menjamin keterlibatan masyarakat dan jemaatnya, agar ikut aktif dalam mengelola berbagai potensi dan berbagai hasil laut. Saya berterima kasih bahwa dengan adanya kegiatan ini juga sebenarnya kita semakin memperkuat kolaborasi untuk merubah mental block masyarakat, sehingga masyarakat dan jemaat Klasis Kota Kupang Timur mampu bangkit dan percaya diri untuk bisa lebih maju”, tegas Politisi Partai Nasdem ini. 


Sementara itu, Ketua Majelis Klasis Kota Kupang Timur, Pendeta Samuel Benyamin Pandie mengatakan bahwa makna Paskah harus bisa membawa dampak perubahan dan pembebasan yang besar bagi warga Jemaat Klasis Kota Kupang Timur, khususnya yang ada di wilayah pesisir pantai. 


“Untuk itulah kami menggelar kegiatan Paskah Bahari ini, sebagai sebuah gerakan moral untuk membangkitkan semangat berwirasuha dan usaha memandirikan jemaat-jemaat yang ada di wilayah Klasis Kota Kupang, khususnya yang bermata pencaharian sebagai nelayan dan para pelaku UMKM dan kuliner.  Kekuatan utama pada teritori wilayah Kota Kupang Timur yaitu : Kolhua dan sekitarnya dengan topografi wilayahnya bergunung dapat dikembangkan pada sektor pertanian, wilayah Kota dikembangkan sektor jasa, sementara wilayah Oesapa sampai di Lasiana dan Tarus, dititikberatkan pada sektor kelautan dan perikanan, karena sebagian besar jemaatnya bermata pencaharian sebagai nelayan dan pelaku UMKM/Kuliner. Pasca pandemi ini, gereja punya tanggung jawab besar untuk bagaimana membangkitkan perekonomian mereka, sekaligus mampu meningkatkan taraf hidup mereka. Ini menjadi spirit Paskah bagi seluruh pelayan dan jemaat yang ada di Klasis Kota Kupang Timur”, jelas Pendeta Samuel Pandie.


Mantan Ketua Majelis Jemaat Benyamin Oebufu ini juga mengatakan bahwa Klasis Kota Kupang akan terus berjuang memperkuat ketahanan perekonomian jemaat, dimana sektor ekonmoi harus makin kuat di laut dan pesisir pantai. 


“Kami akan terus membuat terobosan dengan memperkuat pendampingan bagi masyarakat nelayan di wilayah pesisir, dan juga membantu pemerintah untuk turut mengembangkan sektor pariwisata,  dimana sektor ini akan didorong sebagai sumber pandapatan jemaat, serta ikut melestarikan hutan mangrove di wilayah Oesapa Barat dan sekitanya. Kami  akan terus mendukung pemerintah menyuarakan bahkan ikut terlibat dalam mewujudkan lingkungan yang selalu bersih dan juga masa;ah stunting juga manjadi bagian kerja kolborasi kita bersama pemerintah”, ungkap Pendeta Samuel Pandie bersama Camat Kelapa Lima yang juga dipercaya menjadi Ketua Panitia Paskah Bahari 2023 Klasis Kota Kupang Timur :                 IWayan Astawa. 

Menanggapi hal tersebut, Gubernur VBL mendorong panitia agar kegiatan Paskah Bahari 2023 dapat berlangsung dengan sukses dan harus memberi dampak positif bagi jemaat-jemaat di wilayah Klasis Kota Kupang Timur.


“Secara teknis segera berkoordinasi dengan Dekranasda Provinsi NTT, Dinas Kelautan dan Perikanan  Provinsi NTT, dan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT agar kegiatan dapat berjalan dengan sukses, dan jangan lupa hal yang paling penting untuk madapat perhatian lebih dari panitia adalah soal ketersediaan toilet yang bersih dan nyaman di lokasi kegiatan”, pungkas Gubernur Laiskodat menutup pertemuan tersebut. 


Turut hadir pada kesempatan tersebut : Analis Kebijakan Ahli Muda Biro Pemerintahan Setda Provinsi NTT : Mysjen S. Taopan dan Maria Rosalinda Naekteas.(ft)









Baca juga