HEADLINE

Autopsi Jenazah, Polres TTS Bongkar Makam Antoneta Selan Diduga Tak Wajar Peristiwa Kematiannya

 

 TTS;Jejakhukumindonesia.com,Polisi Resort (Polres) Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) lakukan autopsi dengan membongkar makam Jenazah Antoneta Selan yang diduga tak wajar peristiwa kematiannya pada selasa, 29 juni 2021 lalu hingga detik ini belum ada kejelasan terkait penyebab kematian tersebut.


Seperti yang dipublish di beberapa media sebelumnya, lengkap kronologi meninggalnya Antoneta Selan awalnya di jemput oleh Seprianus Beti pada hari kamis 24 juni 2021 dan pada selasa 29 juni sekitar pukul 18.00, Antoneta Selan di antar pulang dengan kondisi sudah mayat dengan sebuah mobil yang bukan juga mobil ambulance dengan keterangan dari sopir dan beberapa petugas Kesehatan saat itu yang juga menimbulkan pertanyaan dan adanya rasa ketidakpuasan dari keluarga atas peristiwa kematian tersebut hingga detik ini.


Baca lengkap kronologinya disini;


Setelah tibanya Polisi di Lokasi makam, di Saefliu, RT 11, RW 05, Dusun 4, Desa Nunle'u, Kecamatan Amanatun Selatan, TTS pada senin, (07/02/2022), Pihak Keluarga bersama masyarakat yang hadir langsung membongkar Makam tersebut sesuai arahan, sekira pukul 13:36 dengan diawasi ketat oleh jajaran Polisi saat itu.


Pantauan media ini, pasca makam dibongkar, Tim forensik yang dipimpin oleh Ahli forensik Kasubbid dokpol Biddokkes Polda NTT dr. Edy Syahputra Hasibuan, Sp.KF. MH.Kes bersama anggota Tim dokpol Polda NTT, yang juga didampingi oleh jajaran mulai melakukan autopsi sekitar pukul 14.30 dengan tertutup dan keluarga serta masyarakat yang dengan antusias hadir diarahkan taati aturan dengan menjauhi lokasi tersebut hingga proses autopsi selesai dengan sesuai mekanismenya.


Ahli Forensik Polda NTT, dr. Edy Syahputra Hasibuan, ketika wawancarai menyampaikan bahwa, 

" Tadi kita sudah lihat bersama, sudah autopsi secara menyeluruh dan sekarang sudah selesai jadi perkiraan saya sekitar 1 jam lebih saya di dalam, (ruang khusus otopsi mayat), red, kalau mau hasilnya apa nanti saya akn buatkan visum, hasil visum dan saya akan berikan ke pihak penyidik jadi keluarga bisa dapatkan hasilnya apa." Jelasnya


Tambahnya, nanti hasil autopsinya sesegera mungkin dan biasanya paling lama 2 minggu.


" Persiapan keluarga di lokasi sudah standar, bagus dan alhamdulilah mungkin karena sebelum mulai Keluarga sudah berdoa tadi sehingga sukses pekerjaan ini. Hasilnya di penyidik, saya juga tidak berhak menyampaikan." Katanya


dr Edy juga berharap bagi keluarga bisa menunggu proses penyidikan dari Polisi, tidak ngerti saya, tidak paham karena saya hanya sebagai seorang dokter. 


Menurut Didik Irawan, ikut mendampingi keluarga korban mengatakan bahwa jangan pernah takut dengan Polisi, mereka ini humanis dan bersahabat, jadi kedepannya jika ada masalah yang sangat riskan dan ada timbul pidananya segera laporkan ke pihak Kepolisian.


" Kami ucapkan terima kasih kepada dokter, tim dari Polres TTS, kami keluarga besar dari Selan puas dengan kinerjanya dan untuk masyarakat yang hadir disini jangan ragu datang ke Kantor Polisi tetapi kalau ada masalah yang masih bisa dikekeluargakan selesaikanlah, kalau sudah sangat parah silahkan ke Kantor Polisi." Ungkapnya


Kasat Reskrim Polres TTS, Iptu Mahdi Dejan Ibrahim menuturkan bahwa proses autopsi telah dilaksanakanan, kami akan menunggu hasil dari forensik Rumah Sakit Bhayangkara (RSB) dan kami berharap agar hasil autopsi segera kita peroleh.

Selanjutnya, salah satu Keluarga Korban, Dominggus Selan yang juga merupakan adik kandung dari korban menyampaikan bahwa,

" Syukurlah, telah selesainya proses autopsi hari ini dengan lancar dan semoga secepatnya dapatkan hasilnya agar kami keluarga puas dengan dugaan peristiwa meninggalnya kakak kami yang diduga tak wajar." Ujar Dominggus 


Lanjut Dominggus, kami sangat sedih dengan peristiwa kematian ini, semoga semuanya selesai dengan adil dan keluarga serta masyarakat yang begitu antusias ikut menyaksikan proses autopsi hari ini juga puas dengan hasil yang ada nantinya. (jh/tim

Baca juga