HEADLINE

Progress Remidial Bendungan Oeltua dan Bengkoko Sudah 40 Persen

  


KUPANG;Jejakhukumindonesia.com,Progres pengerjaan remidial (perbaikan) Bendungan Oeltua, Kecamatan Taebenu Kabupaten Kupang dan Bendungan Benkoko Desa Oenbit Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia melalui Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II, Satuan Kerja (Satker) Operasi dan Pemeliharaan SDA Nusa Tenggara II tahun 2021-2022 sudah mencapai 40 (empat puluh) persen. 


Demikian disampaikan PPK OP IV Balai Sungai Nusa Tenggara II, Samsumarlin saat dikonfirmasi tim media ini di Kupang pada Kamis (21/04/2022). 


"Untuk pekerjaan paket Timor 1, remidial bendungan Timor satu yang mencakup bendungan Oeltua dan bendungan Benkoko saat ini progres kerjaan itu sudah mencapai kurang lebih 40%," tegasnya. 


Menurut Samsumarlin, untuk pengerjaan remidial Bendungan Oeltua, saat ini sedang persiapan memperbaiki rib-rab. "Rib-rab hulu sudah kita rapikan, sedangkan rib-rab hilir kita sementara menunggu material untuk dipasang," ujarnyanya. 


Samsumarlin juga menjelaskan, bahwa pihak Balai Sungai Nusa Tenggara II telah mengerjakan sejumlah bagian paket item pekerjaan remidial Bendungan Oeltua yaitu jalan rabat dan pagar keliling area Bendungan. "Jalan rabat baru-baru ini sudah dicor dan pengerjaan pagar (keliling luas radius bendungan, red) yang sementara disiapkan. Pagarnya sudah ada, tinggal dipasang," bebernya.


Untuk rumah jaga dan pos jaga, lanjut Samsumarlin, sekarang sudah pasang tehel dan selanjutnya listrik. Selain itu, pengerjaan bronjong batu di hilir spil way juga sementara dikerjakan dan hampir selesai.


"Jadi untuk Oeltua itu sudah hampir selesai lah. Tinggal perapihan-perapihan disekitar bendungan, termasuk pohon-pohon nanti kita bersihkan lagi, karena sudah dibersihkan kali lalu tapi setelah hujan tumbuh lagi. Nanti begitu pemasangan rib-rab, dibersihkan lagi," jelasnya. 


Samsumarlin juga mengungkapkan, bahwa target penyelesaian pengerjaan remidial Bendungan Oeltua adalah delapan bulan yakni dari Desember 2021 hingga Juli 2022 mendatang. "Jadi mungkin sekitar akhir Juli 2022 dua bendungan ini (Bendungan Oeltua dan Benkoko, red) selesai," tegasnya.


PPK OP IV Balai Sungai Nusa Tenggara II itu juga menjelaskan, bahwa terkait pengerjaan remidial bendungan Oeltua, Balai Sungai Nusa Tenggara II tetap melibatkan masyarakat lokal, khususnya untuk item-item pekerjaan tertentu.


"Saat ini untuk item-item tertentu seperti pemasangan bronjong tetap memanfaatkan masyarakat, termasuk waktu pengecoran jalan itu tetap kita ambil dari masyarakat setempat. Tukang yang bekerja untuk membangun rumah jaga itu kita ambil orang lokal. Memang  kepala tukangnya dari luar tetapi pekerjanya kita ambil dari masyarakat setempat agar mempermudah akses," ujarnya.


Begitupun pengerjaan Bendungan Benkoko di TTU, menurut Samsumarlin, untuk teknis pemasangan rib-rab, Balai Sungai Nusa Tenggara II tetap melibatkan partisipasi masyarakat lokal. "Kita ambil (pekerja, red) dari masyarakat sekitar bendungan Benkoko. Begitupun dengan pekerjaan rumahnya dan pagar di sana sudah didirikan, karena sudah kordinasi dengan masyarakat yang bangun pagar. Mereka meminta sendiri agar dibuatkan pagar agar air tidak tercemar oleh hewan, sehingga mereka pakai sebagai air bersih," jelasnya. 


Selain itu, lanjutnya, Balai Sungai Nusa Tenggara II juga menjawab permintaan masyarakat di area bendungan Benkoko untuk dibuatkan bak air  di bagian hilir sebagai tempat minum sapi. "Agar sapi yang mau minum cuma diluar pagar saja, tetapi air minum untuk sapi tetap terpenuhi. Begitupun dengan bak-bak air yang saat ini sudah tidak termanfaatkan lagi, kita telusuri satu per satu untuk kita perbaiki supaya lebih berguna lagi untuk masyarakat," ujarnya.


Jadi menurut Samsumarlin, pengerjaan remidial dua bendungan tersebut juga menyentuh aspek pemberdayaan masyarakat guna meningkatkan tambahan pendapatan ekonomi keluarga masyarakat. 


Walau demikian, ungkapnya, ada beberapa kondisi-kondisi sosial yang perlu diselesaikan Balai Sungai Nusa Tenggara II bersama masyarakat. "Jadi diharapkan mungkin masyarakat bisa membuka hati untuk membantu kita, agar pekerjaan ini bisa selesai dan berfungsi optimal untuk masyarakat, karena pekerjaan ini nantinya bukan untuk kami, tetapi kembali ke masyarakat," tandasnya. (.jh/tim).

Baca juga