- #
- #PD
- #PDUI#
- Andre Lado
- AURI
- Baksos
- Bansos
- BEDA BUKU
- BI
- BISNIS
- BUMN
- Daerah
- DAMKAR
- DANA DESA
- DPP MOI
- Dprd kota
- DPW MOI Provinsi NTT
- EKONOMI
- ekonomi/kemasyarakatan
- ekonomi/kesehatan
- Ekonomi/kreatif
- HUKRIM
- HUKUM
- HUKUM.
- HUT
- HUT RI
- HUT TNI
- KAMIJO
- KEAMANAN DAN KETERTIBAN
- KEBERSIHAN
- kerja sama
- Kerja sama pemkot
- KERJA SAMA PEMPROV & TNI
- KERJA SAMA PEMPROV DAN TNI
- KESEHATAN
- KESHATAN
- KOMSOS
- komsos TNI
- KOPERASI
- KUNKER
- KURBAN
- MILITER
- MOI NTT
- NASIONAL
- NASONAL
- OLARAGA
- OLARAGAH
- OPINI
- PARAWISATA
- Pelantikan MOI NTT
- pelantikan/karantina
- PEMERINTAH
- Pemkot
- PEMKOT BEDA RUMAH
- PEMKOT DAN TNI
- Pemprov NTT
- pend
- PENDIDIKAN
- perhub
- PERKARA
- pers ntt
- peternakan
- PKK
- PKK KOTA
- PKK KOTA KUPANG
- PMI
- POLDA NTT
- POLITIK
- POLRI
- pramuka
- PROFIL
- pwoin
- pwoin ntt
- PWOIN-NTT
- Rasional
- REGIONAL
- RELIGI
- Ripiah
- SERBA-SERBI
- SEREMONIAL
- TMMD
- TNI
- TNI-POLRI
- TNI/POLRI
Pj.Wali Kota Kupang “Ngopi Bareng” bersama RT/RW, LPM dan Lurah se-Kecamatan Kelapa Lima
Kupang;Jejakhukumindonesia.com,Penjabat Wali Kota Kupang, bersama para Ketua RT/RW, LPM, Lurah, dan Camat se-Kecamatan Kelapa Lima, mengadakan acara Ngopi (Ngobrol Pagi) Bareng guna membahas berbagai tantangan dan solusi bagi permasalahan utama di Kota Kupang, khususnya di Kecamatan Kelapa Lima, Rabu (30/10) bertempat di Rumah Jabatan Wali Kota Kupang.
Acara ini menyoroti beberapa isu mendesak, antara lain penanganan stunting, kebersihan lingkungan, infrastruktur, dan berbagai aspirasi warga yang diharapkan dapat segera ditindaklanjuti demi meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Turut hadir para Staf Ahli Wali Kota Kupang, para Asisten Sekda Kota Kupang, para Kepala Perangkat Daerah lingkup Kota Kupang, Camat Kelapa Lima, Lurah dan Ketua LPM se-Kecamatan Kelapa Lima serta para Ketua RT/RW se Kecamatan Kelapa Lima.
Stunting di Nusa Tenggara Timur (NTT) saat ini tercatat sebagai peringkat kedua tertinggi secara nasional. Pj. Wali Kota menyampaikan pentingnya penguatan upaya pemerintah dalam menangani masalah ini. Jumlah 4.086 bayi mengalami stunting di Kota Kupang dan targetnya adalah untuk menurunkan angka stunting menjadi 2.000 kasus dalam waktu 6 bulan mendatang, dengan berbagai program intervensi yang akan dimaksimalkan, termasuk edukasi gizi dan program bantuan pangan.
Kebersihan lingkungan juga menjadi sorotan dalam pertemuan ini. Terkait dengan pesan Presiden RI serta tokoh masyarakat dan agama, pemerintah kota telah meluncurkan lomba kebersihan antar-kelurahan untuk mendorong masyarakat lebih peduli pada kebersihan lingkungan. Beberapa ketua RT, termasuk Ketua RT 032 Oesapa, menyampaikan tantangan sampah yang seringkali membludak akibat kurangnya armada pengangkut. Untuk itu, Pj. Wali Kota mengumumkan rencana pengadaan tambahan 10 kontainer sampah serta peningkatan armada DLHK.
Kebutuhan akan infrastruktur yang lebih baik juga dibahas, termasuk penambahan dan perbaikan lampu jalan di wilayah seperti Lasiana dan Oesapa Selatan yang membutuhkan penerangan tambahan demi keamanan. Pj. Wali Kota menanggapi bahwa penggantian baterai lampu jalan akan dilakukan secara bertahap sesuai skala prioritas. Selain itu, beliau juga menyinggung masalah parkir yang kurang tertata, terutama parkir liar di gedung pesta di Oesapa Barat, dengan rencana untuk melakukan penertiban dan memberdayakan pemuda setempat dalam pengelolaan parkir demi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Dalam sesi diskusi, warga menyampaikan beberapa usulan, termasuk pengembangan kebun RT sebagai upaya ketahanan pangan lokal. Terkait hal ini, Dinas Ketahanan Pangan diminta untuk menyediakan bibit sayuran bagi tiap RT yang berminat. Inisiatif ini diharapkan dapat menjadi langkah konkret untuk mendorong pemenuhan kebutuhan pangan sekaligus memanfaatkan lahan kosong di sekitar pemukiman warga.
Pj. Wali Kota juga mengumumkan beberapa program dukungan pemerintah, di antaranya santunan uang duka bagi warga yang meninggal dunia, layanan bus gratis yang disediakan untuk masyarakat, serta pemantauan lahan-lahan kosong milik pemerintah oleh Badan Aset guna mencegah penggunaan liar. Selain itu, beliau juga menjanjikan koordinasi dengan Dinas Pertanian untuk membantu pemasaran pupuk yang dihasilkan dari Tempat Pengolahan Sampah (TPS) 3R di Oesapa Barat.
Dengan diadakannya acara ini, pemerintah kota berharap dapat menjalin komunikasi yang lebih erat dengan masyarakat, mendengar aspirasi langsung dari para ketua RT/RW, dan menjadikan masukan-masukan ini sebagai dasar dalam pengambilan kebijakan demi mewujudkan Kota Kupang yang lebih bersih, sehat, dan aman.(*/CD)