HEADLINE

Salah Satu Warga Desa Meotroi Malaka,Mencari Ikan Hingga Tenggelam

 

BETUN;Jejakhukumindonesia.com,Salah satu warga Desa Meotroi, Kecamatan Laenamanen-Kabupaten Malaka a.n. Baltasar Berek (Klemens) nyaris tenggelam di cekdam/embung yang berada di wilayah Pemerintah Desa Meotroi.


Demikian informasi dihimpun tim media ini saat berada di lapangan, Minggu (06/02/22) malam.


 Kronologis kejadian ;

Menurut keterangan dari saksi, Kunera Hoar (Istri Korban) bahwa pada hari Minggu, Tanggal 06 Februari 2022, sekira pukul 17.30 WITA korban saksi-saksi tersebut diantaranya istri, anak dan keluarga korban berangkat dari rumah korban datang ke TKP dengan tujuan untuk mencari ikan. 


Sekira pukul 18.00 WITA, korban dan saksi-saksi tiba di TKP dan beristirahat sebentar, sambil menyiapkan peralatan untuk menangkap ikan. Beberapa saat kemudian setelah perlengkapan disediakan, korban bersama dgn saksi Fransiskus Roi Un (Roi) mulai masuk ke dalam kolam (cekdam/embung) dengan dikantongi peralatan  tradisional tersebut (kelambu) untuk menangkap ikan. Kemudian saksi-saksi berjalan  mengikuti korban dan saksi Rio dari  pinggir cekdam

Setelah berjalan sejauh sekira 20 meter jaraknya dari tempat awal korban masuk, korban bersama saksi Rio datang membawa hasil tangkapan ikan yang didapat dan ditunjukkan kepada saksi-saksi yang sementara menunggu di pinggir cekdam. 


"Setelah itu, korban bersama saksi Rio masuk lagi ke dalam cekdam dan mencari ikan lagi, beberapa saat kemudian korban datang lagi mengantarkan hasil tangkapan ikan yg didapat, setelah menyerahkan ikan hasil tangkapan yang kedua,  korban mengatakan kepada saksi2 " kamu datang ganti saya dulu, saya mau mandi", kata Kunera seraya mengulangi pernyataan korban.


Kemudian korban langsung masuk ke dalam cekdam bersama anak korban a.n Jeri Gerson Asa, sementara saksi dirinya (saksi, Kunera) bersama saksi lainnya sibuk menangkap ikan. Selang beberapa saat sekira 30 menit kemudian saksi Jeri  berteriak memanggil mamanya.


 "Mama... mama. Bapak tenggelam dari tadi tidak keluar keluar", teriak Jeri.


Selanjutnya, Kunera Hoar bersama saksi lainya langsung melakukan upaya pencarian dengan cara berjalan mengelilingi cekdam sambil berteriak memanggil nama korban. Namun korban tidak juga muncul atau ditemukan sehingga warga masyarakat di sekitar cekdam pun berdatangan untuk membantu mencari korban namun sampai dengan saat ini korban belum juga ditemukan, pungkas Kunera.


Menurut Kunera (istri korban) bahwa pada hari minggu, tanggal 06 Februari 2022, sekira pukul 10.00 wita, korban pergi mengikuti acara adat di Dusun k

Kianren dan korban masih mengkonsumsi miras (sopi), sehingga saat datang ke TKP korban masih dalam kondisi mabuk miras. 


Kunera Hoar selaku saksi memberikan keterangan bahwa, dirinya sudah berusaha untuk melarang korban agar tidak boleh datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) namun korban marah dan hendak memukul saksi karena korban bersikeras untuk tetap datang ke TKP dengan alasan untuk mencari ikan, tandasnya.


Adapun fakta yang membuktikan, bahwa pada hari Minggu tanggal 06 Februari 2021, sekira pukul 18.30 wita, bertempat di dalam kolam/cekdam/embung beralamat di Dusun Nurobo B1, Desa Meotroi, Kec. Laenmanen-Kabupaten Malaka,  korban Baltasar Berek (Klemens) bersama istri, anak dan beberapa orang keluarganya datang mencari ikan, kemudian korban tenggelam dan hingga saat ini belum ditemukan.


Identitas korban:

Nama: Baltasar Berek alias Klemens

Tempat Tanggal Lahir: Nurobo, 10 September 1967

Jenis Kelamin :  Laki-laki

 Agama : Katholik

Pekerjaan : Tukang kayu 

Alamat : Dusun Kianren, Desa Meotroi, Kec. Laenmanen - Kabupaten Malaka.


Adapun beberapa saksi yang memberikan keterangan, diantaranya;


1. Istri Korban

Nama  : Kunera Hoar

Tempat Tanggal Lahir : Nurobo,18 Oktober 1974

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Katholik, 

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga (IRT)

Alamat : Dusun Kianren, Desa Meotroi, Kec. Laenmanen, Kabupaten Malaka


2. Anak Korban

Nama : Jerry Gerson asa (Jeri)

Temoat Tanggal Lahir : Nurobo, 13  Juni, 2011, 

Pekerjaan : Pelajar

Agama : Katholik

Alamat : Dusun Kianren, Desa Meotroi, Kec. Laenmanen, Kabupaten Malaka


3. Emerenciana UN, pr, Ttl: Nurobo, 14 Juni 1980,

Agama : Katholik, 

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga (IRT), Alamat : Nurobo, Desa Meotroi, Kec. Laenmanen, Kabupaten Malaka.


4.Guidora Tin Seran,


5. Fransiskus Roi Un,

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat Tanggal Lahir : Nurobo 19 Agustus 2002,

Agama : Katholik

Pekerjaan : Pelajar SMA

Alamat : Dusun Kianren, Desa Meotroi, Kec. Laenmanen - Kabupaten Malaka.


6.Siprianus Berek,

Jenis Kelamin: Laki-laki

 Tempat Tanggal Lahir : Nurobo, 16 Juli 1989

Agama : Katholik

Pekerjaan : Petani

Alamat : Dusun Kianren, Desa Meotroi, Kec. Laenmanen - Kabupaten Malaka.


7.Ronaldus fouk,

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat Tanggal Lahir : Nurobo, 19 Februari 2005

Agama : Katholik

Pekerjaan : Pelajar

Alamat : Dusun Kianren, Desa Meotroi, Kec. Laenmanen - Kabupaten Malaka.


8.Yufrigius Mau,

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat Tanggal Lahir : Nurobo, 15 Juli 2003, 

Agama : Katholik,

Pekerjaan : Petani

Alamat: Dusun Kianren, Desa Meotroi, Kec. Laenmanen - Kabupaten Malaka.


Kapolsek Laenmanen, IPTU Benediktus Bau, menyampaikan bahwa, ketika pihaknya dihubungi via telpon seluler pada jam 07:00 WIT, dirinya langsung mendatangi TKP didampingi beberapa anggotanya untuk bersinergi dengan masyarakat guna mencari korban di lokasi kejadian dengan upaya Pukat seadanya namun belum juga berhasil


Lanjutnya, setelah dirinya bersama beberapa personel tiba di lokasi, pihaknya terlebih dahulu melakukan survei di TKP. Lokasi kejadian telah dipasang tanda polisi (pita kuning) disepanjang hilir cekdam, lokasi kejadian.


Dikatakan Kapolsek Laenmanen, kejadian ini sudah diketahui oleh pihak kepolisian Resort Malaka melalui Kepolisian Sektor Laenmanen. Adapun tindakan yang dilakukan oleh pihak kepolisian sektor Laenmanen, yakni;

1. Menerima laporan

2. Mendatangi TKP.

3. Pulbaket.

Hingga saat ini, pihak kepolisian sektor Laenmanen bersama masyarakat setempat sedang melakukan pemantauan di TKP sambil menunggu bantuan dari kabupaten melalui instansi-instansi terkait, diantaranya: Dinas Sosial, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan instansi-instansi lainnya.(S/N Tim)

Baca juga