- #
- #PD
- #PDUI#
- Advokat Jhon Samurwaru
- Andre Lado
- AURI
- Baksos
- Bansos
- BEDA BUKU
- BI
- BISNIS
- BUMN
- Daerah
- DAMKAR
- DANA DESA
- DPC P3HI Kota Kupang
- DPP MOI
- Dprd kota
- DPW MOI Provinsi NTT
- EKONOMI
- ekonomi/kemasyarakatan
- ekonomi/kesehatan
- Ekonomi/kreatif
- Herry Battileo
- HUKRIM
- HUKUM
- HUKUM.
- HUT
- HUT RI
- HUT TNI
- KAMIJO
- Kapolda NTT
- KEAMANAN DAN KETERTIBAN
- KEBERSIHAN
- kerja sama
- Kerja sama pemkot
- KERJA SAMA PEMPROV & TNI
- KERJA SAMA PEMPROV DAN TNI
- KESEHATAN
- KESHATAN
- KOMSOS
- komsos TNI
- KOPERASI
- KUNKER
- KURBAN
- MILITER
- MOI NTT
- NASIONAL
- NASONAL
- Oknum Guru SDI Sikumana 3
- OLARAGA
- OLARAGAH
- OPINI
- PARAWISATA
- Pelantikan MOI NTT
- pelantikan/karantina
- PEMERINTAH
- Pemkot
- PEMKOT BEDA RUMAH
- PEMKOT DAN TNI
- Pemprov NTT
- pend
- PENDIDIKAN
- perhub
- PERKARA
- pers ntt
- peternakan
- PKK
- PKK KOTA
- PKK KOTA KUPANG
- PMI
- POLDA NTT
- POLITIK
- POLRI
- Polsek Maulafa
- pramuka
- PROFIL
- pwoin
- pwoin ntt
- PWOIN-NTT
- Ramly Muda
- Rasional
- REGIONAL
- RELIGI
- Ripiah
- SERBA-SERBI
- SEREMONIAL
- TMMD
- TNI
- TNI-POLRI
- TNI/POLRI
Banyak Kejanggalan Dalam Penerimaan Murid Baru SMA - SMK Negeri di NTT Tahun 2025
KUPANG;Jejakhukumindonesia.com,Terjadi banyak kejanggalan dalam penerimaan siswa-siswi Sekolah menengah ats (SMA) tahun 2025 di NTT, menimbulkan aksi protes di dinas pendidikan dan kebudayaan provinsi NTT.
Terpantau media ini, senin 23 Juni 2025 puluhan orang tua murid yang mendaftarkan anaknya diberbagai sekolah negeri kota kupang namun ditolak oleh sistem dengan berbagai alasan mendatangi kantor dinas P&K.
Beberapa orang tua menyampaikan, kekesalannya kepada media ini, bahwa lembaga pendidikan di NTT amburadul, dan tak berpihak pada anak bangsa.
Informasi yang diperoleh, media ini, ada berbagai faktor yang menyebabkan sistem menolak pendaftaran anak melalui aplikasi (link) yang disiapkan oleh pihak sekolah.
Yang pertama sistemnya eror beberapa saat dan tidak lama kemudian pendaftaran berbasis online lansung di tutup sehingga menimbulkan kekecewaan bagi para orang tua murid.
Selain itu adapula yang mendaftar melalui jalur afirmasi, atau orang tua tidak mampu, herannya kuota untuk jalur afirmasi masih ada namun pihak sekolah tidak mau menerima dengan alasan bagi siswa yang jalur afirmasi harus memiliki kartu PKH. padahal sudah ada surat keterangan dari dinas sosial bahwa anak-anak tersebut terdaftar dalam sistem penerima PKH.
Hironisnya pihak sekolah dan dinas pendidikan tidak mau menerima rekomendasi surat keterangan dari dinas sosial, akhirnya anak-anak tersebut tidak bisa diterima.
Siska Funai salah satu orang tua murid saat di temui media, mengungkap rasa kekecewaan bahwa sebaiknya jalur afirmasi di tiadakan saja, bilah anak-anak penerima PKH tidak bisa masuk melalui jalur tersebut.
"Saya kecewa sekali di daerah lain tidak ada kartu PKH bisa pakai surat keterangan dari dinas sosial, karena anak-anak ini nama ada dalam sistem penerimaan bantuan sosial, namun dua tahun terahir dinas tidak pengadaan kartu, na sekarang kami sudah bawa ini surat keterangan dinas pendidikan tadak mau percaya itu,"Jelas Siska
Dirinya juga menyesal dengan arahan Ayub Sanam selaku kabid dikmen, karena menyuruh orang tua untuk mencari sekolah swasta di kota kupang.
Menurutnya orang tua yang tidak mampu harusnya diarahkan ke sekolah negeri, karena biayanya lebih terjangkau.
"Saya terlalu menyesal, masa dinas suruh kita cari sekolah swasta, kita ini ikut jalur afirmasi karena kita kurang mampu, kalau bapak dinas dong punya banyak uang jadi bisa kasih masuk anak di swasta," bebernya.
Saat berhadapan dengan kepala Dikmen pendidikan dan kebudayaan provinsi NTT, Ayub Sanam, para orang tua meminta kebijakan pemerintah agar anak-anak dapat sekolah negeri.
Namun kabid Dikmen mengatakan tidak bisa ada kebijakan sebab untuk beberapa sekolah negeri di kota Kupang sudah ditutup karena kuota terbatas.
Dedi Nity salah satu orang tua murid, mengatakan dinas pendidikan terkesan menutup ruang untuk anak-anak masuk ke sekolah sebab dipersulit dalam sistem pendaftaran.
"Dinas pendidikan punya penjelasan ini membingungkan, masa dong bilang daftar pakai hp tidak bisa harus pakai laptop ini konyol kalau begini biar sudah saya punya anak tidak usa sekolah," Ujar Dedi Nity.
Sejumlah orang tua murid yang tak puas dengan penjelasan Kabid Dikmen P&K NTT lansung mendatangi kantor gubernur NTT, untuk mengadu.
Sesampainya di kantor Gubernur, protokoler mengarahkan untuk ke meja rakyat agar aspirasi yang dibawa dapat ditindak lanjuti.
Usai mengadu ke meja rakyat Erison Manafe salah satu orang tua murid mengatakan ada dugaan permainan di lembaga pendidikan. pendaftaran tidak transparan dan kuota dibatasi sehingga ada anak-anak yang masuk melalui orang dalam (Ordal) untuk habiskan kuota.
"Ini ada permainan, kuota dibatasi dan orang dinas tahu itu, sehingga ada penolakan tanpa alasan yang jelas, biar anak-anak titipan dari dinas itu masuk ke sekolah-sekolah negeri," Bebernya.
Sampai berita ini diterbitkan, pihak dinas pendidikan belum memberi keterangan resmi terkait polemik yang terjadi di beberapa sekolah negeri kota kupang.(mmp)