- #
- #PD
- #PDUI#
- Andre Lado
- AURI
- Baksos
- Bansos
- BEDA BUKU
- BI
- BISNIS
- BUMN
- Daerah
- DAMKAR
- DANA DESA
- DPC P3HI Kota Kupang
- DPP MOI
- Dprd kota
- DPW MOI Provinsi NTT
- EKONOMI
- ekonomi/kemasyarakatan
- ekonomi/kesehatan
- Ekonomi/kreatif
- HUKRIM
- HUKUM
- HUKUM.
- HUT
- HUT RI
- HUT TNI
- KAMIJO
- KEAMANAN DAN KETERTIBAN
- KEBERSIHAN
- kerja sama
- Kerja sama pemkot
- KERJA SAMA PEMPROV & TNI
- KERJA SAMA PEMPROV DAN TNI
- KESEHATAN
- KESHATAN
- KOMSOS
- komsos TNI
- KOPERASI
- KUNKER
- KURBAN
- MILITER
- MOI NTT
- NASIONAL
- NASONAL
- OLARAGA
- OLARAGAH
- OPINI
- PARAWISATA
- Pelantikan MOI NTT
- pelantikan/karantina
- PEMERINTAH
- Pemkot
- PEMKOT BEDA RUMAH
- PEMKOT DAN TNI
- Pemprov NTT
- pend
- PENDIDIKAN
- perhub
- PERKARA
- pers ntt
- peternakan
- PKK
- PKK KOTA
- PKK KOTA KUPANG
- PMI
- POLDA NTT
- POLITIK
- POLRI
- pramuka
- PROFIL
- pwoin
- pwoin ntt
- PWOIN-NTT
- Ramly Muda
- Rasional
- REGIONAL
- RELIGI
- Ripiah
- SERBA-SERBI
- SEREMONIAL
- TMMD
- TNI
- TNI-POLRI
- TNI/POLRI
Bupati Kupang Tantang Kritikus: Saya Tidak Peduli, Aset di Kota Kupang Tetap Dijual
Kupang;Jejakhukumindonesia.com, Bupati Kupang, Yosef Lede, kembali menegaskan keputusannya untuk menjual seluruh aset milik Kabupaten Kupang yang berada di Kota Kupang. Meskipun menuai pro dan kontra, Yosef Lede menyatakan bahwa ia tidak akan mundur dari kebijakan yang dinilai lebih menguntungkan daerah ini.
Keputusan ini ia sampaikan dalam audiensi bersama awak media di Ruang Rapat Bupati, Oelamasi, pada Kamis (13/03/2025) sore. Dengan nada tegas, Yosef Lede menantang para kritikus yang mempertanyakan langkahnya.
"Saya tidak peduli siapa yang bicara. Silakan saja, saya malah viral gratis. Yang bicara itu malah tidak mengerti apa-apa," tegasnya.
Bupati Kupang menjelaskan bahwa total nilai aset yang akan dijual mencapai Rp3 triliun. Jika hasil penjualannya disimpan di bank, pemerintah bisa mendapatkan bunga deviden tahunan sekitar Rp250 miliar. Angka ini jauh lebih besar dibandingkan pendapatan dari sewa aset yang hanya menghasilkan Rp1,8 miliar per tahun.
"Sekarang kita tinggal pilih saja, mau terima Rp250 miliar per tahun atau hanya Rp1,8 miliar? Daripada aset mangkrak, lebih baik dijual dan disimpan di bank," ujarnya.
Menurut Yosef Lede, selama bertahun-tahun, banyak aset Pemda di Kota Kupang yang terbengkalai dan tidak produktif. Ia meyakini bahwa penjualan aset akan membawa manfaat lebih besar bagi daerah, terutama dalam pembangunan infrastruktur, perbaikan jalan, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Itu uang abadi yang tidak akan pernah habis sampai dunia kiamat," tambahnya dengan penuh keyakinan.
Keputusan Bupati Kupang ini menuai berbagai reaksi. Beberapa pihak mendukung langkahnya sebagai strategi untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), namun ada juga yang mempertanyakan transparansi dan dampak jangka panjang dari kebijakan ini.
Menanggapi kritik yang muncul, Yosef Lede menyikapinya dengan santai. Ia bahkan menantang para pengkritiknya dan menyatakan bahwa kontroversi ini hanya akan membuatnya semakin dikenal.
"Siapa yang mau bicara, silakan. Saya malah viral gratis," katanya sambil tersenyum.
Ia juga menegaskan bahwa proses penjualan aset akan dilakukan sesuai aturan yang berlaku. Bahkan, ia telah berdiskusi dengan Kapolres, Kejari, dan Ketua Pengadilan, serta akan segera membentuk panitia khusus untuk mengurus mekanisme penjualan aset tersebut.
Selain memastikan aset tetap dijual, Yosef Lede menegaskan bahwa dirinya dan Wakil Bupati optimis bahwa rencana ini akan berjalan dengan lancar.
"Jangan tanya uang dari mana, pokoknya uang ada. Saya optimis, dan pastikan semua akan jalan," pungkasnya.
Dengan pernyataan ini, Bupati Kupang menegaskan bahwa tidak ada keraguan dalam keputusannya. Ia berkomitmen bahwa dana hasil penjualan aset akan dikelola dengan baik untuk kepentingan pembangunan daerah.(*/ob)