HEADLINE

Masyarakat Keluhkan Ruas Jalan Waikelambu – Riung – Mboras Yang Becek dan Berlumpur

 

 NGADA ; Jejakhukumindonesia.com,Proyek peningkatan ruas Jalan Waiklambu - Riung – Mboras Kabupaten Ngada Tahun Anggaran 2020  dengan nilai  Rp 4.725.100.000.00,- (Empat Milyar Tujuh Ratus Dua Puluh Lima Juta Seratus Ribu Rupiah) yang dikerjakan PT. Bina Citra Teknik Cahaya (PT. BCTC) sudah rusak (berlumpur dan becek) walau baru satu tahun dikerjakan. Kerusakan tersebut akibat material urugan pilihan (urpil, red) yang digunakan kontraktor tersebut dominan tanah.  Masyarakat pun mengeluh karena kondisi jalan tersebut berpotensi membahayakan keselamatan para pengguna jalan. 


Sebagaimana pantauan tim media ini pada Minggu (14/02/2021), tepatnya di Damu-Desa Sambinasi-Kecamatan Riung, Kabupaten Ngada dan dari arah Mbay – Riung menuju Pota-Kabupaten Manggarai Timur, PP, sebagian timbunan urpil tergerus air hujan sehingga kondisi permukaan jalan membentuk aliran air yang baru. 


Timbunan material akibat tanah urpil berlumpur tersebut menutupi jalan sepanjang sekitar 800 meter.  Sementara di beberapa titik, masyarakat menghampar kulit gabah kering (dedak, red) untuk menimbun titik yang berlumpur. 


“Kita sangat khawatir kondisi jalan berlumpur dan licin ini dapat membahayakan pengendara yang melewati jalan ini,” keluh Abdul Ali  ( 30), salah seorang warga setempat, yang ditemui di lokasi Damu pada Minggu  ( 14/02/2021).


Semestinya, kata Abdul Ali, Pemerintah Propinsi (Pemprov) NTT sejak awal  memperhatikan situasi dan kondisi kegiatan penimbunan jalan ataupun urpil yang diduga menggunakan tanah berlumpur oleh PT BCTC ini. 


“Diawal pekerjaan timbunan, itu kan pada musim kemarau panjang sehingga kondisi jalanya kelihatan bagus setelah ditimbun, tapi sekarangkan musim hujan, pak dorang silahkan lihat sendiri. Jalan jadi becek dan licin begini, itu karena timbunan pakai tanah berlumpur,” tandasnya.


Senada dengan Abdul Ali,  Muslimin ( 52 ) warga Mboras kecamatan Riung yang juga sering melintasi jalan tersebut mengungkapkan, bahwa jalan jadi akses vital sehari-hari kami disini, jalan ini juga menghubungkan antar Kabupaten. Itu kondisinya sangat memprihatinkan. Kontraktornya (PT. BCTC, red) harus tanggungjawab perbaiki," ujarnya. 


“Ya pak, ini akibat material yang dipakai untuk timbunan tidak baik dan tidak bermutu sehingga di musim penghujan, terkadang kami sedikit takut ketika melintas disini. Karena jalannya sangat becek dan licin. Bahkan tadi ada seorang pengendara yang terpeleset motornya,” ujarnya. 


Menurut Muslimin, jika dibiarkan terus, maka hal itu akan membahayakan para pengendara yang melintas disini. Apalagi jika melintas di saat hujan ataupun setalah hujan kalau pagi hari banyak warga yang lewat. Takutnya mereka terpeleset ketika lewat disini karena jalan sangat becek dan licin. 


Direktur PT. BCTC yang dikonfirmasi Tim Media ini pada Rabu (17/02), menjelaskan bahwa pengerjaan ruas jalan tersebut oleh perusahaannya sudah sesuai Rancangan Anggaran Belanja (RAB) pemerintah. "RAB kita urpil pa... ada komposisi tanah...batuan...," tandasnya.

Kosmas Heng pun berjanji akan segera memperbaiki kerusakan tersebut. "Nnt (nanti) yg (yang) rusak kena gerusan hujan kami perbaiki..vibro msh (masih) di lokasi," jelasnya. 

Sementara kepala Dinas PUPR NTT¸ Ir. Maksi Nenabu¸ ST.¸ MT yang dikonfirmasi Tim Media ini dihari yang sama (17/02)¸ menjawab pihaknya akan menginformasikan kepada kontraktor untuk segera mengerjakan kerusakan tersebut. “Iya.. akan segera di info ke lapangan (kontraktor pelaksana¸ red)¸” jelasnya. (hm /tim)

Baca juga