Pengusaha Tengki Air, Andre Ang Tegaskan Kepatuhan Izin Tak Boleh Tembang Pilih
Kupang;Jejakhukumindonesia.com,Ketegangan sempat terjadi baru baru ini pada Selasa 9/12/25) di kawasan jalan Pulau indah, Sekarang jalan Mesakh Amalo, kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur(NTT)
Pemerintah kota Kupang mengambil langkah tegas untuk menutup sementara Operasional depo Pengisian Air milik CV Ekasari Dwiputri.
Pengusaha Tengki Air Andre Ang kepada media ini menegaskan bahwa seluruh pangkalan atau usaha pengisian Air tanpa izin resmi harus di tutup dan ditertibkan tanpa tebang pilih.
Andre Ang menyampaikan bahwa satpol PP telah memberi respon cepat terhadap keluhan masyarakat." Pak satpol PP sudah memberikan tanggapan yang baik, yang penting sekarang penindakan dilakukan merata dan tegas untuk semuanya." Ujarnya.
Selanjutnya Ia mengatakan bahwa seluruh pelaku usaha harus memenuhi persyaratan izin. “Kalau memang usaha harus berizin, maka semua harus berizin. Jangan satu tempat dituntut lengkap izinnya sementara yang lain dibiarkan,” katanya.
Selain soal izin, Andre menyarankan standar teknis yang harus dipenuhi setiap pangkalan air, termasuk jarak dari badan jalan dan kewajiban memiliki sumur sapan. “Setiap pangkalan air harus punya sumur resapan sendiri supaya air tidak tumpah ke jalan,” tegasnya.
Mengenai genangan air di akses jalan, Andre menjelaskan bahwa penyebabnya tidak sepenuhnya berasal dari lokasi usahanya. “Di halaman saya sudah dibuat kemiringan agar air tidak keluar ke jalan. Tapi volume lalu lintas truk dari bawah juga tinggi, jadi ada tumpahan dari tanki lain,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa truk angkutan di luar area usahanya merupakan kewenangan Dinas Perhubungan. “Setelah keluar dari halaman saya, itu kewenangan Dishub, bukan saya,” katanya.
Andre mendukung penutupan sementara demi percepatan perbaikan jalan. “Untuk kebaikan bersama, sebaiknya kita hentikan sementara. Pak Satpol PP juga sampaikan jalan ini mau diperbaiki, jadi kami ikut aturan saja,” ujarnya.
Ia juga mengusulkan pengurangan frekuensi truk jika diperlukan. “Selama ditutup, tidak ada aktivitas pengisian tanki sama sekali. Tapi kami minta semua diperlakukan sama. Yang tidak punya izin harus ditindak, dan yang punya izin pun harus diperiksa apakah sesuai regulasi,” tambahnya.
Andre memastikan izin usahanya lengkap dan diterbitkan melalui OSS pusat. “Izinnya dari OSS pusat. Tahun lalu diterbitkan, dibayar, dan resmi,” tegasnya.
Ia juga membantah isu kecelakaan yang dikaitkan dengan aktivitas usahanya. “Kami tidak pernah mendengar ada Polisi melibatkan anak TK. Sampai sekarang tidak ada,” ungkapnya.
Menutup penyampaiannya, Andre kembali meminta tindakan tegas dan merata. “Menurut saya harus ada penegasan untuk semua pelaku usaha supaya ditertibkan sama rata. Izin itu harus dipatuhi oleh semua,” pungkasnya.(*)
.jpg)
