- #
- #PD
- #PDUI#
- Advokat Jhon Samurwaru
- Andre Lado
- AURI
- Baksos
- Bansos
- BEDA BUKU
- BI
- BISNIS
- BUMN
- Daerah
- DAMKAR
- DANA DESA
- DPC P3HI Kota Kupang
- DPP MOI
- Dprd kota
- DPW MOI Provinsi NTT
- EKONOMI
- ekonomi/kemasyarakatan
- ekonomi/kesehatan
- Ekonomi/kreatif
- Herry Battileo
- HUKRIM
- HUKUM
- HUKUM.
- HUT
- HUT RI
- HUT TNI
- KAMIJO
- Kapolda NTT
- KEAMANAN DAN KETERTIBAN
- KEBERSIHAN
- kerja sama
- Kerja sama pemkot
- KERJA SAMA PEMPROV & TNI
- KERJA SAMA PEMPROV DAN TNI
- KESEHATAN
- KESHATAN
- KOMSOS
- komsos TNI
- KOPERASI
- KUNKER
- KURBAN
- MILITER
- MOI NTT
- NASIONAL
- NASONAL
- Oknum Guru SDI Sikumana 3
- OLARAGA
- OLARAGAH
- OPINI
- PARAWISATA
- Pelantikan MOI NTT
- pelantikan/karantina
- PEMERINTAH
- Pemkot
- PEMKOT BEDA RUMAH
- PEMKOT DAN TNI
- Pemprov NTT
- pend
- PENDIDIKAN
- perhub
- PERKARA
- pers ntt
- peternakan
- PKK
- PKK KOTA
- PKK KOTA KUPANG
- PMI
- POLDA NTT
- POLITIK
- POLRI
- Polsek Maulafa
- pramuka
- PROFIL
- pwoin
- pwoin ntt
- PWOIN-NTT
- Ramly Muda
- Rasional
- REGIONAL
- RELIGI
- Ripiah
- SERBA-SERBI
- SEREMONIAL
- TMMD
- TNI
- TNI-POLRI
- TNI/POLRI
INILAH KAWASAN DESA WISATA KOJA DOI
SIKKA; Jejakhukumindonesia.com, Desa Kojadoi merupakan wilayah desa kepulaun dengan letak yang strategis karena berada di daerah konservasi Taman Wisata Alam Laut (TWAL), Teluk Maumere dan secara administrasi pemerintahan termasuk wilayah Kecamatan Alok Timur, Kab. Sikka, Propinsi NTT.
Sebagai desa di wilayah kepulauan, Koja doi hanya dapat dijangkau menggunakan sarana transportasi laut berupa perahu motor umum atau kapal fery penyeberangan dengan waktu tempuh sekitar 90 menit. Batas administrasi Desa Koja doi adalah Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Parumaan, Sebelah Barat dengan Desa Gunung Sari, Utara dengan Desa Koja Gete dan Selatan dengan Kota Maumere.
Di desa Koja Doi Terdiri dari 3 dusun yaitu, Dusun Koja doi, Dusun Koja besar, Dusun Margajong dan dengan pusat pemerintahan di Dusun Koja besar.
Dampak buruk gempa dan tsunami 1992 menumbuhkan rasa kesadaran bersama warga desa untuk mengubah sikap dan gaya hidup yang lebih peduli terhadap lingkungan. Memanfaatkan tradisi rembug warga dan budaya gotong royong Kepala Desa Hanawi menginisiatifi penataan kembali kawasan objek yang berpotensi wisata sebagai leading sektor dari 3 sektor unggulan pembangunan desa yang dicanangkannya yakni sektor Perikanan, Pertanian/Perkebunan, dan sektor Pariwisata.
Aksi penghijauan diawali dari pemukiman warga hingga kawasan objek bukit purba, dilanjutkan dengan aksi konservasi mangrove dan terumbu karang di sepanjang perairan desa. Saat ini, kondisi hijau yang menghadirkan iklim sejuk sudah mulai terasa manfaatnya. Kondisi pertumbuhan aneka terumbu karang turut memberi nuansa panorama bawah laut yang semakin indah dan menjadi daya dukung destinasi.
Seturut program dana desa. Maka, digagas terbentunya BUMDes yang diberi nama “Monianse”, dengan kajian kelayakan usahanya sektor Pariwisata. Dari sini, sejumlah objek yang berpotensi wisata digerakan sebagai sumberdaya ekonomi baru di desa. Bagian dari komitmen BUMDes Monianse selanjutnya adalah melakukan edukasi dan advokasi sadar wisata bagi warga untuk mendukung terwujudnya “Sapta Pesona”, serta mendorong setiap warga menjadi pelaku utama pariwisata di desanya.
BUMDes Monianse terus untuk berbenah diri dengan aktif mengikuti berbagai pelatihan didalam upaya peningkatan kapasitas SDM baik pengurus maupun kaum muda/i di desa mulai dari kegiatan ekonomi kreatif seperti pembuatan souvenir/cinderamata, kuliner, hingga mengelola konsep wisata yang dibiayai oleh APBN desa Koja doi maupun APBD Sikka.
Selanjutnya, menginisiatifi tersedianya akomodasi bagi pengunjung berupa 12 unit homestay yang berbasis kearifan lokal dengan arsitektur tradisional bernuansa Nusantara (rumah panggung milik warga). Wisatawan dapat menikmati atraksi dan kehidupan sosial warga di desa dengan tinggal bersama mereka. Keunikan arsitektur tradisional juga membuat homestay tidak saja sebagai akomodasi tetapi juga sebagai atraksi. Pembenahan fasilitas dibiayai BUMDes melalui penyertaan modal APBN desa Koja doi 2018 guna menghadirkan rasa nyaman dan aman untuk merangsang dan mendorong akselerasi arus kunjungan dan memfasilitasi minat pegunjung lebih lama tinggal di desa. Sekaligus meningkatkan daya saing Koja doi sebagai destinasi wisata.
Desa wisata Koja Doi mengikuti lomba ISTA 2019 (Indonesia Suistainable Tourism Award) yang diselenggarakan oleh Kementrian Pariwisata RI. Dari 368 destinasi yang terdaftar, hanya 38 destinasi yang ditetapkan sebagai “Nominasi ISTA 2019”. Visitasi Lapangan ke Koja Doi dipimpin langsung oleh Ketua Tim Juri Bpk. Prof. Dr. Jatna Supriatna dan akhirnya tersisa 17 destinasi yang diundang mengikuti malam anugerah ISTA 2019 di Jakarta. Desa Wisata Koja Doi ditetapkan sebagai penerima anugerah dengan kategori utama yaitu Tata Kelola Destinasi dan berhak menerima promosi melalui TRAVELOKA pada section “Destinasi Populer”. Desa Wisata Koja Doi juga ditetapkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sikka sebagai desa wisata terbaik 2019.
Wisata bahari adalah salah satu tren berwisata dengan penetrasi pasar wisata dunia yang berkembang pesat. Menyadari potensi dan letak strategis Desa wisata Koja Doi yang berada di daerah konservasi gugus pulau Taman Wisata Alam Laut, serta dalam rangka merayakan hari ulang tahun Desa. Pemdes Koja Doi menyelenggarakan kegiatan Festival Bahari Koja Doi 2019 bertajuk “Merawat identitas Teluk Maumere sebagai Taman Wisata Alam Laut”.
Event Festival bahari ini digagas sebagai ajang promosi pesona objek wisata panorama bawah laut, pantai, alam, dan seni budaya kearifan lokal Desa Wisata Koja Doi sebagai salah satu destinasi wisata penerima anugerah Indonesia Sustainable Tourism Award (ISTA) 2019 dari Kementrian Pariwisata RI.
Serangkaian acara menarik mewarnai Festival Bahari Koja Doi 2019 meliputi pentas seni dan budaya, pameran/bazaar, Koja Doi photo hunting, aneka lomba bahari, lomba permainan tradisional dan aksi peduli konservasi dll. Puncak kegiatan pada tanggal 28 November 2019 diawali parade perahu tradisional. Atraksi ritual “Sawara” dilakukan secara massal oleh seluruh warga di desa, merupakan budaya tradisional khas
masyarakat pesisir dengan pesan kearifan lokal dalam menjaga keseimbangan antara manusia dan lingkungan ekosistim lautnya, dilanjutkan parade atraksi tenun Koja Doi oleh kaum perempuan pengrajin tenun tradisional. Setiap pengunjung diundang untuk berpartisipasi dan berkontribusi ikut merawat identitas Teluk Maumere, sebagai Taman Wisata Alam Laut dengan melakukan aksi transplantasi terumbu karang, menanam mangrove dll.
Festival bahari Koja Doi yang pertama ini memberi nuansa istimewa bagi masyarakat desa koja doi. Bapak Bupati Sikka dan Ibu Ketua Penggerak PKK Kab. Sikka berkenan hadir dan bermalam di homestay milik warga.
kehidupan sosial warga di desa dengan tinggal bersama mereka. Keunikan arsitektur tradisional juga membuat homestay tidak saja sebagai akomodasi tetapi juga sebagai atraksi. Pembenahan fasilitas dibiayai BUMDes melalui penyertaan modal APBN desa Koja doi 2018 guna menghadirkan rasa nyaman dan aman untuk merangsang dan mendorong akselerasi arus kunjungan dan memfasilitasi minat pegunjung lebih lama tinggal di desa. Sekaligus meningkatkan daya saing Koja doi sebagai destinasi wisata.
Desa wisata Koja Doi mengikuti lomba ISTA 2019 (Indonesia Suistainable Tourism Award) yang diselenggarakan oleh Kementrian Pariwisata RI. Dari 368 destinasi yang terdaftar, hanya 38 destinasi yang ditetapkan sebagai “Nominasi ISTA 2019”. Visitasi Lapangan ke Koja Doi dipimpin langsung oleh Ketua Tim Juri Bpk. Prof. Dr. Jatna Supriatna dan akhirnya tersisa 17 destinasi yang diundang mengikuti malam anugerah ISTA 2019 di Jakarta. Desa Wisata Koja Doi ditetapkan sebagai penerima anugerah dengan kategori utama yaitu Tata Kelola Destinasi dan berhak menerima promosi melalui TRAVELOKA pada section “Destinasi Populer”. Desa Wisata Koja Doi juga ditetapkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sikka sebagai desa wisata terbaik 2019.
Wisata bahari adalah salah satu tren berwisata dengan penetrasi pasar wisata dunia yang berkembang pesat. Menyadari potensi dan letak strategis Desa wisata Koja Doi yang berada di daerah konservasi gugus pulau Taman Wisata Alam Laut, serta dalam rangka merayakan hari ulang tahun Desa. Pemdes Koja Doi menyelenggarakan kegiatan Festival Bahari Koja Doi 2019 bertajuk “Merawat identitas Teluk Maumere sebagai Taman Wisata Alam Laut”.
Event Festival bahari ini digagas sebagai ajang promosi pesona objek wisata panorama bawah laut, pantai, alam, dan seni budaya kearifan lokal Desa Wisata Koja Doi sebagai salah satu destinasi wisata penerima anugerah Indonesia Sustainable Tourism Award (ISTA) 2019 dari Kementrian Pariwisata RI.
Serangkaian acara menarik mewarnai Festival Bahari Koja Doi 2019 meliputi pentas seni dan budaya, pameran/bazaar, Koja Doi photo hunting, aneka lomba bahari, lomba permainan tradisional dan aksi peduli konservasi dll. Puncak kegiatan pada tanggal 28 November 2019 diawali parade perahu tradisional. Atraksi ritual “Sawara” dilakukan secara massal oleh seluruh warga di desa, merupakan budaya tradisional khas.(hm)