HEADLINE

Melki Laka Lena Sebut Kabupaten TTS Sebagai Tumpah Darah Politiknya

SOE;Jejakhukumindonesia.com,Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena menyebut Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) sebagai tumpah darah politiknya. Hal ini dikarenakan saat Dia terpilih menjadi anggota DPR RI Kabupaten TTS menjadi penymbang suara terbesar sekitar 11.000 suara. 


“Saya dipilih oleh orang TTS itu 11.000 suara. Terbesar saya dapat dari TTS, sehingga bagi saya TTS ini tempat tumpah darah politik saya. Bantuan apapun dari Jakarta itu TTS paling banyak. Yang saya bantu untuk sektor kesehatan saja, mulai dari awal covid hingga saat ini mencapai 250 Miliar. Belum dari sektor ketenagakerjaan, kemenkes dan lain – lain. 


Total 3 – 4 tahun ini tahun saya hitung – hitung sekitar 600 – 700 miliar sudah ada,” ujar Politisi Golkar yang akrab disapa Melki Laka Lena ini saat kegiatan Sosialisasi Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan bersama Mitra BPJS Ketenagakerjaan di GMIT Ebenhaezer Bikium, Desa Biloto, Kec. Mollo Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Senin, 1 Mei 2023.


Dalam kesempatan ini, Melki Laka Lena juga mendorong pemda Kabupaten TTS untuk mengelar festival tahunan di Kampung Aman, Desa Kuatae, Kecamatan Kota Soe untuk mengenang peristiwa air berubah menjadi anggur di Tahun 1965 silam.


“Saya tadi pagi berdiskusi dengan pak bupati bahwa TTS ini perlu ketong bikin  suatu festival rutin dalam konteks wisata religius. Kalau ketong sudah punya festival musim dingin di Fatumnasi. Namun saya melihat ada suatu yang menarik di Kampung Aman. Kejadian ketika anggur lagi susah di TTS orang berdoa berame – rame berhari – hari jadilah air itu menjadi anggur, tahun 1965,” 


Menurut Melki, peristiwa air berubah menjadi anggur di Tahun 1965 silam di Kampung Aman TTS seperti kejadian Yesus mengubah air menjadi anggur di tanah Kana.


“Festival model ini menarik. Kita bisa bikin festival ini menjadi suatu festival yang membuat orang melihat bahwa TTS ini juga salah suatu wisata religus yang perlu diperhatikan. Sama seperti yang ketong lihat di Flores ada Semana Santa peninggalan Portugis itu bisa menjadi model. Semoga bupati dengan tim dari pemda dan kami juga dukung dari Jakarta, acara ini bisa jalan, “ ajak ketua Golkar NTT ini.


Melki Laka Lena dalam kesempatan ini juga mengimbau masyarakat yang berprofesi sebagai petani, peternak, nelayan, buruh, sopir, tukang ojek dan lainnya untuk mendaftarkan diri menjadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan Bukan Penerima Upah (BPU) karena iuran bulanan tidak lebih dari harga lipstik dan rokok.


“Jadi kita ini bayar cuma satu bulan 16. 800 rupiah. Manfatnya untuk jaminan kecelakaan kerja dan santunan kematian. Saya melihat bahwa masyarakat kita ini banyak belum tahu manfaatnya. Dengan bayar cuma murah meriah. Tidak lebih dari harga lipstik mama – mama semua, tidak lebih lebih dari harga rokok bapak – bapak semua. Dia punya biaya perbulan itu cuma 16.800 rupiah perorang, perbulan,” ujar Melki

Ketua Golkar NTT ini mengatakan masyarakat yang mengikuti Program BPJS Ketenagakerjaan akan mendapat berbagai kemudahan. 


"Ketika Bapa Ibu  tiga tahun berturut-turut menjadi anggota BPJS ketenagakerjaan bisa mendapatkan beberapa kemudahan hanya dengan membayar Rp16.800. Misalnya apabila bapa ibu nantinya meninggal dunia maka alih waris dari bapa ibu akan menerima santunan dari BPJS Ketenagakerjaan sebesar Rp 42.000.000. Bahkan tidak hanya santunan kedukaan tetapi diluar itu apabila bapak ibu meninggal dunia dan memiliki anak lebih dari satu maka anak tersebut mendapat beasiswa jika anaknya masih di bangku SD maka dari SD sampai lulus perguruan tinggi," pungkas Melki Laka Lena. (go)

Baca juga